Proses Mengomunikasikan Dalam Pendekatan Saintifik PAUD. Proses mengomunikasikan ialah proses yg terakhir dlm tahap pembelajaran PAUD menggunakan pendekatan saintifik sesuai Kurikulum 2013 PAUD.
Untuk melihat tahap-tahap sebelumnya dlm pendekatan saintifik bisa dilihat melalui link tautan berikut ini :
Daftar Isi
5 Tahap/ Proses Pendekatan Saintifik PAUD
- Proses Mengamati
- Proses Menanya
- Proses Mengumpulkan Informasi
- Proses Menalar
- Proses Mengomunikasikan
Proses Mengomunikasikan Dalam Pendekatan Saintifik PAUD
Mengomunikasikan yaitu proses penguatan pengetahuan/keahlian gres yg ditemukan anak. Mengomunikasikan dapat dikerjakan dgn berbagai cara, contohnya bahasa verbal, gerakan, hasil karya. Kalimat yg sering dilontarkan anak, misalnya: “Bu guru gue tahu, kalau …….” Biasanya anak menyampaikannya dgn cara menunjukkan karyanya. “Bu guru…saya sudah menciptakan….”
Itu kalimat yg sering disampaikan anak.Dukungan guru yg sempurna akan menguatkan pemahaman anak terhadap rancangan atau pengetahuannya, proses berpikir kritis & kreatifnya terus berkembang. Sebaliknya bila guru mengabaikan pendapat anak atau menyalahkannya maka impian untuk mencari tahu & mencoba hal gres menjadi hilang.
Dukungan guru dikala anak mengomunikasikan karyanya ialah perhatian yg nrimo.
“Bu guru lihat…saya sudah membuat….” contoh celoteh anak. balasan guru: “oya.. Bisa ananda ceritakan pada ibu guru..?”
Untuk penguatan, guru dapat menyatakan: Kamu sukses menyelesaikan tugasmu dgn baik, apakah ananda mau melanjutkan dgn memperbesar beberapa pandangan baru lain pada karyamu, membuat karya lain lagi atau mencoba aktivitas main yg lain..?
Contoh Dukungan Guru Dalam Pendekatan Saintifik Proses Mengomunikasikan
Tujuan : Anak-anak mengomunikasikan apa yg telah mereka ketahui terkait dgn pohon pisang
Dukungan Guru:
- Memberi anak potensi mengomunikasikan wawasan gres melalui bermacam-macam cara, contohnya: Cerita, Gambar/lukisan, Grafik, Kolase, Coretan, Puisi/lagu, Konstruksi bangunan, Tulisan, dll
- Memberi kesempatan untuk menemukan ilham inovatif untuk berbagi/memperluas gagasannya lebih lanjut atas pengetahuan gres yg sudah diperolehnya & dikomunikasikannya. Contoh:
- Anak memberikan hasil gambarnya, guru berkata, “Jika ananda diberi waktu lagi, apa yg akan ananda tambahkan pada gambar pohon pisang ini?”
- Anak menunjukkan kebun pisang yg dibuatnya dr balok-balok, guru menemukan bahwa belum ada gubug kawasan tukang kebun beristirahat, kemudian guru berkata, “Coba kita cermati, dimana tempat istirahat bagi tukang kebun yg merawat kebun pisang ini?”