Dinamakan Abbasiyah, karena pendiri Daulah ini ialah keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad Saw. Daulah Abbasiyah berkuasa dalam rentang waktu yang panjang selama 550 tahun, yang dimulai dari tahun 750-1258 Masehi.
Daulah Abbasiyah berpusat di Baghdad, Irak selaku ibu kota, daerah kekuasaan Daulah Abbasiyah membentang luas mencakup Asia Barat, Asia Selatan, Afrika Utara hingga Eropa. Lembar sejarah dari proses berdirinya Daulah Abbasiyah tidak terlepas dari sosok keluarga Bani Abbas berjulukan Ali bin Abdullah.
Sebagai sepupu Rasulullah Saw, ia merasa yang paling berhak menjadi pemimpin sehabis Khulafa’ur Rasyidin. Ali bin Abdullah melaksanakan propaganda anti Daulah Umayyah, ia menjajal meraih simpati penduduk luas dengan menamakan gerakan propagandanya selaku keluarga Bani Hasyim.
Namun sebelum bisnisnya itu terwujud, Ali bin Abdullah wafat di tahun 124 Hijriyah/742 Masehi. Ambisi Ali bin Abdullah selanjutnya dilanjukan oleh putranya yakni Muhammad bin Ali. Dalam rangka mewujudkan cita-citanya itu dia menyebabkan kota Kuffah dan Khurasan selaku basis gerakan anti Daulah Umayyah.
Di kota Khurasan, Muhammad bin Ali menerima pemberian dari pemimpin penduduk Khurasan yaitu Abu Muslim al Khurasani. Namun, Muhammad bin Ali lebih dulu wafat di tahun 127 Hijriyah/745 Masehi sebelum cita-citanya meraih kekuasaan terwujud. Ibrahim bin Muhammad bertekad melanjutkan perjuangan para pendahulunya sepeninggal Muhammad bin Ali.
Gerakan yang dijalankan Ibrahim bin Muhammad menerima perhatian khusus dari Khalifah Marwan bin Muhammad (Khalifah terakhir Daulah Umayyah) dan menganggapnya selaku ancaman negara.
Untuk meredam gerakan Ibrahim bin Muhammad, pada tahun 128 Hijriyah/746 Masehi Ibrahim bin Muhammad tertangkap oleh pasukan Daulah Umayyah dan wafat dalam pengasingan. Wafatnya Ibrahim bin Muhammad membuat keluarga Bani Abbas kian gencar melakukan pemberontakan.
Dibantu oleh Abu Muslim Al-Khurasani, Abu Abbas As-Saffah dan Abu Ja’far Al-Mansyur melaksanakan penyerangan terhadap kota-kota penting Daulah Umayyah dan menguasainya. Keadaan ini menciptakan Khalifah Marwan bin Muhammad tidak bisa berbuat apa-apa sampai dia terkepung di kota Damaskus, Syiria.
Walaupun dia berhasil melarikan diri ke Yordania dan Palestina, Khalifah Marwan bin Muhammad tertangkap di kota Fustat, Mesir dan beliau wafat di sana. Dengan wafatnya Khalifah Marwan bin Muhammad, maka berakhirlah era pemerintahan Daulah Umayyah.