Proses Acara Pembelajaran

Proses acara pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis penerima didik,baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi pergantian perilakunya mampu terjadi secara cepat, sempurna, mudah, dan benar, baik berhubungan dengan faktor kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Aktivitas mencar ilmu siswa yang melibatkan kegiatan mental maupun jasmaniah dapat digolongkan ke dalam beberapa hal:
1)      Aktivitas visual (visual activities) mirip membaca, melaksanakan eksperimen dan demonstrasi.
2)      Aktivitas verbal (oral activities) mirip bercerita, membaca sajak, Tanya jawab, diskusi, menyanyi.
3)      Aktivitas menyimak (listening activities) seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah, pengarahan.
4)      Aktivitas gerak (motor activities) seperti senam, atletik, menari, melukis.
5)      Aktivitas menulis (writing activities) mirip mengarang, menciptakan makalah, membuat surat.[1]
Selain usulan tersebut di atas ihwal aktivitas mencar ilmu pertimbangan lain dari Paul D. Dierich yang mengklasifikasikan acara berguru atas delapan kelompok, yakni:
1)     Kegiatan-Kegiatan Visual, adalah membaca, menyaksikan gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, bazar, dan mengamati orang lain bekerja dan bermain.
2)     Kegiatan-Kegiatan Lisan (oral), ialah mengemukakan sebuah fakta atau prinsip, menghubungkan suatu peristiwa, mengajukan pertanyaan, memberi nasehat, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.
3)     Kegiatan-Kegiatan Mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan, menyimak percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, menyimak radio.
4)     Kegiatan-Kegiatan Menulis, yaitu menulis dongeng, menulis laporan, menilik karangan, bahan-bahan kopi, menciptakan rangkuman, menjalankan tes dan mengisi angket.
5)     Kegiatan-Kegiatan Menggambar, yakni menggambar, menciptakan grafik, chart, diagram, peta dan pola.
6)     Kegiatan-Kegiatan Metrik, yaitu melakukan percobaan, menentukan alat-alat, melakukan bazar, membuat versi, mengadakan permainan, menari dan berkebun.
7)     Kegiatan-Kegiatan Mental, adalah merenung, mengingat, memecahkan problem, menganalisis faktor-aspek, melihat hubungan-relasi dan membuat keputusan.
8)     Kegiatan-Kegiatan Emosional, yakni minat, membedakan, berani, damai dan lain-lain.



[1] Uzer Usman, 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Remaja Rosda Karya. hal. 22