Profile Pelajar pancasila-Filosofi Ki Hadjar Dewantara dinilai masih berlaku untuk dipraktekkan pada dunia pendidikan saat ini. Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan ialah untuk membimbing peluangalami yg ada pada anak, supaya mereka dapat meraih keamanan & kebahagiaan tertinggi baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Ki Hadjar Dewantara pula menyatakan bahwa dlm proses pembimbingan, anak mesti diberikan keleluasaan dlm mencar ilmu & berpikir, dipimpin oleh guru-guru biar mereka tak kesasar & membahayakan diri mereka.
Semangat membiarkan anak mencar ilmu & berpikir dgn bebas, untuk meraih keamanan & kebahagiaan berdasarkan moralitas manusia, pada hasilnya menjadi tema utama kebijakan pendidikan Indonesia dikala ini, Merdeka Belajar.
Baca juga: Meningkatkan Awareness Pancasila bagi Generasi Muda
Semangat “Merdeka Belajar” yg sedang diterapkan didukung oleh tujuan pendidikan nasional yg ditetapkan dlm Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Tujuannya yakni untuk membentuk setiap individu menjadi manusia yg beriman, berakhlak mulia, sehat, berakal, cakap, kreatif, berdikari, & menjadi warga negara yg demokratis & bertanggung jawab. Kedua semangat ini memberikan pedoman yg konsisten dlm pendidikan di Indonesia.
Keberadaan Pancasila bukan cuma sebagai dasar negara, tetapi pula selaku representasi sikap pelajar Indonesia yg sesuai dgn nilai-nilai yg ada, hal tersebut dipraktekkan oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan selaku Profil Pelajar Pancasila.
Baca juga: Society 5.0: Implikasi bagi Individu & Masyarakat
Rencana ini tercantum dlm Peraturan Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 22 Tahun 2022 yg merupakan kepingan dr upaya pemerintah untuk membentuk pelajar Indonesia dgn kompetensi dasar & perilaku yg sesuai dgn Pancasila.
Table of Contents
Pengertian Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila ialah usaha memperkuat nilai-nilai Pancasila bagi pelajar Indonesia yg dicanangkan oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan agar mempunyai kompetensi untuk melengkapi standar kompetensi lulusan & memperkaya karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.
Baca juga: Makna Semboyan Bhineka Tunggal Ika
Kompetensi tersebut mengamati faktor internal & eksternal seperti jati diri, ideologi, keinginan bangsa, konteks kehidupan, & tantangan masa 4.0. Para pelajar diperlukan menjadi manusia unggul & ikut serta dlm pembangunan global, & wangsit tersebut akan diterapkan di sekolah melalui muatan pelajaran & aktivitas ekstrakurikuler.
Latar Belakang Dibentuknya Profile Pelajar Pancasila
Latar belakang dr profil pelajar Pancasila adalah keinginan pemerintah, khususnya Menteri Pendidikan & Kebudayaan, untuk membentuk pelajar Indonesia memiliki kompetensi dasar & perilaku yg sesuai dgn nilai-nilai Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila dicanangkan sebagai potongan dr Rencana Strategis Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Tahun 2020-2024 yg tertulis dlm Peraturan Menteri Pendidikan & Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2022, hal ini sejalan dgn visi pendidikan Indonesia untuk “merealisasikan Indonesia maju dgn pelajar yg berdaulat, mandiri, & memiliki kepribadian Pancasila”.
Baca juga: Masa Depan Pekerjaan Dalam Society 5.0
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki tujuan memimpin pembangunan sumber daya manusia & meningkatkan kualitas pendidikan & budaya di Indonesia. Hal ini menjadi latar belakang proyek Profil Pelajar Pancasila yg tercantum dlm RPJMN tahun 2020-2024.
Baca juga: Memahami Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sedangkan visi Kemendikbud untuk tahun 2020-2024 adalah untuk mendukung visi & misi presiden agar tercipta pelajar Pancasila yg kritis, inovatif, berdikari, beriman, takwa, berakhlak mulia, gotong royong, & memiliki kebinekaan global.
6 Profile Pelajar Pancasila
Pelajar yg memiliki Profil Pancasila memiliki keutuhan 6 dimensi yg membentuk profil tersebut, 6 dimensi ini yaitu: 1) Beriman, bertakwa pada Tuhan yg Maha Esa & berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3) Bergotong-royong, 4) Berkebinekaan global, 5) Bernalar kritis, & 6) Kreatif.
Keenam dimensi ini tak dapat dipisahkan & mesti dilihat selaku satu kesatuan. Jika salah satu dimensi hilang, maka profil tak akan memiliki makna.
Beriman, bertakwa pada Tuhan yg Maha Esa & berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yg mempunyai budbahasa yg mulia dlm relevansinya dgn Tuhan Yang Maha Esa yakni pelajar yg memahami aliran agamanya & menerapkannya dlm kehidupan sehari-hari.
Ada 5 elemen utama adab ini, yaitu adat beragama, adat pribadi, budpekerti terhadap sesama insan, adab terhadap alam, & adab terhadap negara.
Ahlak beragama
Pelajar Indonesia mengerti sifat-sifat Tuhan yg dlm pada dasarnya adalah kasih & sayang. Mereka harus sadar bahwa mereka adalah
- Makhluk Tuhan yg diberi amanah untuk menjadi pemimpin di dunia.
- Menjalankan perintah & menyingkir dari larangan-Nya
- Memiliki tanggung jawab untuk mengasihi & menyayangi diri sendiri, sesama insan & alam.
Akhlak eksklusif
Para Pelajar Pancasila harus menunjukkan perhatian & kasih sayang terhadap diri mereka sendiri. Mereka pula harus menyadari bahwa merawat diri sendiri & mengamati kemakmuran diri sendiri sungguh penting, serta mesti dijalankan berbarengan dgn mengamati orang lain & lingkungan sekitar. Akhlak langsung ini mampu ditunjukkan lewat tindakan seperti:
- Rasa sayang
- Peduli
- Hormat
- Memperlakukan diri sendiri dgn integritas.
Akhlak terhadap sesama manusia
Memperlakukan sesama dgn hormat & mempertimbangkan perbedaan dlm menghormati kemanusian, Pelajar Pancasila diharapkan untuk :
- Mendengarkan & menghargai pendapat orang lain walaupun berbeda dr pendapatnya, tanpa memaksakan pandangan langsung.
- Memperlakukan sesama manusia, mereka mesti menolak diskriminasi, kebiasaan jelek, intoleransi, & kekerasan terhadap orang lain, terlebih hanya sebab perbedaan ras, agama, atau keyakinan.
Akhlak terhadap alam
Memahami & memelihara lingkungan sekitar agar tak merusak atau menyalahgunakannya. Ini dilaksanakan untuk memastikan lingkungan tetap sehat & layak untuk ditinggali oleh makhluk hidup ketika ini & generasi mendatang.
Pelajar Pancasila harus memahami bahwa mereka ialah cuilan dr ekosistem bumi & saling mensugesti satu sama lain. Lingkungan alam ialah ciptaan Tuhan, sehingga harus dicintai & dilindungi dgn baik.
Akhlak terhadap negara
Pelajar Pancasila mesti mengerti & memenuhi hak, kewajiban, & kiprah mereka sebagai warga negara dgn menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan, & keselamatan bangsa & negara selaku hal yg lebih penting dibandingkan kepentingan langsung. Mereka harus peduli & membantu sesama, bekerja sama, & mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama.
Berkebinekaan global
Sesuai dgn semboyan negara, Bhineka Tunggal Ika, yg artinya “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, pelajar Pancasila harus menjaga budaya asli sebagai identitas bangsa.
Dalam kala globalisasi, memiliki pemikiran terbuka & berinteraksi dgn budaya lain mampu menumbuhkan rasa saling menghargai & membentuk budaya gres positif yg tak bertentangan dgn budaya luhur bangsa.
Kunci dlm elemen ini yakni mengenal & menghormati budaya, kesanggupan berkomunikasi interkultural, & refleksi & tanggung jawab terhadap keberagaman.
Mengenal & menghormati budaya
Elemen ini menunjukkan bahwa pelajar mampu:
- Memahami & mempelajari budaya & identitas budaya
- Menjelajahi & membandingkan pengetahuan budaya, keyakinan, & praktik-praktiknya
- Menciptakan sikap hormat terhadap keragaman budaya.
kesanggupan berkomunikasi interkultural
Dalam elemen ini mempunyai arti seorang Pelajar Pancasila bisa:
- Berkomunikasi dgn baik antar budaya
- Mempertimbangkan & menumbuhkan aneka macam persepsi yg berlawanan.
Refleksi & tanggung jawab terhadap keberagaman
Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu:
- Melakukan penilaian terhadap pengalaman berinteraksi dgn keanekaragaman budaya
- Menghapus pandangan garang & dugaan
- Menyesuaikan perbedaan budaya
Gotong royong
Gotong royong merupakan ciri khas dr bangsa Indonesia & masih sering didapatkan hingga dikala ini dlm aneka macam lingkungan. Oleh karena itu, para pelajar pancasila mesti mempunyai sifat ini dgn mampu melakukan pekerjaan sama dengan-cara sukarela untuk menuntaskan tugas dgn tanpa kendala, gampang, & ringan.
Kolaborasi
Berkerja sama dgn orang lain dgn suka cita & menunjukkan sikap yg positif terhadap mereka. Dalam hal ini, kita pula harus memiliki kesanggupan komunikasi yg baik, mirip menyimak & mengerti pertimbangan orang lain, menyampaikan pesan & ide dgn efektif, mengajukan pertanyaan untuk memperjelas, & menawarkan umpan balik kritis & positif.
Kepedulian
Peduli terhadap lingkungan fisik & sosial, bertindak proaktif, mengerti perasaan & perspektif orang lain, menumbuhkan hubungan dgn orang dr beragam budaya, merupakan abjad yg penting bagi pelajar Indonesia. Ini pula terkait bersahabat dgn kebhinekaan global.
Berbagi
Memberikan & menerima hal-hal yg penting bagi kehidupan eksklusif & gotong royong. Kita pula mesti siap & bisa hidup gotong royong dgn memprioritaskan pemanfaatan sumber daya & ruang dengan-cara sehat dlm penduduk .
Mandiri
Seorang Pelajar yg mampu berdiri diatas kaki sendiri mempunyai kemampuan untuk:
- Memimpin & memotivasi diri sendiri dlm meraih prestasi & pengembangan diri yg baik.
- Mengenali kekuatan & kelemahan mereka & menanggung jawab atas hasil & proses yg mereka kerjakan.
- Mampu mengatur anggapan, perasaan, & langkah-langkah untuk mencapai tujuan langsung maupun bersama.
Pemahaman diri & situasi yg dihadapi
Melakukan evaluasi terhadap diri & suasana yg dialami, dimulai dgn :
- Memahami perasaan diri, kelebihan & kekurangan.
- Setelah mengerti hal-hal tersebut, kita mampu mengidentifikasi & menyadari kebutuhan untuk mengembangkan diri, sesuai dgn perubahan & perkembangan yg terjadi.
Regulasi diri
Dapat mengurus diri dgn baik (pikiran, perasaan, langkah-langkah) untuk meraih tujuan mencar ilmu.
Bernalar kritis
Pelajar yg memiliki sikap kritis mempunyai kemampuan untuk memakai analisis & evaluasi untuk memproses berita & menanggulangi persoalan. Mereka mampu memfilter info, mencari korelasi, menganalisis, & membuat kesimpulan berdasarkan berita tersebut.
Sikap ini pula melibatkan kebukaan terhadap perspektif & bukti baru, & menolong membentuk murid yg terbuka & bisa menghargai pendapat orang lain.
Menganalisa & penilaian pikiran sehat
Dalam proses membuat keputusan, pelajar Indonesia harus menggunakan kebijaksanaan & mengikuti hukum ilmu & logika. Selain itu, pelajar mesti melaksanakan analisis & penilaian terhadap ilham & isu yg didapatkan.
Memperoleh & memproses berita gagasan
Memiliki harapan untuk belajar & mencari tahu lebih dlm mengenai suatu hal. Hal itu dapat dilaksanakan dgn bertanya hal-hal yg penting, memverifikasi informasi yg didapat, & mengolah isu tersebut untuk memperoleh sumber yg akurat & berkaitan.
Merefleksi & menganalisa pemikiran sendiri
Melakukan penilaian atas cara berpikir sendiri (metakognisi) & mengerti tahapan proses berpikir dlm mencapai kesimpulan.
Mengambil keputusan
Mengambil keputusan yg tepat dgn mempertimbangkan informasi & bukti yg dipilih dr banyak sekali sumber.
Kreatif
Kemampuan untuk memodifikasi & menciptakan wangsit-ide gres yg bermakna, bermanfaat, & mempunyai dampak positif mesti dipraktekkan sebagai belahan dr karakter profil pelajar pancasila dikala ini. Ini mempunyai arti bahwa kreativitas mesti menjadi serpihan dr gaya hidup sehari-hari.
Menghasilkan ide ilham-pandangan baru gres atau asli
Mampu mengubah materi-bahan yg sederhana menjadi inspirasi-inspirasi baru & inovatif yg berkhasiat untuk mengatasi problem. Melalui proses tersebut, muncul berbagai alternatif penyelesaian yg memiliki nilai tambah.
Menghasilkan karya terbarukan
Menciptakan karya dgn didasari oleh minat & hobi terhadap sesuatu, tergolong mengaitkan dgn perasaan yg diterima & menimbang-nimbang dampaknya pada lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Guru harus memainkan peran penting dlm mengajarkan & membentuk Profil Pelajar Pancasila. Langkah pertama ialah memahami & menerapkan profil ini sendiri selaku contoh. Guru mesti memperlihatkan teladan & mempraktikkan Profil Pelajar Pancasila untuk memudahkan untuk memperhatikan & mencar ilmu dr tindakan guru.
Integrasi Profil Pelajar Pancasila tak terbatas pada satu mata pelajaran saja, melainkan harus diterapkan di seluruh mata pelajaran. Ini berarti bahwa materi & acara yg diberikan pada murid harus mampu menunjukkan faktor-faktor Profil Pelajar Pancasila dlm setiap mata pelajaran.
Adanya Guru Penggerak yg kompeten sungguh penting dlm mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini. Oleh alasannya itu, ada Program Guru Penggerak untuk menolong calon guru menjadi Guru Penggerak yg fokus pada pembentukan Profil Pelajar Pancasila.
Salah satu Widyaiswara Ahli Utama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jambi, Bailah dlm tulisan postingan ilmiah dgn judul “The Challenges of Driving Scholl Principal in Implementing New Paradigm Learning” menyebutkan terdapat beberapa faktor yg menjadi kendala & tantangan dlm menerapkan acara sekolah pelopor, sebagai berikut: Komunikasi, sumber daya ketersediaan guru penggagas, & struktur birokrasi yg harus menjadi fokus utama untuk mewujutkan profile Pelajar pancasila tersebut.
Reference
- Bailah, B., & Pasla, B. N. (2021). The Challenges of Driving School Principals in Implementing New Paradigm Learning. Jurnal Prajaiswara, 2(2), 92-114.
- Juliani, A. J., & Bastian, A. (2021, May). Pendidikan huruf selaku upaya wujudkan Pelajar Pancasila. In Prosiding pelatihan nasional program pascasarjana universitas PGRI Palembang.
- Rahayuningsih, F. (2021). Internalisasi filosofi pendidikan ki hajar dewantara dlm merealisasikan profil pelajar pancasila. SOCIAL: Jurnal Inovasi Pendidikan IPS, 1(3), 177-187.
- Susilawati, N., Sultoni, S., & Pasla, B. N. (2021). Strengthening the Understanding of Pancasila as the State Foundation to Achieve National Goals. Jurnal Prajaiswara, 2(1), 48-60.
- https://guru.kemendikbud.go.id
- https://prajaiswara.jambiprov.go.id