Hanya untuk catatan pribadi saja sebagai guru, yg kadang lupa, mungkin saja postingan tentang profesi & peran guru dlm proses pembelajaran ini berfaedah pula buat anda selaku guru.
Profesi ialah salah satu pekerjaan atau jabatan yg menuntut keahlian dr para anggotanya, menggunakan tehnik ilmiah serta dedikasi yg tinggi serta keahliannya diperoleh dr forum pendidikan khusus dgn kurikulum yg mampu dipertanggungjawabkan.
Profesional ialah orang yg menyandang sebuah profesi, berpenampilan sesuai dgn profesinya
Profesionalisme, menunjuk pada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kesanggupan profesionalnya dengan-cara terus menerus sesuai dgn profesinya.
Profesionalitas, mengacu pada sikap para anggota profesi kepada profesinya serta derajat pengetahuan serta keahlian yg mereka miliki dlm rangka melaksanakan pekerjaanya.
Profesionalisasi, peningkatan kualifikasi maupun kemampuan anggota profesi dlm mencapai standar standart dlm penampilannya sebagai sebuah profesi
Daftar Isi
A. Ciri – ciri profesional yaitu :
1. mempunyai standar unjuk kerja ( mempunyai hukum yg terperinci wacana hak yg dikerjakan )
2. anggota profesinya mendapat pendidikan tinggi yg menawarkan dasar pengetahuan yg bertanggungjawab
3. memiliki forum pendidikan khusus yg menciptakan tenaga profesi yg diperlukan
4. mempunyai organisasi profesi yg memperjuangkan hak –hak anggotanya & bertanggungjawab meningkatkan profesi yg bersangkutan
5. adanya akreditasi yg patut dr masyrakat
6. adanya sistem imbalan yg mencukupi sehingga anggota profesi dapat hidup dr profesinya
7. mempunyai kode etik yg menertibkan setiap anggota profesi
B. Mengapa pekerjaan mesti prifesional & bagimana cara – caranya ?
Pekerjaan harus profesional karena tuntutan penduduk untuk mampu memperlihatkan pelayanan yg terbaik, bagi seorang anggota profesi melaksanakan pekerjaanya dgn profesional setiap anggota profesi baik dengan-cara sendiri maupun bantu-membantu melalui wadah organisasi profesi dapat mencar ilmu untuk mendalami pekerjaan yg sedang disandangnya. Dan berguru dr masyarakat apa yg menjadi keperluan mereka saat ini maupun yg akan datang.
II. Pengertian & profesi keguruan
A. pengertian profesi guru
Pekerjaan guru belum sepenuhnya dikatergorikan sebagi suatu profesi yg utuh karena belum semua ciri-ciri tercukupi profesi kependidikan khususnya profesi keguruan peran utamanya adalah melayani masyarakat dlm dunia pendidikan. Kaprikornus profesionalisme dlm bidang keguruan mengandung arti kenaikan segala daya & usaha dlm rangka pencapaian dengan-cara optimal layanan yg diberikan pada penduduk .
B. Perlunya profesionalisasi dlm pendidikan
Menurut Sanusi et al ( 1991:23 ) perkiraan yg melandasi perlunya profesionalisasi dlm pendidikan:
1. subyek pendidik
2. pendidikan dilakukan dengan-cara internasional
3. teori pendidikan merupakan balasan kerangka hipotesis dlm menjawab dilema pendidikan
4. pendidikan bertolak dr asumsi pokok perihal insan
5. inti pendidikan terjadi dlm prosesnya
6. sering terjadinya dilema antara tujuan utama pendidikan
C. Syarat-syarat profesi guru
Guru profesional mesti mempunyai kompetensi berikut :
1. kompetensi profesional, memiliki pengetahuan yg luas & dlm dr bidang study yg akan diajarkan, penguasaan metode, dlm proses mencar ilmu mengajar.
2. kompetensi personal, berkepribadian yg mantab sehingga bisa menjadi sumber kenali bagi subyek, yg bisa diteladani.
3. kompeetensi sosial, menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial dgn murid, sobat guru, kepala sekolah bahkan masyrakat luas.
4. kemampuan untuk menawarkan layanan terbaik, memprioritaskan nilai kemannuasian dr pada materi
D. Ciri-ciri profesional keguruan
Menurut National Educatian Association (NEA )1948 :
1. jabatan yg melibatkan kegiatan intelektual
mengajar dgn melibatkan upaya – upaya yg sifatnya sangat didominasi kegiatan intelektual
2. jabatan yg menekuni bidang batang tubuh ilmu yg khusus
jabatan yg mempunyai monopoli pengetahuan yg memisahkan anggota mereka dr orang awam & memungkinkan mereka mengadakan pengawasan wacana jabatanya.
3. jabatan yg membutuhkan persiapan latihan yg lama
antisipasi profesional yg cukup lama perlu untuk mendidik guru yg berwenang
4. jabatan yg memerlukan latihan
dalam jabatan yg berkesinambungan condong menunjukkan bukti selaku jabatan profesional
5. jabatan yg menjanjikan karier hidup & keanggotaan yg permanent
6. jabatan yg memutuskan hukum bakunya sendiri
jabatan guru menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga pembakuan jabatan guru tak mampu diciptakan anggota profesi itu sendiri.
7. jabatan yg mementingkan layanan diatas kepentingan pribadi
8. jabatan yg mempunyai organisasi profesional yg kuat & terjalin rapat guna mewadahi tujuan bersama & melindungi anggota.
E. kode etik guru
Kode etik guru indonesia berdasarkan PGRI 1973 yaitu landasan moral & pedoman tingkah laris guru warga PGRI dlm melaksanakan panggilan pengabdianya sebagai seorang guru.
Tujuan kode etik yakni :
1. menjunjung tinjggi martabat profesi
2. mempertahankan & memelihara kemakmuran para anggotanya
3. meningkatkan pengabdian anggota profesi
4. meningkatkan kualitas profesi
5. meningkatkan mutu organisasi profesi
6. kode etik ini ditetapkan dlm kongres ke XIII 1973 dijakarta & disempurnakan pada kongres ke XIV 1989 Di Jakarta.
F kode etik guru Indonesia
1. guru berbhakti membimbing penerima didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya yg berjiwa Pancasila
2. guru mempunyai & melaksanakan kejujuran profesional
3. guru berusaha memperoleh berita tentang peseta didik sebagai bahan melaksanakan bimbingan & pelatihan
4. Guru membuat suasana sekolah untuk menujang berhasilnya proses belajar mengajar.
5. guru memelihara kekerabatan baik dgn wali murid & masyrakat sekitar untuk membina kiprah serta & rasa tanggungjawab bareng terhadap pendidik.
6. guru dengan-cara pribadi & bareng berbagi & meningkatkan kualitas & martabat profesinya
7. guru memelihara korelasi seprofesi semangat kekeluargaan & kesetiakawanan sosial
8. guru dengan-cara gotong royong memelihara & meningkatkan mutu organisasi PGRI selaku fasilitas perjuangan & pengabdian.
9. guru melaksanakan segala budi pemerintah dlm bidang pendidikan
III. Latar Belakang Dan Ruang Lingkup Profesi Keguruan
A. Sejarah Kualifikasi Guru
Pada jaman kolonial Belanda guru mula – mula diangkat dr orang yg yang tak dididik dengan-cara khusus menjadi guru, guru dr lulusan sekolah guru pertama ( kweek school ) di Solo 1952. Karena keperluan guru mendesak maka pemerintah hindia Belanda mengangkat lima macam guru :
1. guru sekolah guru yg dianggap sebagai guru berwenang sarat
2. guru bukan lulusan sekoah guru tapi lulus cobaan selaku guru
3. guru bantu yg lulus cobaan guru bantu
4. guru yg dimagangkan guru senior ( calon guru )
5. guru karena keadaan mendesak warga yg pernah mengecap pendidikan
Lembaga pendidikan khusus atau kursus yg mencetak guru mirip Hegore Kweekschool ( HKS ) untuk guru HIS & kursus Hoofdacter ( HA ) untuk kandidat kepala sekolah. Keadan ini berlanjut hingga jaman pendudukan Jepang & awal perang kemerdekaan yg diubahsuaikan dgn waktu itu & hingga saat ini kita punya lembaga pendidikan guru tunggal, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan ( LPTK ).
Pada jaman Hindu, Budha & kerajaan – kerajaan Islam guru mempunyai status yg sangat tinggi dlm penduduk , berwibawa & dianggap sebagai orang yg serba tahu. Guru tak hanya mendidik murid namun pula masyarakat & tempat bertanya, untuk memecahkan masalah.Seiring waktu & perkembangan zaman wibawa itu tergerus oleh imbalan & balas jasa.
B. Fungsi organisasi profesi guru
Organisasi Profesi guru kita yakni PGRI yg diresmikan di Surabaya tanggal 25 November 1945 sebagai wujud aspirasi warga negara indonesia dlm merealisasikan cita –cita perjuangan bangsa
Ada empat misi utama PGRI :
1. Misi Politis/ Ideologis
2. Misi Persatuan/ Organisatoris
3. Misi Profesi
4. Misi kemakmuran
C. Jenis Organisasi Profesi guru
Selain PGRI ada organisasi guru yg disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP) atas anjuran pejabat Depdiknas yg bermaksud untuk meningkatkan mutu profesionalisme guru dlm kelompoknya. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia ( ISPI ) yg sekararng mempunyai divisi antara lain Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia ( IPBI ), Himpunan Sarjana Pendidik Bahasa Indonesia ( HSPBI ). Himpunan Sarjana Administrasi Pendidik Indonesia ( HISAPIN ).
D. Ruang Lingkup Profesi Keguruan
Peran guru diwujudkan untuk meraih perkembangan siswa dengan-cara optimal untuk itu peranan profesional meliputi layanan instruksional selaku tugas utama guru serta layanan administrasi sumbangan merupakan pendukungnya
– penyelenggaraan proses belajar mengajar yg menempati porsi paling besar profesi keguruan
– tugas yg bekerjasama dgn menolong murid dlam mengatasi dilema mencar ilmu/pribadi & mampu mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.
– Mengelola sekolah ( peranan guru menjalankan mekanisme mekanisme utnuk kelancaran tugas guru )
Ruang lingkup kerja guru :
a. kemampuan profesional , meliputi :
– penguasaan materi
– penguasaan & penghayatan akan landasan
– penguasaan proses pendidikan
b. kesanggupan sosial
– bisa menyesuaikan dgn lingkungan kerja sekitar
c. kemampuan personal
– performa sikap yg positif terhadap tugas
– pemahaman penghayatan
Kehandalan kerja dapat dilihat dr :
1. mengetahui, mengetahui, & menerapkan apa yg mesti dikerjakan oleh guru
2. mengetahui kenapa ia harus melakukan itu
3. mengerti & menghormati batas kesanggupan & kewenangan profesinya & menghormati profesi lain
4. merealisasikan pemahaman & penghayatan dlm perbuatan mendidik mengajar & melatih
Ruang lingkup profesi guru dibagi dua gugus :
1. gugus pengetahuan & penguasaan tehnik dasar profesional
2. gugus kemampuan profesional
Profil kemampuan dasar guru yg mesti dimiliki seorang profesional :
1. menguasai materi
2. mengurus acara mencar ilmu mengajar
3. mengurus kelas
4. memakai media/sumber
5. menguasai landasan pendidikan
6. mengelola interaksi belajar mengajar
7. menilai prestasi siswa untuk ependidikan pengajaran
8. melaksanakan program tutorial & konseling
9. menyelenggarakan administrasi sekolah
10. memahami prinsip & menafsirkan hasil penelitian pendidikan untuk keperluan pengajaran.
Profesi Keguruan
I. Kompetensi kepribadian guru
Dalam pembelajaran di sekolah & penduduk seorang pendidik membutuhkan kompetensi yg dlm arti luas yaitu kesanggupan standart yg diharapkan untuk menggambarkan kualifikasi seseorang baik dengan-cara kualitatif maupun kuantitatif dlm melaksanakan tugasnya.
Kompetensi kepribadian guru meliputi sikap, nilai-nilai, kepribadian, selaku element sikap, performent yg sesuai dgn bidang pekerjaan.
A. Pengertian
Kompetensi kepribadian ialah Kompetensi yg berhubungan dgn perilaku pribadi guru itu sendiri yg kelak mesti mempunyai nilai – nilai luhur sehingga terpancar dlm sikap sehari – hari.
Kompetensi kepribadian guru dlm fungsinya yakni untuk membimbing & menjadi suri tauladan dengan-cara bersama –sama mengembangkan kreativitas & membangkitkan motivasi mencar ilmu & dorongan untuk maju pada anak didik.
Menurut Sanusi et al ( 1991) kesanggupan pribadi guru meliputi hal-hal :
1. penampilan sikap yg positiv terhadap keseluruhan tugasnya selaku guru
2. pengertian, penghayatan, & tampilan nilai-nilai yg seyogyanya dianut seorang guru
3. penampilan selaku panutan & teladan bagi para siswanya.
Beberapa Kompetensi kepribadian guru :
1. beriman & bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa
2. yakin pada diri sendiri
3. tenggang rasa & toleransi
4. bersikap terbuka & demokratis
5. tabah dlm menjalankan profesi keguruanya
6. menyebarkan diri bagi perkembangan profesinya
7. mengetahui tujuan pendidikan
8. mampu menjalin kekerabatan insani
9. mengerti kelebihan & kelemahan diri
10. inovatif & inovatif dlm berkarya
II. Kompetensi sosial guru
Kompetensi sosial guru adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri pada tuntukan kerja & lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru,Fungsi Kompetensi sosial guru :
1. motivator & inovator dlm pembangunan pendidikan
menawarkan motivasi pada masyarakat untuk ikut serta menyukseskan acara wajib berguru & mendorong untuk menyekolahkan anaknya kejenjang yg lebih tinggi.
2. perintis & pencetus pendidikan
Guru memberikan beasiswa pada siswa berprestasi yg kurang mampudisekolahnya
3. penelitian danpengkajian ilmu pendidikan
Guru dituntut untuk mencari permnasalahan pendidikan yg ada dimasyarakat serta dapat mencari penyelesaian yg baik
4. pengabdian
Guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan perlu melibatkan diri dlm kegiatan di masyarakat.
Beberapa Kompetensi sosial yg perlu dimiliki oleh guru, Cece Wijaya ( 1994 ):
1. cekatan berkomunikasi dgn akseptor didik & orang renta penerima didik
2. bersikap simpatik
3. mampu bermitra dgn dewan pendidikan / komite sekolah
4. pandai bergaul dgn kawan sekerja & mitra pendidikan
5. mengetahui dunia sekitarnya ( lingkungan )
III. Komponen Kompetensi profesional
Komponen Kompetensi profesional guru yakni sejumlah Kompetensi yg berhubungan dgn profesi yg menuntut banyak sekali keahlian dibidang pendidikan/ keguruan, berdasarkan Wijaya ( 1982 ) ialah : Kemampuan mengenali, mengerti, & mengaplikasikan, menganalisis & mensitesiskan & mengevaluasi sejumlah pengetahuan keahlian yg diajarnya.
Beberapa komponen Kompetensi profesional guru :
1. Pengelolaan Program Belajar Mengajar
Kemampuan pengolahan acara berguru mengajar mencakup kesanggupan merumuskan tujuan instruksional, kesanggupan mengenal & menggunakan metode mengajar, kemampuan memilih & menyusun mekanisme instruksional yg tepat, kesanggupan pelaksanaan berguru mengajar, kesanggupan mengenal potensi akseptor didik, kesanggupan mempersiapkan & melaksanakan pengajaran remidial.
2. penguasaan materi pengajaran beserta konsep
3. pengelolaan kelas
4. pengelolaan & penggunaan media serta sumber berguru
5. penguasaan landasan-landasan pendidikan
6. kesanggupan menilai prestasi mencar ilmu mengajar
7. mengerti prinsip-prinsip pengelolaan lembaga & program pendidikan disekolah
8. menguasai metode berfikir
9. meningkatkan kesanggupan & menjalankan misi profesional
10. memberikan pemberian & tutorial pada akseptor didik
11. memiliki wawasan tentang observasi pendidikan
12. mampu menyelenggarakan observasi sederhana untuk keperluan pengajaran
13. mampu mengetahui karakteristik akseptor didik
14. bisa menyelenggarkan administrasi sekolah
15. memiliki wawasan ihwal penemuan pendidikan
16. berani mengambil keputusan
17. memahami kurikulum & perkembanganya
18. bisa melakukan pekerjaan berencana & terprogram
19. bisa memakai waktu dengan-cara tepat
IV. Hubungan Penguasaan Materi Dengan Kemampuan Mengajar.
A. penguasaan materi
Dua cara menatap materi/ materi didik yakni sudut isi bahan asuh & sudut cara pengorgonisasian bahan ajarnya.
Dilihat dr sudut isi materi ada enam macam :
1. fakta, bahan isinya berupa sejumlah fakta/ gosip yg kebenaranya tak diragukan.
2. konsep, materi isinya berupa pemikiran , ilham, pertimbangan , teori/ dalil.
3. prinsip, bahan yg memberikan landasan sehingga setiap tindakan yg dilakukan dapat dikontrol dgn baik
4. ketrampilan, bahan yg mencakup ketrampilan motorik
5. pemecahan persoalan
6. proses
dr sudut pandang cara pengorganisasian :
1. bahan bidang study linier
2. bahan bidang study kumulatif
3. bahan bidang study praktikal
4. materi bidang study eksperensial
Mengenal Dan Menggunakan Metode Mengajar
Hubungan antara penguasaan materi ajar & kemampuan mengajar yakni selaku berikut:
1. penguasaan materi menjadi landasan pokok bagi seorang guru untuk mempunyai kesanggupan mengajar
2. mempunyai pengetahuan yg mendalam kepada materi bimbing.
3. menguasai materi ajar yg akan disampaikan
4. menguasai materi latih yg lebih inovatif & inovatif dlm memberikan materi ajarnya
V. Keputusan Situasional Dan Transaksional
keputusan situasional menyangkut keputusan wacana apa & bagaimana pengajaran akan diwujudkan menurut analisis.Keputusan situasional diambil tatkala menyusun antisipasi tertulis dlm bentuk satuan pelajaran ( satpel ), Keputusan Transaksional ialah merupakan penyesuaian yg dilakukan oleh guru yg berhubungan dgn pelaksanaan dr keputusan situasional menurut umpan balik yg diperoleh guru & interaksinya dgn siswa maupun antar siswa dlm PBM yg sedang berlangasung keputusan transaksional diambil karena adanya perubahan situasi & kondisi yg berkembang dlm melaksanakan PBM.
Berbagai Peran Guru Dalam Pembelajaran
I. Peran guru dlm mengerti siswa sebagai dasar pembelajaran
A. Definisi & Makna Perkembangan
pengertian perkembangan mengandung implikasi bahwa perubahan yg bersifat perkembangan yaitu perubahan yg beraturan atau terencana mengikuti tahap atau sekuensi tertentu.
Perkembangan ialah proses yg kompleks karena perkembangan merupakan hasil dr banyak sekali proses berfikir kognitif, proses biologis, sosial, moral, dlm pandangan usang ada 3 penggalan yakni :
1. pertumbuhan & perkembangan fisik ( badaniah & ketrampilan motorik )
2. perkembangan faktor kognitif ( belajar, bahasa & berfikir )
3. perkembangan psikososial ( emosi, kepribadian & relasi antar pribadi )
B. Aspek-Aspek Perkembangan Anak SD
1. aspek motorik & persepsi
Pada masa sekolah dasar perkembangan motorik anak menjadi lebih terkoordinasi & pada masa ini anak lebih siap mempelajari aneka macam kemampuan contohnya dlm ketrampilan motorik garang anak lelaki biasanya lebih unggul dr pada perempuan sebaliknya dlm ketrampilan motorik halus anak perempuan lebih unggul.
2. implikasi bagi proses pembelajaran
Ada beberapa implikasi :
– perkembangan motorik
– faktor pertumbuhan otak
– faktor kemampuan fokus & daya subjektivitas anak
C. perkembangan kognitif & kesiapan belajar
Perkembangan kognitif yaitu pergeseran struktur bagan yg intinya kesanggupan/ kecakapan seseorang untuk menyesuaikan diri kepada lingkungan.
Plaget mendiskripsikan perkembangan kognitif menjadi empat periode :
1. periode sensomotorik ( 0 – 11/2 tahun)
2. periode operasi awal ( 11/2 – 7 tahun )
3. periode operasi konkrit ( 7 – 12 tahun )
4. periode operasi formal ( 12 tahun keatas )
Kesiapan belajar & implikasi sebagai pembelajaran mengingat tahap perkembangan kognitif mirip itu penerima didik dharapkan bisa mengorganisasikan hasil berfikir & bertingkah dengan-cara konsisten & logis dgn jalan menghadapkan anak pada peran –peran serta tingkat paling akrab dgn tahap perkembangan pada saat ini.
D. perkembangan pribadi & sosial
Perkembangan pribadi menyangkut konsep diri, emosi, independensi & tanggung jawab . Dalam faktor-aspek konsep diri siswa masih cenderung berorientasi pada dri sendiri serta impian untuk menonjolkan diri masih cukup tinggi. Dalam aspek emosi anak sekolah dasar cenderung belum stabil serta tak toleran terhadap orang lain. Dalam aspek kesadaran & tanggung jawab terlihat pada hsarat untuk memastikan kegiatan sendiri, mengambil inisiatif, kesediaan bekerja sama, keberanian mengambil resiko & sikap tak tergantung pada guru.Dampak dlm aspek sosial bisa dilihat dr kekerabatan sosial karakteristik golongan & perkembangan akhlak.
E. pendekatan perkembangan dlm pembelajaran di sekolah dasar
Pada hkikatnya perkembangan siswa sekolah dasar bersifat holistis & masih mneyatu dgn dunianya, maka isi mata pelajaran sekolah dasar ialah sesuatu yg terpadu dgn kehidupan anak & inti dr materi pembeljaran terletak pada subjek anak didik sendiri bukan mata pelajaran, Pendekatan Developmentally Appropriate Practice ( DAP ) merupakan alternativ pembelajaran disekolah dasar yg menekankan prinsip ketercernaan, yg sistematis peran latih & materi ajar dirancang & dilaksanakan sejalan dgn karakterisktik perkembangan siswa utamanya dikelas awal.
Konsep perkembangan mengandung dua dimensi yakni dimensi umur & perorangan. Satu premis yg terpenting tentang perkembangan manusia merupakan bahwa semua faktor perkembangan fisik, emosiopnal sosial, & kognitif bersifat terpadu, faktor satu kuat kepada faktor yg lain, oleh lantaran itu pembelajaran pada usia sekolah dasar harus dihadapkan pada kegiatan yg aktif dr pada yg pasif. Sisi penting dr pendekatan perkembangan yakni pengetahuan perihal hal apa yg dengan-cara individual padan bagi anak tertentu didalam kelas dgn cara menunjukkan panduan yg didasari sikap menghargai anak maka dr itu guru & orang renta perlu berbagai pengetahuan & wawasan wacana anak.
II. Peran guru dlm pengembangan rancangan pembelajaran
A. Hakikat Proses Pembelajaran
proses pembelajaran sebagai proses implikasi kurikulum yg berdasarkan kiprah guru untuk mengaplikasikan & mengimplementasikan program – acara pembelajaran dlm satu langkah-langkah yg akurat & actual.
Pembelajaran selaku inkuiri refleksi mengandung makna selaku proses sintesis analisis dgn kata lain proses pembelajaran ini menekankan pada unsur kegiatan & dinamika proses yg mesti diahami & dihayati oleh seorang guru.
Pembelajaran sebagai tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menjadi tolak ukur untuk memilih bahan bimbing, mendesain isi pembelajaran, berbagi mekanisme pembelajaran serta tes & ujian. Semua aspek acara pembelajaran merupakan instrumen untuk meraih tujuan dlm artian menelaah program pembelajaran dengan-cara sistematis & cermat, maka pertama kali yg mesti dicermati yakni tujuan yg hendak kita capai.
B. mekanisme pengembangan rancangan pembelajaran
Kegiatan dlm menyusun rancangan pembelajaran mencakup :
1. analisis kurikulum
2. menyiapkan tujuan instruksional
3. rancangan kegiatan pembelajran
setiap kegiatan pembelajaran dibagi dlm tiga belahan yakni : kegiatan awal,kegiatan inti & kegiatan epilog
4. perencanaan penilaian
kegiatan terdiri kegiatan evaluasi sumatif & evaluasi formatif.
III. Peran guru dlm pelaksanaan pembelajaran & manejemen kelas
Proses pembelajaran yaitu proses menolong siswa belajar yg ditandai dgn perubahan sikap baik dlm faktor kognitif, afektif maupun psikomotorik. Ketercapaian tujuan pembelajaran mampu diatakan selaku dampak dr proses pembelajaran.
Dampak pembelajaran dibedakan dlm dua serpihan :
• Dampak instruksional ( eksklusif ) ialah dampak yg ditimbul kan oleh kegiatan pembelajaran yg sudah diprogramkan semula.
• Dampak pengiring ( tak eksklusif ) muncul selaku dampak dr atau terjadi dr pengalaman lingkungan mencar ilmu
Oleh lantaran itu, seorang guru perlu mengetahui banyak sekali pendekatan yg terdiri dr 9 pendekatan :
1. pendekatan sewenang-wenang,
2. pendekatan intimidasi,
3. pendekatan permisif, peran guru mengoptimalkan keleluasaan peserta didik
4. pendekatan buku masak, variasi dr berbagai pandangan
5. pendekatan untuk mencegah sikap akseptor didik yg tak tepat
6. pendekatan modivikasi sikap, mempercepat perilaku yg diharapkan & meminimalisir perilaku yg tak dikehendaki
7. pendekatan sosial emosional, mengembangkan iklim sosial emosional yg sehat & positif
8. pendekatan sosial dlm kelas, mempercepat perkembangan terwujudnya kalangan yg efektif
9. pendekatan jamak ( pluralistik ), memilih menciptakan & memelihara kondisi kelas yg efektif
Masalah pengajaran tata kelola kelas yakni dua hal yg mampu dibedakan tetapi sulit dipisahkan.
Oleh karena itu tahap pertama yg mesti dilakukan guru yaitu merumuskan spesifikasi kondisi kelas yg diinginkan, manajemen kelas dikembangkan melalui tahap-tahap : perumusan kosndisi lokal, analisis kesenjangan, pemilihan strategi & penilaian efektifitas seni manajemen. Selain manajemen kelas penataan lingkungan fisik kelas pula memperlihatkan dampak yg cukup kuat pada sikap guru & akseptor didik
IV. Peran Guru Dalam Evaluasi Pembelajaran
A.Definisi & tahapan Evaluasi
Evaluasi yakni proses pembentukan timbangan, bergantung pada pengumpulan isu yg mengarah pada pengumpulan isu yg mengarah pada pengambilan keputusan. Dengan demikian terdapat tiga tahap dlm evaluasi yg ditambah satu tahap untuk antisipasi diantaranya ialah :
1. tahap persiapan
2. tahap memperoleh gosip yg diharapkan
3. tahap membentuk judgement
4. tahap menggunakan judgement untuk mengambil keputusan
sebelum tahapan itu dilakukan kita perlu memutuskan & menentukan alat untuk mengumpulkan info.
B. memilih tehnik yg tepat
dua hal yg perlu untuk ditempuh yakni : Memilih tehnik yg tepat & menentukan instrumen yg paling baik.
C. menulis butir soal yg efektif
Butir soal harus dikembangkan atas dasar tujuan instruksional
D. mengolah hasil pengukuran
Informasi yg dibutuhkan untuk kepentingan evaluasi dijaring dgn tehknik – tehnik inkuiri, pengamatan, analisis, tes, penyeleksian tehnik yg digunakan didasarkan atas jenis berita yg mesti diungkap sehingga dlm sebuah penilaian bisa digunakan aneka macam tehnik sekaligus.
Misalkan dlm mengolah hasil pengukuran ada dua macam evaluasi yakni :
1. penilaian formatif
ialah untuk mengenali keberahasilan proses mengajar dlm mencapai tujuan instruksional yg sudah ditetapkan.
2. penilaian sumatif
Adalah untuk mengetahui tingkat kesuksesan murid dlm kelas
pengolahan hasil pengukuran atas hasil mencar ilmu dimaksudkan untuk menganalisa proses & hasil belajar.
Refleksi Dalam Tugas Dan Berbagi Bentuknya
A. Refleksi dlm peran
Tujuan utuh pendidikan itu merupakan acuan segenap upoaya pengembangan manusia indonesia seutuhnya & versi rumusan tup tentang mausia dapat berfariasi, sebagaimana tertuang dlm UU No 20 Th 2003 perihal pendidikan nasional pasal 03 dgn demikian gambaran insan indonesia seutuhnya selaku refleksi TUP itu bukan cuma dikonseptualkan dengan-cara ideal & abastrak saja melainkan dapat pula dijabarkan.
Tindakan – langkah-langkah yg seyogyanya dilakukan dengan-cara berjenjang & bertahap diantaranya :
1. tingkat struktural ( organisasi penyelenggara metode pendidikan nasional ditingkat pusat & kawasan )
2. tingkat institusional ( satuan tingkat pelaksana penyelengara metode pendidikan baik pada jalur sekolahan maupun laur sekolah )
3. tingkat operasional ( satuan pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran
B Berbagai Bentuk Refleksi Profesional
Kemampuan seseorang untuk sanggup & mau merenungkan, mengerti & menyadari pengalaman- pengalaman masa kemudian dal;am hidupnya merupakan hakikat refleksi diri. Melakukan refleksi profesional itu sungguh penting , peran pekerjaan helping profesion sangat erat dgn dilema kelangsungan hidup & nasib masa depan klien/customer.contohnya kalau konselor slah mendiagnosis problem yg dialami siswa yg pada mulanya menolong justru malah sebaliknya ( merusak ).
IPTEK sejkarang ini sangat mensugesti bidang profesi kependidikan & keguruan khususnya dlm hal antara lain :
a. muatan & bungkus kurikulum materi ajarnya
b. strategi & metodologi atau teknolgi pembelajarannya
c. menejemen metode pendidikan umumnya & sistem pembelajaran pada khususnya
Fishbein Dan Ajzen ( 1975 ) menunjukkan Tiga Kecenderungan dlm sikap kepada sebuah hal yg dihadapinya :
a. orang akan menerima kenyataan apa adanya, tujuannya disini seorang guru/ pendidik itu merespon tugas2 profesioanalnya dengan-cara positiv
b. seseorang itu kemungkinan menanggapi sebuah hal yg dihadapinya dgn diliputi keraguan – keraguan
c. orang sebaliknya akan menolak ( tiadak baiklah ) bahkan dengan-cara sadar maupun tak sadar sangant menlak ( sangant tak setuju ) kepada suatu hal yg dihadapinya, itu berarti seorang guru sangat mungkin menyikapi tugas-peran profesi anak didiknya dengan-cara negatif.
Johnson & kawan2 ( 1972 ) menempatkan unusur sikap & kepribadian guru dlm posisi sturukrural perangkat komponen kopentensi/kemampuan profesional tenaga kependidikan dgn tujuan membangun perangkat komponen kopetensi prasyarat bagi terbentuknya kemahiran performa profesional yg bisa dinikmati langasung oleh klien atau siswa yg menerima perlakuan darii guru yg bersangkutan.