Gambar Rangakaian Dasar Resonansi LC (Induktansi dan Kapasitansi)
Jika selama ini anda masih gundah bagaimana sesungguhnya asal muasal resonansi antara kapasitor dan inductor itu berlangsung, maka rangkaian sederhana diatas akan menjawab kebingungan anda. Dengan memahami rangkaian elektronika sederhana diatas mudah-mudahan kita akan bisa memahami prinsip kerja sebuah rangkaian yang lebih rumit dan komplek yang memakai hubungan inductor dan kapasitor seperti rangkaian pemancar dan peserta radio.
Perhatikan gambar diatas, pada ketika saklar SW1 ditekan dan dilepaskan kembali maka sinyal yang diperoleh sama seperti pada gambar sinyal diatas. Awalnya dikala SW1 dihubungkan dengan tegangan supply, kapasitor akan melaksanakan pengisian dengan cepat. Kemudian ketika SW1 dilepaskan muatan pada kapasitor akan dimanfaatkan oleh inductor selaku supply tegangan. Sesuai dengan sifat umum inductor bahwa sinyal DC akan menilai inductor mirip kawat biasa sehingga arus dengan cepat mengalir melalui inductor dan muatan pada kapasitor dengan segera menyusut habis. Uniknya arus yang tadi mengalir lewat inductor dan mengosongkan kapasitor akan mengisi kapasitor kembali lewat terminal yang satunya ( siklus negatif). Pengisian kapasior berjalan cepat, kemudian inductor akan menambah beban kembali sehingga pengosongan muatan terjadi kembali. Begitulah seterusnya terjadi secara berulang-ulang (terjadi resonansi antara L dan C) hingga muatan listrik tadi habis terpakai oleh kedua bagian tersebut dalam bentuk rugi-rugi daya. Persamaan antara kawat biasa dengan inductor adalah inductor melakukan pekerjaan mirip kawat biasa pada saat arus mengalir searah padanya. Tetapi Induktor tidak mirip kawat biasa dikala arus mengalir padanya secara bolak balik. Sehingga tidak akan terjadi short circuit jika inductor mendapatkan supply tegangan arus bolak balik (AC). Tetapi pada kawat biasa akan tetap terjadi short circuit meskipun tegangan tersebut arus bolak balik.
Dari evaluasi diatas mampu kita simpulkan bahwa resonansi LC terjadi alasannya salah satu komponen ikut terpengaruh oleh karakteristik bagian yang lain. Untuk frekuensi yang dihasilkan tergantung dari nilai L dan C itu sendiri. Semakin besar nilai keduanya maka frekuensi akan semakin kecil dan semakin kecil nilai keduanya maka nilai frekuensi akan makin besar.