Penggunaan speaker TOA di mesjid kini menuai polemik terutama di netizen.
Gara-gara seorang perempuan yang memprotes wacana suara TOA mesjid yang terlalu kencang kesannya sekarang penduduk Indonesia kembali ribut.
Azan merupakan panggilan sholat bagi umat Islam. Dahulu pada periode walisongo, tanda panggilan azan dimodifikasi dengan bedug biar suaranya terdengar jauh.
Kini dengan datangnya teknologi, maka pengeras bunyi yaitu salah satu pilihan utama.
Namun ternyata ada segelintir pihak yang mungkin tidak senang dengan adanya bunyi TOA tersebut.
Padahal menurut saya, hal tersebut tidak usah terlalu diributkan alasannya mampu memancing emosi antar umat beragama.
Ada win-win solution untuk menangani hal tersebut. Jika memang speaker azan dicap berisik kemudian mengapa knalpot-knalpot motor yang lebih berisik MASIH dijual di pasaran?.
Adakah aturan atau sidak tiap hari ke toko-toko motor untuk tidak menjual knalpot?. Itu gres knalpot belum lainnya.
Artinya ada ketidakadilan di negeri ini. Satu hal yang niscaya, jikalau ada insan yang panas jikalau didengarkan suara azan maka sudah niscaya itu yaitu syaitan. Lha kok, di negara Arab juga sekarang speaker luar tidak boleh digunakan di mesjid?.
Hey ini Indonesia bung, jangan samakan dengan negara-negara lain ya. Ada nilai yang tidak mampu asal caplok begitu saja dari negara-negara lain.
Polemik TOA Mesjid Kini Ramai |
Berikut ini hukum penggunaan speaker di mesjid yang diedarkan tahun 1978 dan kini kembali mencuat ke permukaan dan didukung pemerintah.
1. SUBUH
Paling permulaan 15 menit sebelum waktunya untuk pembacaan Al Alquran. Pembacaan Al Alquran dan azan menggunakan pengeras suara ke luar. Selama salat Subuh dan kuliah subuh menggunakan pengeras suara ke dalam.
2. ZUHUR
Paling permulaan 5 menit sebelum azan dengan pembacaan Al Alquran, pengeras bunyi pembacaan Al Alquran dan azan ditujukan kel uar ketika salat, doa, pengumuman dan khutbah salat Jumat memakai pengeras suara ke dalam.
3. ASAR, MAGRIB, ISYA
Paling awal 5 menit sebelum azan diusulkan untuk pembacaan Al Alquran, pengeras suara ketika azan memakai pengeras bunyi keluar dan ke dalam. Sesuadah azan hanya memakai pengeras suara ke dalam.
4. TAKBIRAN
Takbir Idul Fitri dan Adha menggunakan pengeras bunyi ke luar saat bulan berkat siang dan malam hari, bacaan Alquran memakai pengeras bunyi ke dalam.
5. PENGAJIAN dan PERINGATAN HARI BESAR
Pengajian dan tablig hanya memakai pengeras bunyi ke dalam kecuali hadirin meluber ke luar area mesjid.
6. KETENTUAN UMUM
Pengeras suara luar dipakai untuk azan sebagai penanda waktu salat. Mengutamakan bunyi yang merdu dan fasih dan tidak meninggikan bunyi. Gambar: disini