Assalaamu ‘Alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Wassholatu Wassalamu ‘Ala Nabiyina Muhammadin Wa ‘Ala Alihi Wasobbihi Ajmain ‘Amma Ba’du.
Yang saya hormati guru mata pelajaran pendidikan agama Islam
Dan sahabat-teman yang saya sayangi
Pertama, pada peluang yang penuh berkah ini, aku mengajak sahabat-teman sekalian, untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah menunjukkan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada kita. Sehingga pada detik ini, kita masih mampu merasakan nikmatnya hidup dan kehidupan dengan tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam. Shalawat dan salam tak lupa, kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Nabi akhiruzzaman, acuan ummat manusia didalam menjalani kehidupan.
Teman-sobat yang saya kasihi,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, aku akan memberikan suatu ceramah yang berjudul “Mengenal Lebih Dekat Sosok Rasulullah Saw.”. Alhamdulillah Allah SWT sudah menunjukkan hidayah kepada kita untuk lebih mengenal Islam lewat Nabi Muhammad SAW. Berkat beliaulah kita mampu merasakan cahaya Islam. Berkat dia kita bisa mendapatkan isyarat dan kebenaran. Rasullullah sungguh menyayangi ummatnya. Rasulullah kelak akan memberikan syafaat, dan sumbangan kepada ummatnya yang diharapkan. Pada zaman terbaru ini, banyak orang yang mengaku sebagai muslim atau muslimah namun belum mengenali bagaimana sosok eksklusif Rasulullah Saw. Mereka condong lebih mengenal sosok langsung idola atau artis yang mereka kagumi dibandingkan sosok Rasulullah Saw. Uraian beberapa hadits perihal tampilan fisik Rasulullah Saw.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah (perawakannya) tidak terlampau tinggi, juga tidak pendek, tidak putih sekali (kulitnya) juga tidak kecoklatan. Beliau rambutnya tidak keriting pekat, juga tidak lurus menjurai. Allah Azza wa Jalla mengutusnya pada usia empat puluh. Beliau tinggal di Mekah selama sepuluh tahun dan di Madinah selama tiga belas tahun. Allah Azza wa Jalla mewafatkannya pada usia enam puluh tahunan , dan uban ia tidak mencapai dua puluh helai di kepala ataupun jenggot beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. [al-Mukhtashar hadits no. 1]
Anas Radhiyallahu anhu juga berkata: “Rasulullah memiliki postur sedang, tidak tinggi ataupun pendek, dan fisiknya anggun. Rambut beliau tidak keriting juga tidak lurus. Warna (kulitnya) kecoklatan, kalau dia berjalan, berjalan dengan tegak”. [al-Mukhtashar hadits no. 2]
Barâ` bin ‘Azib berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah lelaki yang berambut ikal, berpostur sedang, bahunya bidang, berambut lebat hingga cuping indera pendengaran dan ia menggunakan kain merah. Aku belum pernah menyaksikan orang yang lebih ganteng dari beliau”. [al-Mukhtashar hadits no. 3]
Dalam riwayat lain, Barâ` Radhiyallahu anhu berkata: “Aku belum pernah menyaksikan orang yang mengenakan kain merah yang lebih ganteng dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau memiliki rambut yang menjulur hingga pundaknya. Bahu beliau lebar dan beliau bukan orang yang bertubuh pendek, ataupun terlalu tinggi”.
‘Ali bin Abi Thâlib bercerita: “Nabi bukanlah orang yang tinggi, juga bukan orang yang pendek. Kedua telapak tangan dan kaki beliau tebal. Kepala ia besar. Tulang-tulang panjangnya besar. Bulu-bulu dadanya panjang. Jika berjalan, ia berlangsung dengan tegak layaknya orang yang sedang menapaki jalan yang menurun. Aku belum pernah menyaksikan orang seperti ia sebelum atau setelahnya”. [al-Mukhtashar hadits no. 4]
Jâbir bin Samurah Radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah dhalî’ul fami, asykalul ‘ain dan manhûsul ‘aqib“. Syu’bah berkata: Aku mengajukan pertanyaan kepada Simak: “Apa maksud dhalî’ul fami?: Ia menjawab: “Mulut ia besar”. Aku mengajukan pertanyaan: “Apa maksud asykalul ‘ain?” Ia menjawab: “Sudut mata beliau lebar”. Aku mengajukan pertanyaan: “Apakah maksud manhûsul ‘aqib?. Ia menjawab: “Daging pada tumit beliau sedikit.” [al-Mukhtashar hadits no. 7]
Jâbir Radhiyallahu anhu juga berkata: “Aku menyaksikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam purnama, ia mengenakan kain merah. Aku mulai memandang dia dan bulan, ternyata ia lebih indah dibandingkan bulan”. [al-Mukhtashar hadits no. 8]
Abu Ishâq Radhiyallahu anhu berkata: “Ada seorang laki-laki mengajukan pertanyaan kepada Barâ` bin Azib : “Apakah wajah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti pedang?” Ia menjawab: Tidak, tetapi seperti bulan.”” [al-Mukhtashar hadits no. 9]
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah berkulit putih bagaikan disepuh oleh perak, rambutnya agak bergelombang/ikal”. [al-Mukhtashar hadits no. 10]
Abu Ath-Thufail Radhiyallahu anhu berkata: “Aku menyaksikan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Tidak seorang pun yang tersisa di tampang bumi ini yang pernah menyaksikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selainku”. “Beliau berkulit putih, ganteng, (dengan perawakan) sedang”. [al-Mukhtashar hadits no. 12]
Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu berkata: “Rambut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga ke tengah atau (dalam riwayat lain: pertengahan) kedua indera pendengaran dia”. [al-Mukhtashar hadits no. 21]
‘Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Aku mandi bersama Rasulullah dari satu ember. Beliau mempunyai rambut yang sampai pundak dan (juga) hingga cuping indera pendengaran”. [al-Mukhtashar hadits no. 22]
Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu berkata: “Rambut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga ke tengah atau (dalam riwayat lain: pertengahan) kedua indera pendengaran dia”. [al-Mukhtashar hadits no. 21]
‘Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Aku mandi bersama Rasulullah dari satu ember. Beliau mempunyai rambut yang sampai pundak dan (juga) hingga cuping indera pendengaran”. [al-Mukhtashar hadits no. 22]
– Bahan Rujukan Beberapa Hadits Diatas adalah :
1. Mukhtashar asy-Syamâil al-Muhammadiyyah Imam at-Tirmidzi, Muhammad Nâshiruddin al-Albâni, Maktabah al-Ma’ârif, Riyâdh, cetakan III tahun 1422H.
2. Asy-Syamâil Muhammadiyyah, Imam at-Tirmidzi tahqîq Muhammad ‘Awwâmah Dârul Minhâj Cet. II Thn 1428H.
Teman-sobat yang aku cintai,
Nabi Muhammad SAW memiliki budbahasa dan sifat-sifat yang sungguh mulia mirip yang dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab ayat 21 dan beberapa hadits berikut :
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri contoh yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kehadiran hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab : 21].
Aisyah Ra. berkata : “Beliau (Rasulullah) ialah orang yang paling mulia akhlaknya tidak pernah berlaku keji, tidak pula mengucapkan kata-kata kotor, tidak berbuat gaduh di pasar, dan tidak pernah membalas dengan keburukan serupa, akan tetapi dia pemaaf dan pengampun.” (HR. Ahmad)
Abu Hurairah Ra. berkata : “ Beliau (Rasulullah) ialah seorang yang panjang kedua legannya, lentik alisnya, kedua matanya lebar, dan diantara kedua pundaknya kekar dari depan dan belakang. Demi bapak dan ibuku, sungguh beliau tidak pernah berbuat keji dan tidak pula berkata keji, dan ia juga tidak pernah mengeraskan suaranya di tempat biasa .” (HR. Ahmad)
“Belum pernah saya meyaksikan orang yang lebih baik dari Rasulullah, seolah-olah mentari berjalan di wajah beliau. Dan belum pernah saya menyaksikan orang yang jalannya lebih cepat dari Rasulullah, seolah-olah bumi dilipat untuk ia.” (HR. Tirmidzi)
Ali Ra. berkata : “Beliau (Rasulullah) yaitu pamugkas para Nabi, orang yang paling senang memberi, paling tulus, paling benar tutur katanya, paling kesepakatan dengan janjinya, paling lembut perangainya, paling mulia pergaulannya, siapapun yang memandangnya dengan tiba-tiba niscaya akan segan kepadanya, siapapun yang bergaul dengannya secara dekat pastilah mencintainya. Aku belum pernah melihat orang eperti dia sebelum dan sesudahnya.” (HR. Tirmidzi)
Sahabat-sahabat sekalian yang aku muliakan,
Sahabat-sahabat sekalian yang aku muliakan,
Berdasarkan uraian-uraian yang saya sampaikan, dapat kita lihat citra sosok eksklusif Rasuullah Saw. lebih bersahabat. Semoga apa yang aku sampaikan ini dapat berguna dan menjadi pembelajaran untuk kita semua terutama bagi diri aku langsung, dan agar kita dapat menjadi eksklusif yang lebih mencintai Rasul dan selalu taat dan istiqamah dalam menjalankan kewajiban-keharusan kita selaku seorang muslim dan muslimah.
Demikian ceramah agama yang mampu aku sampaikan pada kesempatan ini, biar dapat bermanfaat bagi kita semua dan mampu kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar hadirnya atas bimbingan Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnyadari saya langsung sebagai manusia umumyang tidak pernah luput dari salah, khilaf dan dosa.
Akhirul kalam, subhanakallahu maa wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha anta, astaghfiruka wa atuubu ialaih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Sumber tugas :
Nama : Nur Fadillah
Kelas : XI. IPS. 3
Tugas Agama : Teks Ceramah
Kelas : XI. IPS. 3
Tugas Agama : Teks Ceramah
Sumber gambar : cdn.popbela.com
Wallahu a’lam…