Contoh Penulisan Daftar Pustaka – Daftar pustaka merupakan kumpulan dr beberapa bagian seperti, nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota penerbitan, & nama penerbit. Masing-masing disusun dgn akurat. Ada beberapa hal yg harus ananda perhatikan dlm penulisan daftar pustaka, mengenang setiap instansi ataupun universitas memiliki panduan tersendiri dlm penulisan daftar pustaka, khususnya dlm mencantumkan nama penulis.
Daftar Isi
Penyusunan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka atau sumber rujukan mesti dikerjakan dgn akurat. Kelengkapan unsur & akurasi menjadi poin penting yg mencerminkan ketelitian & apresiasi kepada sumber yg dipakai. Namun dengan-cara lazim menggunakan Harvard style atau penulisan sumber rujukan dgn cara mencantumkan nama selesai penulis & tahun tanpa nomor urut. Berikut hal-hal yg harus tercantum dengan-cara jelas dlm daftar pustaka.
Nama Penulis
Tidak semua instansi atau universitas mematok cara sama dlm menulis nama penulis dlm daftar pustaka. Ada yg mesti membalik nama atau mencantumkan apalagi dahulu nama selesai penulis, kemudian diikuti tkamu koma & nama depan penulis. Ada pula yg eksklusif mencantumkan nama penulis dengan-cara keseluruhan tanpa harus dibalik. (Baca Juga: Contoh & Cara Membuat Daftar Isi)
Pencantuman nama penulis yg dibalik umumnya dipakai dlm penulisan daftar pustaka karya tulis ilmiah atau formal universitas. Namun penulisan daftar pustaka dengan-cara umum biasanya dipakai oleh instansi penerbitan buku-buku umum, tanpa mesti membalik nama penulis. Dalam style Harvard, ada beberapa hal yg mesti ananda perhatikan mirip tatkala menulis nama yg cukup panjang, alasannya adalah setiap negara berbeda.
Contoh:
Arab : Muhammad Ibrahim ditulis Ibrahim, M.
Barat : Robert Goodheart ditulis Goodheart, R.
Anthoni Howard Rogers ditulis Rogers, A. H
Indonesia : Abdul Haris Nasution ditulis Nasution, A. H.
Dalam penulisan nama penulis, ada beberapa hal yg mesti ananda ketahui jikalau dlm buku rujukan yg ananda gunakan ternyata ditulis oleh dua orang penulis atau lebih. Berikut hal-hal yg harus ananda pahami:
Penulisan daftar pustaka dgn satu penulis
Contoh:
Suriasumantri, J. S. 1993. Filsafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Rosenne, S. 1994. Practice and Methods of International Law. New York: Oceana Publication, Inc.
Penulisan daftar pustaka dgn dua atau tiga penulis
Contoh:
Bachero, J. T. & Badger, W. L. 1987. Introduction to Chemical Engineering. Singapore: McGraw-Hill Inc.
Santosa, M. A., Rahmadi, T., & Adam, S. M. 1997. Mediasi Lingkungan di Indonesia: Sebuah Pengalaman. Jakarta: Lembaga Pengembangan Hukum Lingkungan Indonesia.
Penulisan daftar pustaka dgn nama penulis sama, tahun sama, & judul berlawanan
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Penulisan daftar pustaka tanpa penulis
Contoh:
Universitas Terbuka. 1998. Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Badan Penelitian Universitas Terbuka.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2004. Kabupaten Malang dlm Angka. Malang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang.
Penulisan daftar pustaka menurut sumber terjemahan
Contoh:
Ary, D., Jacobs, L.C, &Razavieh, A. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchon. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
Tahun Terbit
Pada penulisan tahun terbit mesti sesuai dgn tahun yg tertulis dlm buku rujukan. Pada penulisan daftar pustaka karya tulis ilmiah, lazimnya terdapat sumber rujukan berkala. Jika ananda menggunakan sumber rujukan ini, maka ananda harus mencantumkan volume selaku bentuk isyarat terbitan rujukan tersebut. Dilengkari pula dgn nomor terjadwal, tahun terbit, & halaman. (Baca Juga: Cara Membuat & Contoh Kata Pengantar)
Contoh:
Salleh, M. H. 2006. Pantun Nusantara: Penjinak Globalisasi. Jurnal Semiotika. Vol. 7 (2): 119-134.
Seperti cara penulisan nama penulis, untuk tahun terbit, jikalau terdapat kesamaan tahun terbit dgn nama penulis yg berlainan, maka penulisannya tahun diberi abjad (a, b, c) yg difungsikan sebagai pembeda tanpa jarak ketukan mirip (1980a, 1980b, 1980c.)
Judul Naskah
Judul naskah atau judul buku diketik dgn aksara miring. Namun kalau judul buku hasil dr terjemahan bahasa asing, maka judul diketik dgn karakter biasa, sedangkan terjemahan diketik dgn karakter miring.
Contoh :
Siswoyo, T. A. 2006. Optimalisasi Sintesa Vitamin C-ester Secara Enzimatik Menggunakan Immobilisas Lipase dr Aspergillus niger. Jurnal Ilmu Dasar. Vol. 7 (1): 6-12.
Bentuk Sumber Informasi
Informasi mampu dr aneka macam sumber rujukan yg dipakai seperti media cetak maupun media online. Media yg digunakan mampu jurnal. Skripsi, buku umum & sebagainya, sedangkan untuk media online mampu dr situs web. Jika rujukan yg dipakai berupa buku, maka perlu mencantumkan jilid berapa yg ananda gunakan selaku rujukan.
Contoh:
Keraf, G. 1984. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Cetakan VII. Ende-Flores: Nusa Indah.
Dan untuk sumber rujukan yg tak diterbitkan, maka dapat ditambahkan keterangan bahwa sumber yg ananda pakai tak diterbitkan.
Contoh:
Mulyono, E. 1998. “Beberapa Permasalahan Implementasi Konvensi Keanekaragaman Hayati dlm Pengelolaan Taman Nasional Meru Betiri.” Tidak Diterbitkan. Tesis Bandung: Program Pascasarjana Padjajaran.
Untuk sumber rujukan berbentukmedia cetak seperti koran pula terdapat ketentuan penulisan yg mesti ananda pahami, terutama tatkala ananda menulis jurnal ilmiah. Untuk penulisan rujukan, judul tak memakai karakter miring, namun nama media cetak yg ditulis dgn aksara miring, dgn penulisan sebagai contoh berikut
Contoh :
Widodo, S. “Menunggu Hasil Para Penjual Baliho”. Jawa Pos. April 2009. Halaman 6.
Pemimpin redaks. “Penyerahan Jalan Lintas Timur Meleset Lagi”. Jawa Pos. 8 April 2009. Halaman 31.
Contoh untuk sumber rujukan dr media online
Adsavakulchi, S., Baimai, V. Prachyabrued, W., Gore, P.J., S. 1998. Morphometric study using wing image analysis for identification of Bactrocera dorsalis complex diptera: tephrididea). WWW J Biol 2 [serial online]. http://epress.org/w3jbio/vol3/Adsavakulchi/index.html. [17 Maret 1999].
Nama Penerbit
Untuk nama penerbit mesti ditulis dengan-cara singkat sesuai dgn apa yg tertulis dlm buku rujukan. Bila tak terdapat nama penerbit, mampu dicantumkan nama lembaga yg bertanggung jawab atas terbitnya buku tersebut.
Contoh:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2004. Kabupaten Malang dlm Angka. Malang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang.