Pola Laporan Keuntungan Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi (income statement)
Untuk mengenali kinerja keuangan suatu perusahaan, kita dapat melihat dari laporan keuangannya. Kinerja keuangan sebuah perusahaan harus dilaporkan, sekurang-kurangnyasekali dalam satu masa. Salah satu bentuk laporan keuangan yang dimaksud yaitu laporan keuntungan rugi. Laporan laba rugi merupakan laporan perihal kinerja keuangan sebuah perusahaan. Dalam laporan ini dihidangkan jumlah pemasukan (revenue) dan ongkos (expenses) serta laba atau rugi (profit/losses) sebuah perusahaan selama era waktu tertentu. Dari laporan ini kita mampu menganalisis perbandingan antara pemasukan dengan ongkos untuk memperolehnya, sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya.  

Baca Juga

Contoh transaksi yang terjadi pada Salon Sekarkedaton yang telah  dibukukan  dalam  persamaan dasar akuntansi di atas, jika dianggap belum ada beban dari komponen peralatan dan peralatan (diasumsikan masih utuh), maka laporan laba ruginya dapat disusun mirip berikut ini.
Contoh lain, misalnya data keuangan yang disuguhkan Penjahit Rapi pada tanggal 31 Desember tahun 2006 sebagai berikut: 
1. Kas       Rp 55.000,00
2. Piutang jasa        Rp 10.000,00
3. Peralatan       Rp 20.000,00
4. Perlengkapan       Rp 5.000,00
5. Pendapatan jahit       Rp 19.200,00
6. Pendapatan lain-lain  Rp  500,00
7. Biaya peralatan   Rp 3.500,00
8. Gaji penjahit            Rp  5.000,00
9. Biaya lain-lain           Rp 1.200,00
10. Modal      Rp 80.000,00
Laporan laba rugi yang mampu disusun dari data keuangan penjahit rapi tersebu yakni selaku berikut: 
Dua buah contoh di atas memang masih sangat sederhana. Jenis transaksi yang diberikan pun masih terbatas (belum bermacam-macam). Praktiknya di dunia usaha pastinya sungguh kompleks dan rumit. Namun prinsip pencatatan dan pelaporannya sama. Dengan teladan yang sederhana tersebut dibutuhkan dapat membuat lebih mudah dan mempercepat perjuangan anda dalam memahami dan meningkatkan ketrampilan menyusun laporan keuntungan rugi.