Pola, Deskripsi Ciri-Ciri Batuan Beku

Batuan beku yaitu batuan yang terbentuk sebab pendinginan magma. Batuan beku berisikan batuan beku intrusif dan ekstrusif.

Batuan beku intrusif mengalami pembekuan di dalam bumi sementara batuan beku ekstrusif mengalami pembekuan di luat permukaan bumi.

Untuk mengerti macam-macam batuan beku akan lebih gampang bila sudah mengenal aneka macam macam sifat mineral. Di bawah ini deskripsi beberapa batuan beku yang banyak didapatkan di permukaan bumi.

Deskripsi batuan beku

1. Granit; ialah batuan plutonik dengan struktur holokristalin dan tekstur dengan butiran sedang (medium grained).

Komposisi batuan granit terdiri dari kwarsa berwarna putih atau kelabu, ortoklas berwarna merah muda, putih atau bubuk-debu, plagioklas dalam jumlah yang sedikit, biotit, hornblende dan kadang kala terdapat piroksin (augit).

Mineral-mineral aksesor yang nyaris selalu menyertai antara lain apatit, magnetit, dan zircon. Kadang-kadang batuan granit ada yang berbutir garang (coarse grained), contohnya pegmatit.

Pegmatit berasal dari batuan granit yang mempunyai komposisi mineralogi lebih asam, dan mengandung mineral-mineral mika dalam bentuk besar-besar, tetapi yang utama mengandung feldspar dan kwarsa.

2. Rhyolit, batuan ini merupakan batuan beku luar dengan komposisi mineral sama dengan batuan granit. Teksturnya adalah porfir, mineralnya berbutir halus (fine grained). Rhyolit biasanya berwana terperinci seperti granit.

3. Syenit; merupakan batuan plutonik, komposisi mineralnya sama dengan batuan granit, tetapi tidak mengandung kwarsa atau cuma sedikit saja.

Warnanya lebih tua dibandingkan dengan batuan granit dan jarang didapatkan di permukaan bumi. Batuan effusifnya dinamakan trachyt atau profit syenit.

Pada batuan ini terdapat fenokrist-fenokrist berukuran besar yang berasal dari mineral sanidin dan ditemukan mineral aksesor, adalah apatit, zircon dan titanit.

  Lipatan Dan Gejala Perlipatan Pada Bumi

4. Diorit; merupakan batuan plutonik dengan struktur holokristalin dengan tekstur coarse grained (butir berangasan).

Komposisi mineralnya terdiri dari plagioklas, hornblende dan sedikit mengandung kwarsa serta ortoklas. Warna diorite lebih tua dari pada batuan granit yaitu hijau cerah atau hijau ke-bubuk-abuan.

5. Andesite; merupakanbatuan beku luar dengan komposisi mineral hampir sama dengan diorit, yakni plagioklas, hornblende dan sedikit augit atau piroksin. Batuan andesit biasanya berwarna kelabu, strukturnya porfir, teksturnya fine grained.

6. Gabro; merupakan santunan plutonik, berstruktur holokristalin dan teksturnya berbutir bergairah (coarse grained). Batuan ini mempunyai komposisi mineral yang didominasi oleh piroksin.

Kandungan mineral yang lain yakni olivine, hornblende, dan plagioklas, gabro berwarna hitam, kadang kala hijau.

7. Basalt; ialah batuan beku luar, komposisi kimianya nyaris sama dengan gabro, strukturnya mikrokristalin, teksturnya fine grained (ground mass).

Pada batuan ini biasanya terdapat massa mirip kaca yang tidak mengkristal berdampingan dengan kristal-kristal kecil augit, plagioklas, olivine.

Fanokrist yang kecil yang bercahaya dari augit dan olivine tersebar dan menghiasi warna gelap massa basalt, sehingga batuan basalt terlihat berwarna hitam arang atau kelabu gelap. Batuan basalt merupakan batuan utama diantara batuan beku luar yang banyak dijumpai di permukaan bumi.

8. Obsidian; ialah batuan beku luar yang berstruktur gelas (volcanic glass). Obsidian terbentuk dari magma yang mengalami pendinginan sungguh cepat, sehingga kristalisasi mineral tidak terjadi.

Massanya homogen dan komposisi kimianya berbeda-beda dari satu kawasan ke daerah lain. Obsidian berwarna gelap yang sering ditemui berasal dari pendinginan lava asam.

9. Pumice (batuapung) ; ialah batuan yang berasal dari jenis obsidian, sebab gas-gas yang terdapat dalamnya keluar apalagi dulu sebelum membeku. Akibatnya pumice mempunyai pori-pori, ringan, dan porous sehingga mengapung dalam air.

  Cara Terbentuknya Mineral Di Bumi

10. Piroklastik (pyroclastic rock), batuan ini proses pembentukannya semata-mata tergantung pada letusan gunung berapi. Batuan tersebut terdiri dari abu vulkanik, pasir, batu, watu kecil dan batu besar (volcanic ash, sand, cinder, lapili, bomb).

Debu dan pasir yang mengeras dan membentuk batuan padat, keras dan terdiri dari fragmen-fragmen besar dinamakan volcanic tuff (tuff vulkanik), sedangkan debu, pasir dan kerikil yang membentuk fragmen-fragmen bersudut tajam untuk membentuk sebuah lapisan batuan dinamakan volcanic breccias (breksi vulkanis).

Sumber: Modul PPG Geografi