close

Pohon Yang Memiliki Kekuatan Mistis

Pohon Hanjuang menurut doktrin penduduk
Jawa Barat mempunyai kekuatan mistik


Pepohonan yang tumbuh di halaman dalam kraton Yogyakarta dan Surakarta berdasarkan kepercayaan setempat, mempunyai tuah dan arti magis.

Misalnya pohon Kepel (stelehocarpus burahol) yang merupakan deodoran jaman dahulu, selain mengusir amis keringat ditubuh, juga punya arti magis, supaya si pemilik pohon mempunyai wibawa terhadap anak buahnya. Bahasa Jawa kepel mempunyai arti kepal, kekuasaan dikepal dalam tangan. 

Jambu Darsana, menciptakan si empunya pohon dikasihi sesama insan. Pohon Tlampok Arum di kraton umumnya ditanam di Sri Manganti ; konon mampu memancarkan nama harum Sang Raja. Jeruk Kingkit (Triphasia trifolia), melambangkan si pemilik rumah akan panjang umur, dan rejekinya melimpah ruah. Pohon sawo Kecik (Manalikara kauki) berarti raket (karib) dan becik (baik) bagi pemiliknya, ia selalu dihormati orang lain. Jaman dahulu, para penggede di Yogyakarta dan Solo mesti menanam Sawo Kecik di pekarangan rumahnya.

Sedangkan pohon Gayam (Incocarpus fagiferus),di Kraton Yogya dan Solo umumnya ditanam di sebelah utara dan selatan Pagelaran. Pohon Gayam konon bisa melestarikan sumber air sehingga bisa menyejukkan udara. Pohon Kemuning (Aglaia odorata) lazimnya ditanam di kiri kanan pintu masuk kraton (Regol). Berfungsi untuk menolak santet atau tenung. Bagi mempelai Kemuning umumnya dipakai sebagai bedak (lulur) biar terhindar dari ilmu hitam (black magic).

Pohon Tanjung (Mimusops elengi) yang tumbuh di kraton Jawa, biasanya ditanam erat Bangsal Pancaniti (tempat mengadili orang yang bersalah), atau ditanam sepanjang kanal pekarangan rumah darah biru. Seperti Palem Raja (Palma Regia) yang begitu elok menghiasi istana dan bangunan resmi pemerintah di kota-kota besar.

Di Tatar Sunda, dikenal juga beberapa macam tumbuhan, yang berdasarkan keyakinan penduduk, mempunyai kekuatan magis. Tanaman yang dimaksud adalah Hanjuang, Dadap, Kelor, Paku dan Bambu-kuning.*** Sumber: Semerbak Bunga di Bandung Raya – Haryoto Kunto

  Ucapan Minta Maaf Lebaran Bahasa Sunda