Majalengka merupakan tempat yang punya banyak kesempatanrekreasi dan salah satunya ialah Situ Sangiang. Situ (bahasa Sunda) artinya danau. Situ Sangiang terletak di Desa Sangiang Kecamatan Talaga Majalengka. Weekend kemarin, seperti biasa saya dan keluarga jalan-jalan dan kali ini Situ Sangiang yakni maksudnya.
Dari rumah kami bergerak menuju arah Cikijing di pagi hari sekitar jam 9an. Cuaca sepanjang perjalanan cerah dan tidak ada tanda akan hujan. Jalanan arah Majalengka Cikijing telah banyak yang berlubang dan sungguh berbahaya. Mudah-mudahan pemprov secepatnya memperbaikinya. Makara bagi para pengendara mesti hati-hati ya!. Selain itu banyak tebing-tebing yang longsor dan berbahaya dikala hujan.
Alun-alun Maja telah terlewati kemudian setelah 40 menitan tibalah kami di belokan menujua arah Situ Sangiang. Dari Gapura sudah terlihat terperinci Desa Sangiang, tinggal masuk saja. Jalanan mulai menyempit dan menanjak. Udara kian sejuk dan perbukitan-perbukitan yang banyak ditanami sayuran. Berbagai komoditas sayuran yang ditemui antara lain bawang, kubis, tomat, cabe, dan terong. Setelah menempuh perjalanan naik turun maka tibalah kami di objek wisata Situ Sangiang yang berada di sebelah kiri jalan. Motor kami parkir dan bayar retribusi 15.000 per orang.
Kondisi Geografi Situ Sangiang Majalengka
Situ Sangiang berada pada ketinggian 800 mdpl dengan curah hujan 1.802 mm per tahun. Ketinggian tanah paling rendah ada di Desa Banjaran dan tertinggi ada di Desa Sangiang. Jenis tanah disekitar situ yaitu Andosol dan Podsolik dengan tekstur halus hingga sedang dengan lapisan top soil antara 5-150 cm.
Ketinggian air di sekitar Situ Sangiang antara 2-20 m dengan sifat pengaliran tidak stabil. Sumur artesis banyak ditmeukan pada kedalaman 5-15 m. Situ Sangiang dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian, perikanan dan lainnya.
Daya tarik wisata Situ Sangiang dibedakan menjadi daya tarik alam dan daya tarik khusus (budaya). Salah satu daerah yang sering dikunjungi yakni makan Sunan Parung dan sering diziarahi pengunjung.
Dari pintu masuk kami berjalanan mengikuti jalan setapak menuju hutan yang sangat rimbun. Ada beberapa pintu yang dijaga kuncen dan meminta dukungan (ini yang saya gak suka bantu-membantu). Setelah melalui hutan sejauh 200 m tibalah kami di lokasi situ. Ada banyak ikan-ikan besar di situ ini dan tidak boleh diambil terlebih dimasak ya gan!. Anda mampu mencoba memberi makan ikan dengan roti atau lainnya. Nampaknya ikan-ikan di Situ Sangiang sudah terbiasa dimanja pengunjung. Lokasi situ yang berada di pegunungan menciptakan udaranya sejuk dan rimbun pepohonan. Bagi yang akan berenang bawa anak hati-hati saja jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki.
Agnas Setiawan, guru geografi, blogger jalanan
|
Situ Sangiang yang hening |
|
Ikan di Situ Sangiang |