Planet Merkurius yaitu planet pertama dr sentra tata surya Bima Sakti, yaitu Matahari. Jarak Merkurius dr Matahari adalah sekitar 57,9 juta km. Menurut Universe Today, bangsa Sumeria telah menyebut planet ini sebagai Merkurius semenjak milenium ke-2 SM, pada periode antara 2000 SM hingga 1001 SM, sedangkan orang Babilonia menyebutnya selaku Planet Nabu.
Nama yg diberikan oleh orang Romawi kemudian menjadi yg paling dikenal oleh umat manusia. Merkurius pertama kali diperhatikan melalui teleskop yg gres didapatkan pada tahun 1631 oleh astronom Galileo Galilei & Thomas Harriot. Sejak dikunjungi pertama kali oleh pesawat ruang angkasa Mariner 10 NASA pada tahun 1974, Merkurius telah menarik perhatian para ilmuwan.
Table of Contents
Fakta Unik Planet Merkurius
Terdapat beberapa fakta planet Merkurius yg membedakan dgn planet yang lain dlm tata surya:
Planet Terkecil di Tata Surya
Planet Merkurius mempunyai ukuran terkecil di tata surya, dgn diameter sekitar 4.876 kilometer atau sekitar 3.030 mil. Ukurannya cuma sedikit lebih besar dr Bulan & selebar benua Amerika Serikat. Dahulu, planet kerdil Pluto dianggap selaku planet terkecil di tata surya, namun sehabis direklasifikasi pada tahun 2006, posisi tersebut kemudian diberikan pada Merkurius. Planet ini bahkan lebih kecil daripada beberapa satelit alami yg mengelilingi planet di tata surya, mirip Ganymede, Titan, & Callisto.
Baca juga: Planet Mars: Ciri-Ciri & 8 Fakta Uniknya
Merkurius memiliki perbedaan ukuran yg sangat kecil jika dibandingkan dgn bulan yg dimiliki oleh planet Bumi. Ukurannya hanya 0,7% lebih besar daripada bulan Bumi & 2,7 kali lebih kecil dr Bumi itu sendiri. Meskipun ukurannya kecil, Merkurius memiliki karakteristik yg unik & menarik bagi para ilmuwan & astronom.
Planet Merkurius Mempunyai Gravitasi Yang Kuat
Planet ini mempunyai gaya gravitasi yg sangat kuat, meskipun ukurannya kecil, karena pada dasarnya yg padat & besar. Inti Merkurius terdiri dr besi yg sungguh padat & cair, & diperkirakan memiliki radius sekitar 75% dr total radius planet. Sementara itu, kerak Merkurius sangat tipis, cuma sekitar 100 kilometer, dibandingkan dgn kerak Bumi yg memiliki ketebalan rata-rata 30 kilometer.
Jarak Sangat Dekat Dengan Matahari
Karena jaraknya yg sangat erat dgn Matahari, Merkurius mempunyai periode revolusi yg sangat pendek, yakni hanya 88 hari. Hal ini membuat planet ini mengalami perubahan suhu yg sangat ekstrem. Selama siang hari, suhu permukaannya mampu mencapai 430 derajat Celsius, sementara pada malam hari suhu mampu turun hingga -180 derajat Celsius.
Permukaan Penuh Dengan Kawah
Merkurius pula memiliki permukaan yg penuh dgn kawah-kawah yg dalam, bukit-bukit & lembah-lembah yg curam. Permukaannya terbentuk akhir tumbukan meteor & kegiatan vulkanik di masa lalu. Karena tak mempunyai atmosfer yg cukup, Merkurius sangat rentan terhadap tumbukan meteor & radiasi matahari yg berbahaya.
Planet Merkurius Tidak Memiliki Satelit Alami
Merkurius tak mempunyai satelit alami. Hal ini berbeda dgn planet-planet lain di tata surya yg mempunyai satelit alami mirip Bulan untuk Bumi atau Phobos & Deimos untuk Mars.
Planet Merkurius Memiliki Rotasi Yang Unik
Merkurius mempunyai karakteristik rotasi yg sungguh unik di dlm Tata Surya. Planet ini terkunci pasang surut kepada Matahari dlm putaran-resonansi orbit 3:2. Artinya, dlm kerangka teladan yg berotasi dgn gerakan orbit, planet ini berotasi pada porosnya tepat tiga kali untuk setiap dua kali periode revolusi mengelilingi Matahari.
Baca juga: Planet Venus: Planet Terpanas di Tata Surya
Hal ini mengakibatkan Merkurius terlihat berotasi cuma sekali setiap dua tahun Merkurius dlm perspektif pengamat di Matahari. Ini sungguh berlainan dr planet-planet lain di Tata Surya yg memiliki rotasi yg lebih konvensional di mana setiap satu rotasi planet bermakna satu hari telah berlalu.
Planet Merkurius Memiliki Kemiringan Terkecil di Tata Surya
Sumbu Merkurius yg memiliki kemiringan terkecil dr semua planet di Tata Surya yakni sekitar 1/30 derajat, merupakan salah satu ciri-ciri unik dr planet ini. Kemiringan sumbu planet ini nyaris sama dgn garis datar atau miring cuma dlm satu arah, sehingga menjadikannya planet yg hampir tak memiliki trend yg jelas.
Planet Merkurius Memiliki Medan Magnet Terpolarisasi
Kemiringan sumbu yg sungguh kecil ini pula menimbulkan Merkurius memiliki medan magnetik yg abnormal. Medan magnetik planet ini dihasilkan oleh inti besinya yg padat, yg membentuk medan magnetik yg sangat lemah tetapi konsisten dgn kemiringan sumbunya. Selain itu, efek gravitasi dr Matahari pula mempunyai dampak pada Medan magnetik Merkurius, yg mengakibatkan medan magnetiknya terpolarisasi.
Planet Merkurius Pernah Terkena Tumbukan Asteroid Besar
Meskipun kemiringan sumbu Merkurius terkecil di antara semua planet di Tata Surya, itu tak mengecualikan planet ini dr fenomena meteor & tumbukan asteroid. Ada bukti yg menunjukkan bahwa Merkurius mungkin pernah terkena tumbukan asteroid besar yg menyebabkan beberapa kawah besar di permukaannya.
Merkurius Memiliki Warna Abu-Abu
Meskipun letaknya yg sangat akrab dgn Matahari, planet Merkurius masih mampu diteliti dengan-cara tak langsung. Jarak planet ini dr Matahari cuma sekitar 57,9 juta kilometer saja, yg menciptakan suhu permukaannya sungguh panas, meraih sekitar 427 derajat Celsius pada siang hari. Namun, berkat kemajuan teknologi pesawat ruang angkasa, para ilmuwan mampu mempelajari aneka macam faktor planet ini lewat pengamatan dr jarak yg aman.
Baca juga: Wisata Baru di Maros Sulawesi Selatan
Dengan bantuan wahana pesawat ruang angkasa yg lengkap dgn kamera, insan dapat mengenali banyak berita wacana Merkurius, mirip warna & kondisi permukaannya. Warna planet ini condong bubuk-bubuk mirip warna bulan, dgn beberapa area yg lebih gelap atau terang.
Planet Merkurius Mempunyai Suhu Yang Ekstrem
Suhu permukaan planet Merkurius sangatlah ekstrem, dgn suhu maksimum mencapai sekitar 430 derajat Celsius & suhu minimum meraih sekitar minus 180 derajat Celsius, suhu maksimum terjadi ketika planet berada pada segi siangnya yg menghadap Matahari, sedangkan suhu minimum terjadi saat berada di sisi malamnya yg menghadap ke angkasa.
Suhu permukaan yg tinggi ini disebabkan oleh jarak Merkurius yg sungguh akrab dgn Matahari serta lantaran planet ini tak memiliki atmosfer yg dapat menahan panas. Oleh karena itu, suhu permukaan Merkurius condong fluktuatif, berubah drastis dlm waktu yg relatif singkat.
Kesimpulan
Merkurius merupakan planet terkecil di Tata Surya dgn diameter sekitar 4.876 km. Selain itu, planet ini mempunyai suhu permukaan yg ekstrem, yakni meraih suhu tertinggi hingga 427°C & suhu terendah meraih -183°C. Selain itu, planet ini mempunyai rotasi yg unik & sumbu yg sangat kecil, cuma sekitar ⅟30 derajat.
Meskipun sulit untuk diteliti dengan-cara pribadi lantaran posisinya yg dekat dgn Matahari, penelitian terus dilakukan dgn pertolongan wahana pesawat ruang angkasa. Planet ini pula mempunyai suku permukaan yg unik, dgn kawah-kawah yg besar & tebing-tebing yg tinggi.
Warna permukaannya cenderung abu-bubuk mirip warna bulan. Dalam sejarah, planet ini diketahui dgn aneka macam nama oleh banyak sekali peradaban, tetapi nama Merkurius sendiri diberikan oleh orang Romawi. Meskipun ukurannya kecil, planet ini menarik minat para ilmuwan karena karakteristik uniknya yg menawan & penting dlm mengerti Tata Surya kita.
Referensi
- “Merkurius.” Badan Informasi Geospasial. http://www.big.go.id/info-planet-merkurius
- “Merkurius.” NASA. https://solarsystem.nasa.gov/planets/mercury/overview/
- “Merkurius.” National Geographic. https://www.nationalgeographic.com/science/space/solar-system/mercury/
- “Merkurius.” Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/place/Mercury-planet
- “Merkurius.” Space.com. https://www.space.com/36-mercury-the-suns-closest-planetary-neighbor.html
- “Merkurius.” Universitas Pendidikan Indonesia. http://www.observatoriumbosscha.id/ihwal-tata-surya/planet-merkurius/