Pidato Setan di Hari Pembalasan

Pada Hari Pembalasan atau Yaumul Jaza’ nanti, Allah SWT memberi keputusan pada kita semua. Hari di mana layaknya sedang graduation ceremony, yg lulus & tak lulus akan diumumkan.

Orang beriman akan masuk ke dlm jannah (surga) & orang yg tak beriman akan masuk ke dlm nar (neraka). Di ketika itu pula setan pun ‘berpidato’. Bisa dilihat dr surat berikut:

“Dan berkatalah syaitan tatkala kasus (hisab) telah diatasi: ‘Sesungguhnya Allah sudah menjanjikan kepadamu komitmen yg benar, & gue pun telah menjanjikan kepadamu, namun gue menyalahinya. Sekali-kali tak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) gue menyeru ananda kemudian ananda mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah ananda mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tak dapat menolongmu & ananda pun sekali-kali tak dapat menolongku. Sesungguhnya gue tak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan gue (dengan Allah) sejak dulu.’ Sesungguhnya orang-orang yg dhalim itu menerima siksaan yg pedih. (QS. 14:22)

Setan bangkit & berpidato untuk memperbesar kesulitan, penipuan & penyesalan pada mereka yg mengikutinya. Ia berkata: “innallaaHa wa’adakum wa’dal haqqi” Sesungguhnya Allah telah menjanjikan pada kalian janji yg benar.

Maksudnya, melalui para Rasul-Nya & prospektif keselamatan bagi siapa yg mengikuti mereka, itu adalah komitmen yg benar & gosip yg benar. Adapun gue (setan) berjanji pada kalian, tetapi gue menyalahinya.

Kemudian setan menyertakan pidatonya: “wa maa kaana liya ‘alaikum min sulthaan”. Sekali-sekali tak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian. Maksudnya, tak ada bagiku dalil atau alasan apapun dlm kesepakatan yg kuberikan pada kalian: “illaa an da’autukum fastajabtum lii”. Melainkan gue cuma menyeru kalian, kemudian kalian mematuhi seruanku, hanya dgn cara seperti itu (saja).

  Hari Santri Nasional : Santri Lebih Baik Dibandingkan Dengan Mujahid

Ia melanjutkan, “Falaa taluumuunii“. Oleh karena itu janganlah kalian mencercaku hari ini. “Waluumuu anfusakum”. Namun, cercalah diri kalian sendiri. Karena itu ialah dosa kalian sendiri akibat kalian menyelisihi Rasul, & kalian mengikutiku begitu kuajak kalian pada kebathilan.

“Maa ana bimushrikhikum“. Aku sekali-kali tak dapat menolongmu, lanjut setan.

Intinya, setan ini seakan bicara “Aku ini nggak punya power untuk mem-backup kalian. Powerku hanya marketing kerusakan saja, mengajak kesesatan.”

Wallahua’lam. [Paramuda/ Wargamasyarakat]