Phaeophyta (Alga Cokelat): Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh dan Peranan bagi Kehidupan

Alga/Ganggang atau Protista mirip tanaman dibedakan menjadi 7 macam kelompok menurut pigmen atau zat warna yg dikandungnya, yaitu:
Nah, pada peluang kali ini, kita akan mencar ilmu perihal definisi, ciri-ciri, penjabaran, cara reproduksi, acuan & faedah Phaeophyta atau ganggang cokelat dlm kehidupan insan. Maka dr itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca & mencar ilmu.

 atau Protista mirip tumbuhan dibedakan menjadi  Phaeophyta (Alga Cokelat): Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh & Peranan bagi Kehidupan
Pengertian Phaeophyta (Alga Cokelat)
Ganggang coklat yakni protista mirip tanaman yg mempunyai talus bersel banyak, sehingga mampu dilihat dengan-cara makroskopis (kasat mata). Talusnya mempunyai alat pelekat untuk menempelkan tubuhnya pada substrat, sedangkan serpihan tubuh yg yang lain mengapung di atas air. Beberapa anggota Filum Phaeophyta seperti Sargassum, Macrocystis, & Nereocystis mempunyai gelembung udara yg berfungsi untuk menyimpan gas nitrogen & untuk mengapung di atas permukaan air.

Ganggang cokelat mengandung pigmen cokelat (xantofil), klorofil a & c. Pigmen xantofil jumlahnya secara umum dikuasai, sehingga menyebabkan warna talusnya coklat. Cadangan makanannya disimpan dlm bentuk laminarin. Umumnya, ganggang cokelat bersel banyak (multiseluler). Bentuk tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi alasannya memiliki kepingan mirip akar, batang, & daun sehingga menciptakan ganggang ini mudah untuk diketahui.

Sekitar 1.500 jenis Phaeophyta atau ganggang cokelat sudah diketahui. Hampir semua jenis Phaeophyta hidup di bahari khususnya di tempat yg acuh taacuh, yaitu hidup di kerikil-batuan di dasar perairan sedalam 1,5  5 meter dr permukaan air. Semua alga cokelat berbentuk benang atau lembaran & bersifat autotrof (bisa menghasilkan makanannya sendiri).

Semua Phaeophyta hidup berkoloni dgn bentuk bervariasi dr yg sederhana hingga yg berupa besar dgn organisasi sel yg rumit. Pada Phaeophyta yg berkoloni besar, belum terbentuk organ yg bergotong-royong walaupun pada berbagai jenis terdapat bentuk mirip akar, batang, & daun, namun keseluruhan belahan itu disebut sebagai talus.

Ciri-Ciri Phaeophyta (Alga Cokelat)
Ganggang coklat (Phaeophyta) mempunyai ciri atau karakteristik dengan-cara lazim, yaitu sebagai berikut.
 Inti sel bersifat eukariotik alasannya adalah inti sel telah mempunyai membran.
 Multiseluler (bersel banyak).
 Berbentuk lembaran, bahkan ada yg mirip flora tinggi (Plantae) alasannya memiliki bagian ibarat akar, batang, & daun.
 Memiliki gelembung-gelembung udara yg berfungsi sebagai pelampung.
 Memiliki ukuran talus mikroskopis hingga makroskopis.
 Memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin, serta xantofil yg jumlahnya dominan.
 Berbentuk filamen bercabang, tak bercabang & ada pula yg tegak.
 Bersifat autotorof, karena mempunyai klorofil untuk melaksanakan fotosintesis.
 Memiliki kloroplas tunggal berupa mirip benang ada pula yg berupa cakram (discoid).
 Kloroplas mengandung pirenois untuk menyimpan cadangan kuliner.
 Cadangan masakan yg disimpan berupa laminarin.
 Memiliki dinding sel.
 Pada dinding sel & ruang intersel terdapat algi (asam alginate), serpihan dlm dinding sel tersusun oleh lapisan selulosa.
 Memiliki jaringan untuk transportasi mirip flora tingkat tinggi.
 Hampir semua jenis Phaeophyta memiliki habitat di maritim khususnya di daerah yg cuek, yakni hidup di batu-batuan di dasar perairan sedalam 1,5  5 meter dr permukaan air.
 Semua Phaeophyta hidup berkoloni dgn bentuk bervariasi dr yg sederhana hingga yg berbentuk besar (lebih dr 30 meter) dgn organisasi sel yg rumit.

Klasifikasi Phaeophyta (Alga Cokelat)

Ganggang atau alga cokelat dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:
 Laminaria, mempunyai batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium & asam alginat.
 Macrocystis, menciptakan yodium & asam alginat yg berfungsi selaku bahan industri.
 Sargasum, daunnya berbentuk lembaran, di antara batang & tangkainya terdapat gelembung udara.
 Fucus, bentuk daun berupa lembaran & pada belahan tepi daun terdapat gelembung.

Cara Reproduksi Phaeophyta (Alga Cokelat)
Perkembangbiakan pada Phaeophyta dijalankan dengan-cara aseksual (vegetatif) & seksual (generatif). Reproduksi aseksual alga cokelat dikerjakan dengan fragmentasi dan pembentukan spora (aplanospora & zoospora). Zoospora yg dihasilkan mempunyai flagel yg tak sama panjang & terletak di serpihan lateral (sisi atau pinggir).

Sedangkan perkembangbiakan seksual dilaksanakan dengan isogamianisogami, atau oogami. Fucus vesiculosis yaitu salah satu pola alga cokelat yg berkembang biak dengan-cara oogami. Ada cara reproduksi generatif/seksual ganggang cokelat yg mirip dgn flora tingkat tinggi, yaitu ujung-ujung lembaran talusnya yg fertil membentuk sebuah badan yg mengandung alat pembiak disebut reseptakel.

Di dlm reseptakel ini terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yg menghasilkan sel kelamin jantan berupa spermatozoid & oogonium yg menghasilkan sel telur (ovum) & benang-benang mandul yg disebut parafisis. Anteridium berupa sel-sel berbentuk corong yg timbul dr dasar & tepi konseptakel, oogonium berupa badan yg duduk di atas tangkai.

Jika spermatozoid mampu membuahi sel telur akan terbentuklah zigot. Zigot kemudian membentuk dinding selulosa & pektin yg tebal, kemudian melekat pada sebuah substrat mirip bebatuan, berikutnya berkembang menjadi individu gres yg kromosom tubuhnya diploid.

Contoh & Peranan Phaeophyta (Alga Cokelat) dlm Kehidupan
Banyak jenis Phaeophyta yg berguna bagi insan. Beberapa jenis menghasilkan bahan makanan insan. Di negara lain kelp dimanfaatkan untuk makanan ternak & pupuk, karena kandungan nitrogen & kaliumnya tinggi tetapi kandungan fosfornya rendah. Phaeophyta pula menciptakan algin (asam alginat), suatu koloid yg berkhasiat selaku bahan penstabil pada pengerjaan es krim. Algin pula penting dlm industri farmasi, yaitu untuk bahan pembuatan pil, tablet, salep, & obat pembersih gigi.

Beberapa acuan Phaeophyta yaitu selaku berikut.
 Fucus vesiculosus, tingginya mampu meraih 30  100 cm, hidup menempel di bebatuan yg tampak jika air surut. Terdapat gelembung udara sepanjang sisi talus yg bercabang-cabang seperti garpu. Ujungnya membesar yg membentuk konseptakel.
 Sargassum siliquosum, hidup menempel bebatuan di sepanjang pantai berbatu kawasan tropis. Namun di pantai Atlantik potongan utara jenis Sargasssum natans hidup bebas mengapung di permukaan bahari. Ukuran Sargassum beragam dr yg kecil hingga yg panjangnya meraih ratusan meter.
 Macrocystis integrifolia atau kelp, ukurannya sangat besar, di pantai barat Amerika Utara panjangnya didapatkan dapat mencapai tiga kilometer. Kelp hidup menempel berpengaruh di bebatuan dgn pinjaman talus yg mirip akar.
 Laminaria sinclairii merupakan jenis ganggang cokelat penghasil asam alginat yg diharapkan untuk produksi tekstil, masakan, & kosmetik.
 Fucus serratus, tergolong alga warna cokelat yg berdiferensiasi menjadi bentuk yg mengapung.
 Postelia merupakan contoh alga cokelat yg banyak dijumpai.
 Turbinaria decurensDictyota sp., Dictyosiphon sp., Nereocystis sp. ialah pola lain dr spesies Phaeophyta atau ganggang cokelat.