Menjadi seorang mahasiswa tidaklah semudah dan seindah yng kita hayalkan semisal yng Suka ditampilkan di sinetron-sintron semisal FTV yng Suka menayangkan sikap mahasiswa yng serba enak dan berbau cinta-cintaan antar lawan jenis. Di kampus, kita tak hanya berjumpa yang dengannya wanita-perempuan anggun, berpapasan, lantas tidak sengaja menjatuhkan bukunya terus mau ngambil bareng namun kepalanya saling kejedot kemudian jadian. Tidak, sekali lagi tak seindah itu. Dibalik status mahasiswa, ada tanggung jawab besar yng Perlu kita pikul yng berhubungan yang dengannya diri kita sendiri, masyarakat, dan pun negara.
Salah satu pesan yng patut kita renungkan bareng menjdai mahasiswa Indonesia merupakan pesan dari bapak Anies Baswedan, yng abad ini menjabat menjdai mendikbud menggantikan bapak M. Nuh.
Dalam pesannya kepada mahasiswa, bapak Anies Baswedan pertama-tama mengucapkan selamat kepada kita lantaran telah menyandang gelar ‘maha’ disamping status siswa. Secara otomatis, status kemahasiswaan kita menimbulkan tanggungjawab yng lebih besar daripada belum dewasa muda lain di negeri ini yng bukan mahasiswa.
Jika kita bisa kuliah, yng pengertiannya bisa mengakses pendidikan lebih tinggi dari sebagian besar penduduk yng tak mampu melanjutkan studinya ke jenjang sekolah tinggi tinggi, maka itu berkhasiat sebetulnya kita istimewa, kita berlainan dari kebanykan orang. Kita yaitu golongan anak muda yng memiliki peluang Amat luas untuk menyebarkan seluruh potensi yng kita punyai. Tidak hanya untuk kemanfaatan diri sendiri, akan tetapi pun untuk masyarakat dan bangsa Indonesia pada biasanya.
