Pertempuran Ambarawa merupakan aksi rakyat melawan pasukan sekutu yg terjadi di Ambarawa. Pada akibatnya, rakyat Indonesia sukses menang & memukul mundur pasukan sekutu.
Tetapi dlm prosesnya, perlawanan yg dilaksanakan tidaklah mudah alasannya adalah pasukan sekutu mempunyai senjata yg lebih canggih & modern.
Seperti apa pertempuran tersebut? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.
Daftar Isi
Latar Belakang
Pertempuran Ambarawa ialah suatu bentuk perlawanan fisik rakyat Indonesia melawan pasukan sekutu sehabis kemerdekaan Republik Indonesia.
Terdapat beberapa hal yg melatarbelakangi pertempuran ini yg antara lain yakni
- Kedatangan NICA bareng Sekutu
- Tentara Sekutu Mengingkari Perjanjian
- Desa-desa di dekat Ambarawa yg Diserang
Agar kalian dapat dgn lebih mudah memahami peristiwa bersejarah ini, kita akan membahas satu per satu hal-hal yg menimbulkan peperangan ambarawa.
Kedatangan NICA Bersama Pasukan Sekutu
Pasukan sekutu di bawah pimpinan Brigade Bethell mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Kedatangan sekutu ini bermaksud untuk mengorganisir tawanan perang di Magelang & Ambarawa serta akan melucuti senjata para tentara Jepang.
Namun para pejuang kemerdekaan Indonesia curiga sebab NICA ikut hadir bersama pasukan sekutu ini.
Perlu dikenali bahwa NICA ini adalah administrasi kolonial pemerintahan Belanda yg bertugas mengorganisir tempat jajahan Belanda di sekitardunia. Para pejuang khawatir bahwa kehadiran ini justru akan menimbulkan Indonesia kembali dibawah jajahan Belanda.
Pasukan sekutu pada kesudahannya disetujui memasuki wilayah Jawa Tengah dgn kontraktak akan mengusik kedaulatan Republik Indonesia. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah Mr. Wongsonegoro bersedia memenuhi kebutuhan pangan & keperluan lain supaya misi sekutu berjalan tanpa gangguan.
Meskipun begitu, pihak pejuang tetap was-was dgn kehadiran NICA bareng pasukan sekutu ini.
Tentara Sekutu Mengingkari Perjanjian
Salah satu tujuan utama dr kedatangan pasukan sekutu ini yaitu melucuti senjata tentara Jepang & membebaskan tawanan perang pasukan sekutu.
Setelah para tawanan serdadu Belanda dibebaskan, mereka malah dipersenjatai oleh pasukan sekutu & NICA.
Hal ini membuat pihak Indonesia marah alasannya adalah pihak sekutu mengingkari perjanjian. Ditambah lagi serdadu sekutu berusaha melucuti TKR (Tentara Keamanan Rakyat) & menciptakan kesemrawutan di Indonesia.
TKR Resimen Magelang yg dipimpin Letkol M. Sarbini mengepung pasukan sekutu dr segala penjuru selaku tanggapan atas tindakan sebelumnya.
Kemudian peperangan pun terjadi antara TKR dgn pasukan sekutu. Namun pada karenanya suasana dapat diredam oleh adanya pertolongan dr Presiden Soekarno.
Desa-desa di Dekat Ambarawa Diserang oleh Pasukan Sekutu
Pada tanggal 21 November 1945, pasukan sekutu yg berada di Magelang dengan-cara membisu-membisu ditarik ke Ambarawa di bawah lindungan pesawat tempur Belanda.
Akibatnya, Resimen Kedua Tengah yg dipimpin oleh Letkol M. Sarbini secepatnya melaksanakan pengejaran. Kemudian pasukan sekutu berhasil dihadang & tertahan di Desa Jambu.
Di hari selanjutnya, pasukan sekutu melanjutkan kekacauan & berhasil menguasai dua desa di bersahabat Ambarawa. Kemudian dua desa ini berusaha dibebaskan oleh pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol Isdiman.
Tetapi Letkol Isdiman gugur dlm peperangan yg membuat Kolonel Soedirman merasa kehilangan & turun langsung memimpin perlawanan dgn perang gerilya.
Kronologi Pertempuran Ambarawa
Pagi hari pada tanggal 23 November 1945 terjadi pertempuran antara serdadu Indonesia dgn pasukan sekutu yg bertahan di wilayah gereja & kerkhop Belanda Jl. Margo Agoeng.
Tawanan-tawanan Jepang dgn diperkuat tank dikerahkan oleh pihak sekutu untuk menyusup dr arah belakang. Hal ini membuat pasukan Indonesia pindah ke Bedono.
Pada tanggal 11 Desember 1945, Kolonel Sudirman yg telah mempelajari suasana medan perang kemudian mengumpulkan semua komandan.
Dalam pertemuan tersebut menciptakan kesimpulan bahwa sekutu sudah terdesak. Oleh sebab itu, harus secepatnya dikerjakan serangan terakhir dgn rencana:
- Melakukan serangan dengan-cara serempak & mendadak dr semua sektor.
- Serangan dijalankan dgn pimpinan setiap komandan sektor.
- Laskar atau pasukan tubuh perjuangan akan menjadi pasukan cadangan.
- Serangan akan dilaksanakan pada pukul 04.30 pagi tanggal 12 Desember 1945.
Pada waktu yg sudah diputuskan, pasukan TKR mulai bergerak menuju pos masing-masing. Pasukan musuh di dlm kota sukses dikepung dlm waktu setengah jam.
Tempat pertahanan sekutu terkuat diperkirakan ada di Benteng Willem yg berada di tengah kota. Setengah jam kemudian pasukan TKR berhasil merebut kembali jalan raya Semarang-Ambarawa dr kekuasaan sekutu.
Selanjutnya Kolonel Sudirman segera menunjukkan perintah pada pasukan TKR untuk memakai taktik Supit Urang. Taktik ini berbentukpengepungan ganda di kedua segi sehingga pasukan sekutu benar-benar terkurung.
Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi & pasokan dr sentra musuh. Lalu pasukan sekutu mulai mundur pada tanggal 14 Desember 1945 alasannya adalah tersudut.
Pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran selsai. Pasukan Indonesia sukses merebut kembali Ambarawa & menciptakan pasukan sekutu mengalah & mundur ke Semarang.
Kemenangan ini kemudian akan terus dikenang dgn adanya Monumen Palagan Ambarawa. Pada tanggal ini pula ditetapkan selaku perayaan Hari Jadi Tentara Nasional Indonesia AD atau Hari Juang Kartika.
Tokoh-Tokoh Pertempuran Ambarawa
Di balik pertempuran di Ambarawa, pastinya banyak tokoh-tokoh yg terlibat, baik dr pihak pejuang kemerdekaan Indonesia maupun prajurit sekutu & NICA.
Letkol Isdiman
Letnan Kolonel Isdiman ialah Komandan Resimen 16/II Purwokerto. Ia gugur dlm pertempuran melawan sekutu di Ambarawa pada tanggal 26 November 1945. Kolonel Sudirman merasa sangat kehilangan alasannya Letkol Isdiman merupakan salah satu komandan terbaik yg pernah dimiliki.
Kolonel Sudirman
Kolonel Sudirman adalah Kepala Divisi-V & sebagai Panglima Tentara Keamanan Rakyat. Dalam pertempuran Ambarawa, ia menjadi pemimpin pasukan Indonesia menggantikan Letnan Kolonel Isdiman yg gugur.
Selain itu, ia menjadi Jenderal pertama & termuda yg menjadi Panglima pertama Tentara Indonesia. Bahkan, Kolonel Sudirman dianggap sebagai satria & paling dihormati dlm ketentaraan Indonesia.
Letnan Kolonel Gatot Soebaroto
Letkol Gatot Soebaroto yakni Komandan Divisi-V Tentara Keamanan Rakyat yg aktif melakukan pengejaran pasukan sekutu dr Magelang. Ia banyak mengeluarkan perintah yg berhubungan dgn pengaturan seni manajemen pada dikala pertempuran.
Pada tahun 1962, ia meninggal secara tiba-tiba lalu dikukuhkan sebagai pahlawan nasional.
Bahkan, di kota kelahirannya Purwokerto dibangun suatu patung perunggu dirinya yg sedang mengendarai kuda sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasanya.
Kapten Surono
Selama peperangan di Ambarawa, Kapten Surono merupakan bawahan Letnan Kolonel Subroto di kesatuan militer. Ia pula merupakan pengikut setia Soekarno yg menggantikan Suryo Sumpeno menjadi Panglima Kodam Diponegoro di bawah perintah Soeharto.
Dampak Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa berlangsung singkat yakni selama 4 hari. Namun, pertempuran ini menunjukkan imbas yg cukup besar, baik aktual maupun negatif terhadap bangsa Indonesia
Dibawah ini, kita akan menjajal untuk membahas satu per satu imbas kasatmata & pula negatif dr peperangan ini.
Dampak Positif Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa tentu saja menenteng banyak efek positif kepada usaha bangsa Indonesia. Berikut ini yaitu beberapa imbas positifnya
- Pihak Indonesia berhasil menghantam mundur pasukan sekutu & NICA ke Semarang.
- Indonesia sukses merebut kembali wilayah kedaulatan Indonesia.
- Pihak Belanda menjadi lemah & nyalinya menciut sesudah kalah di Ambarawa.
- Semangat juang Indonesia melawan penjajah di wilayah lain menjadi ikut berkobar.
Secara lazim, pengaruh nyata dr pertempuran ini antara lain ialah bahwa Indonesia sukses menggagalkan upaya Belanda untuk menguasai kembali wilayah Nusantara.
Dampak Negatif Pertempuran Ambarawa
Selain efek negatif, pertempuran ini pula menenteng beberapa dampak negatif terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Berikut ini adalah beberapa dampaknya
- Banyak mengorbankan nyawa, baik dr pihak Indonesia maupun pihak sekutu.
- Indonesia kehilangan tokoh penting yg merupakan orang kepercayaan Soedirman karena gugur dlm pertempuran, yaitu Letkol Isdiman.
- Saat pertempuran terjadi, keselamatan & ketentraman rakyat terancam serta banyak nyawa yg melayang.
- Lumpuhnya aktivitas perekonomian & kehidupan sosial penduduk pada dikala pertempuran berjalan. Pemulihan kegiatan ekonomi & sosial ini pun berjalan lambat sehabis pertempuran
Meskipun memberikan pengaruh negatif pada kehidupan rakyat, tetapi rakyat senantiasa mendukung penuh apa yg dilakukan pejuang kemerdekaan pada peperangan Ambarawa.
Hal ini terjadi alasannya rakyat mengetahui bahwa pertempuran tersebut bertujuan untuk membebaskan Indonesia dr penjajahan.
Demikian klarifikasi tentang peperangan Ambarawa. Sungguh mulia usaha para jagoan demi kedamaian bangsa Indonesia. Maka sudah sepatutnya kita menghargai jasa mereka.
Meski Indonesia sudah merdeka, kita mesti tetap menumbuhkan semangat nasionalisme untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.