Meskipun Indonesia memilih populasi nomor empat terbanyak di dunia namun dari segi mutu, negara kita masih memiliki beberapa persoalan khususnya di level mutu.
Kualitas masyarakatsungguh penting bagi perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk banyak tetapi tidak diimbangi dengan kualitas maka tidak akan pernah meraih kesejahteraan.
1. Tingkat Pendidikan Rendah
Pendidikan akan senjata utama dalam menaklukan dunia. Jika pendidikan penduduk sebuah negara itu baik maka kesejahteraan akan dicapai. Indonesia hingga kini masih memiliki masalah dengan pendidikan.
Hal ini ditandai dengan lulusan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengan Atas sederajat sebesar 81 % dari 88 % penduduk melek karakter, lulusan sekolah tinggi tinggi 7 %, dan 12 % penduduk buta abjad,tergolong yang tidak lulus Sekolah Dasar.
Akibatnya mutu SDM rendah, produktivitas kerja rendah, dan banyak masyarakatusia produktif yang tidak cekatan.
Solusinya yakni pembangunan fasilitas pendidikan secara merata, pemerataan peluang bersekolah hingga final SMA sederajat dengan dana sumbangan bagi yang tidak bisa, penyusunan kurikulum sesuai kebutuhan pasar, dan menggalakkan acara beasiswa.
Disamping itu kemakmuran guru di Indonesia masih sangat mencemaskan dan ini mempunyai pengaruh pada mutu pendidikan itu sendiri.
Petani Indonesia mayoritas masih tradisional |
2. Tingkat Kesehatan Rendah
Tingkat kesehatan yang rendah ditandai dengan angka kematian kasar (CDR) yang tinggi yakni >20 dan angka cita-cita hidup yang rendah.
Solusinya adalah melaksanakan acara jaminan kesehatan penduduk , pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin, memperlihatkan fasilitas terusan di bidang kesehatan, pemerataan pelayanan kesehatan, memproduksi obat generik dengan harga terjangkau, penyusunan rencana tata ruang wilayah yang sehat, dan menjalin kerja sama dengan tubuh kesehatan dunia (WHO) dalam melakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN), standardisasi obat dan masakan serta peningkatan gizi masyarakat.
Sistem jaminan kesehatan di Indonesia juga sekarang defisit dan menambah beban negara. Jika tidak dicarikan jalan keluar maka kualitas kesehatan Indonesia mampu makin menurun.
3. Tingkat Kemakmuran Rendah
Tingkat kemakmuran yang rendah ditandai dengan 37, 5 juta jiwa penduduk masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Padahal Indonesia kaya sumber daya alam, namun modal dan teknologi masyarakatmasih sungguh terbatas.
Solusinya yakni melaksanakan pendidikan keterampilan khusus, dan memutuskan patokan upah sesuai biaya hidup layak. Kapitalisme membuat fatwa modal lebih banyak dikuasai aneh dan orang-orang tertentu saja.
Hal ini membuat perputaran uang cuma berpusat pada konglomerat-konglomerat penguasa modal. Rakyat kecil makin sengsara ditengah inflasi yang kian terus melambung tinggi.
4. Mata penelusuran lebih banyak didominasi petani
Mata penelusuran penduduk secara umum dikuasai tergantung pada alam dan cuma mengandalkan otot sehingga penghasilan pun kurang memadai.
Solusinya adalah melakukan program kemampuan dengan teknologi sempurna guna bagi petani, nelayan, dan peternak, dan menggalakkan pendidikan kreatif sehingga tidak perlu mencari pekerjaan namun lebih membuat lapangan pekerjaan sendiri.
Petani Indonesia masih banyak yang tak punya lahan alias petani gurem. Mereka cuma diupah kecil dan tidak mempunyai modal pengetahuan yang cukup untuk menjadi petani modern.