Jika ada yang bertanya pandangan mata yang mematikan itu maksudanya apa yah? apakah benar ada persepsi yang berbahaya?
Nah.. untuk menjawab itu aku merangkum penjelasan ini dari suatu group online kajian-kajian Islami yang telah saya ikuti,, langsung saja mari kita simak bareng …
Tahukah pandangan mirip apa yang mematikan? Sobat pernah mengalami tidak, dikala sakit tetapi saat berobat kerumah sakit eeee dokternya bilang kamu tak sakit apa-apa?
Penyakit ‘Ain ialah penyakit yang ditimbulkan oleh orang yang hasad lewat matanya dikala ia takjub kepada seseorang. Loh kok bisa?
Yaaaah… mampu saja alasannya penyakit ini muncul ketika seseorang melihat nikmat yang ada pada orang lain, kemudian dirinya kagum dan tidak menyebut nama Allah seperti mengucapkan:
‘Maasya Allah’,
‘Subhaanallah laa quwwata illaa billah’,
serta tidak mendoakan keberkahan padanya seperti mengucapkan ‘Barakallah fiik’.
Yuuukk.. mari kenali macam-macam dari penyakit ‘Ain ini :
1. ‘Ain Mu’jibah
yaitu seseorang memandang sesuatu yang fantastis dan tidak menyebut nama Allah padanya kemudian mengngkapkan kalimat yang menunjukkan sungguh takjubnya.
2. ‘Ain Muta’ajjibah
adalah seseorang menatap sesuatu atau seseorang atau sutu keadaannya yang membuat dirinya tercengang tetapi beliau tidak menyebut nama Allah disana.
contohnya nih : seseorang melihat orang yang sangat gemuk atau kurus, kemudian dia tercengang melihatnya, dan mengungkapkan kata-kata yang menunjukkan keheranan atau melihatnya dengan persepsi yang berbeda dari lazimnya .
3. ‘Ain Haasidah
‘ain ini yang paling berbahaya alasannya adalah bahayanya yang lebih besar dan pelakunya pun dengki atau hasad kepada orang lain.
misalnya nih ketika melihat kenikmatakn yang ada pada orang lain, dia pun dengki dan berkeinginan supaya itu hilang dari orang lain itu.
‘Ain dapat menimpa kita sekalipun dari orang yang tidak kita kenal dikala berjumpa dalam kesempatan tertentu, kemudian ia kagum dengan tampilan kita, busana, keelokan bawah umur kita, dan sebagainya.
‘Ain disebabkan persepsi dan hati, sedangkan hasad disebabkan hati dan jiwa, walaupun begitu perlu kita ketahui keduanya ialah energi negatif.
‘Ain mampu muncul dari orang yang saleh sebagaimana yang terjadi pada Amir bin Ra’biah radhiyallahu anhu ketika menimpakan ‘ain terhadap Sahl bin Hunaif radhiyallahu anhu.
‘Ain juga mampu ditimpakan oleh jin. Dari Abu Sa’id Al Khudriy radhiyallahu’anhu dia berkata :
“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam meminta sumbangan dari persepsi ‘ain oleh jin, lalu dari pandangan ‘ain oleh manusia, tetapi setelah turun dua surah mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas), maka Beliau berpegang dengan keduanya dan meninggalkan selainnya”.
(HR. Tirnidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al Albani)
Dari Ummu Salamah radhiyallahu anha bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyaksikan di rumahnya seorang anak perempuan yang diwajahnya ada bab yang hitam, maka beliu bersabda :
“Ruqyalah ia, alasannya adalah padanya ada bekas ‘ain dari jin”.
Nah.. menurut kedua hadist ini mka, ‘ain mampu ditimpakan oleh jin maupun insan. Oleh sebab itu, hendaklah kita selaku seorang muslim menyebut nama Allah saat melepas busana, menatap di cermin, atau melakukan suatu pekerjaan agar kita terhindar dari gangguan jin.
Wallahu a’lam…
Sumber kajian :
Kajian Islami dari : Tholabul’ilmi group online WA
Sumber gambar : Nahimunkar.org