close

Perkuat Pendidikan Aksara Bangsa, Jenderal Andika Dukung Kolaborasi Uper Dan Tni

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil, Ph.D., mengatakan selain penguatan akademik, institusi pendidikan pula diharapkan dapat menunjukkan bekal pendidikan huruf (character building) pada para peserta didik.

Pernyatan tersebut disampaikan dlm acara penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) & Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) & Universitas Pertamina (UPER), Selasa (23/08/2022).

Bukan tanpa argumentasi, pasalnya, berdasarkan survei huruf siswa yg dilaksanakan Puslitbang Pendidikan Agama & Keagamaan, disebutkan bahwa angka Indeks Karakter Siswa Indonesia menurun. Tahun 2021 kemudian, angka untuk jenjang pendidikan menengah ialah 69,52. Turun dua poin dr tahun sebelumnya yg sempat mencapai angka 71,41. Adapun, lima dimensi yg menjadi obyek survei adalah: religiositas, nasionalisme, kemandirian, bantu-membantu, & integritas.

“Penerapan pendidikan abjad pula merupakan salah satu upaya pencegah perpecahan bangsa. Sehingga, implementasinya perlu dijalankan tak cuma dr level pendidikan dasar & menengah, tetapi terus sampai ke level pendidikan tinggi,” ungkapnya.

Dengan ditandatanganinya MoU & PKS selaku turunan dr MoU tersebut, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dlm berbagai program kerja lain selain penyediaan tenaga pengajar atau trainer untuk pembekalan pendidikan abjad & wawasan kebangsaan.

“Kami pula mengapresiasi UPER yg sudah menyediakan beasiswa bagi Prajurit Tentara Nasional Indonesia, PNS TNI, & Keluarga Besar TNI. Bahkan, UPER memperlihatkan Beasiswa Patriot, pada para Personel Tentara Nasional Indonesia yg cedera & tak bisa lagi melakukan peran dengan-cara fisik, namun mempunyai prestasi & minat mengembangkan kesanggupan diri lewat pendidikan tinggi,” ungkapnya.

Dalam hal santunan saluran pendidikan tinggi berkualitas pada penduduk , Rektor Universitas Pertamina (UPER), Prof. Ir. IGN Wiratmaja Puja, Ph.D., menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah beasiswa, yg tahun ini nilai totalnya meraih 24 Milyar Rupiah.

“Ada Beasiswa Ujung Negeri (BUN) & Beasiswa Generasi Juara (BGJ), yg kami siapkan untuk siswa/siswi berprestasi terutama dr daerah pelosok. Kedua beasiswa ini menawarkan pembebasan ongkos sumbangan permulaan pendidikan & pembebasan ongkos semester hingga 100 persen,” jelas Prof Wirat.

Prof Wirat melanjutkan, dlm proses diseminasi gosip acara beasiswa pada masyarakat serta identifikasi kandidat akseptor beasiwa, pihaknya akan dibantu oleh para personil TNI yg tersebar di seluruh wilayah Indonesia. “Para calon peserta beasiswa tersebut kemudian akan diproses sesuai dgn peraturan akademik yg berlaku di UPER,” pungkasnya.

Dalam bidang pengembangan SDM, Asisten Personalia (Aspers) Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Muda (Marsda) Tentara Nasional Indonesia Kusworo, S.E., M.M., mengungkapkan, ketika ini kedua institusi pula telah melaksanakan sejumlah program kerja diantaranya talent mapping untuk dosen & tenaga kependidikan.

“Kedepan, kami berharap mampu bersinergi dlm pelaksanaan acara kerja lain, misalnya pelaksanaan tri dharma. Para dosen & mahasiswa Universitas Pertamina akan kami berikan terusan untuk mampu bersinergi dgn program kerja yg sudah berjalan di forum,” tuturnya.

Senada dgn pernyataan tersebut, Asisten Teritorial (Aster) Panglima Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal (Mayjen) Tentara Nasional Indonesia Purwo Sudaryanto, pula mengungkapkan siap berkolaborasi dlm berbagai acara, salah satunya Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). Dikatakan, dosen & mahasiswa UPER mampu ikut serta dlm aneka macam program pemberdayaan masyarakat, contohnya lewat program Bakti Sosial (Baksos), Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD), atau program komunitas lainnya.

“Dalam setahun, acara TMMD dilaksanakan sebanyak tiga kali di 50 titik di seluruh pelosok negeri. Program ini akan meningkatkan potensi akademisi UPER untuk berinteraksi lebih akrab dgn masyarakat. Sehingga, permasalahan yg terjadi di lingkungan sosial dapat menjadi dasar bagi perkembangan iptek kedepan,” terangnya

  PROSES DAN TEORI BELAJAR