Suatu kelompok dapat mengaku bahwa masalah perihal penduduk orisinil yang lain pendatang, akan menjadi perbincangan terhadap dilema yang saling ingin menguasai orang lain sebagai penjajah baru dengan mengatasnamakan nativitas. “kami adalah orang orisinil”.
Seorang individu yang mempunyai klasifikasi tertentu dan merendahkan atau direndahkan orang lain. Resistensi terhadap ideology maupun diskursus penjajahan yang inhumane, maka menjadi hal tersebut dan melanjutkan dengan proses dominasi.
Kesadaran etis untuk tidak menjajah akan menjadi golongan masyarakat lain yakni hal penting untuk menrefleksikan secara terus menerus. Para mahir, seperti Edward Said menatap bagaimana Budaya Barat sudah sukses membangun ide, diskursus, dan persepsi yang mereduksi budaya Timur Tengah ( oriental ).
Sebagai sesuatu yang orasional, pastinya dengan memperkuat dan jadinya juga menjadi suatu proses penjajahan. Mengenai rasis tentunya berkaitan dengan kulit hitam dan putih, cocok sekali dengan problem di Amerika Serikat, yang dapat dimengerti dengan kemajuan Negara dan masyarakatnya.
Dengan aneka macam problem terkait hal ini memang berada pada setiap sistem budaya politik yang mengarah pada kepentingan Negara. Tetapi, dalam hal ini proses Demokrasi yang sudah berlangsung dengan tata cara pemahaman yang terkait dengan komponen masyarakat yang menunjukkan efek pada dinamika suatu persoalan di penduduk .
Kita mesti berhati-hati dalam menatap budaya dan kehadiran sebuah kelompok sosial, alasannya dalam hal ini kemajemukan, dan pluralism ialah salah satu acuan terbesar bagi Indonesia untuk melihat berbagai keadaan di penduduk , baik itu sistem politik, budaya, dan sosial.
Jika sebuah kegagalan untuk mengerti banyak sekali dilema sebuah golongan umumnya terjadi alasannya kita melihat dari sudut pandang yang bias. Perbedaan yang memiliki efek pada duduk perkara pertentangan tentunya tidak baik, dengan mengusik aneka macam ragam budaya yang menjadi pondasi kepada tata cara dinamika di masyarakat.
Biarkan saja, dengan apa yang mereka terapkan dengan persepsi yang memang memiliki efek pada suatu kebudayaan, yang memang mengarah pada rasionalitas di balik wangsit dan langkah-langkah yang mereka yakin.
Karena, dengan begitu, resistensi apa yang mampu menuaikan hasil yang baik. Tentunya cuma akan mendatangkan masalah konflik, serta berbagai hal terkait dengan metode tatanan sosial yang tidak mungkin untuk dihadirkan, apalagi dengan adanya akreditasi sosial di masyarakat.