close

Perbedaan Definisi Perbankan Syariah Dan Konvensional

Tentu saja ada perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Pada postingan sebelumnya, kita telah menguraikan pemahaman bank syariah secara terpisah dalam blog ini. Secara sederhana bank syariah mampu didefinisikan selaku sebuah lembaga perbankan yang pada prinsipnya berpegang pada syariat Islam, mempunyai sistem operasi tidak mengandalkan pada bunga (riba). Sedangkan bank konvensional definisinya yaitu bank yang melaksanakan bisnisnya secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam kemudian lintas pembayaran.

Untuk mampu mengenali atau mengidentifikasi mana bank syariah dan mana bank konvensional maka kita mesti mengenali perbedaan mendasar antara keduanya. Berikut ini kami uraikan perbedaan dari 5 aspek sehingga kita dapat mengetahui perbedaan bank syariah dan bank konvensional. 

     perbedaan bank syariah dan bank konvensional Perbedaan Definisi Perbankan Syariah dan Konvensional

  1. Falsafah. Bank syariah dalam falsafah yang dianutnya tidak melaksanakan sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank kovensional justru yaitu kebalikannya. Hal inilah yang menjadi perbedaan yang sungguh mendalam terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh bank syariah, dimana untuk menghindari metode bunga maka sistem yang dikembangkan yaitu perdagangan serta kemitraan yang dijalankan dalam bentuk bagi hasil. Dengan demikian sesungguhnya semua jenis transaksi perniagaan melalu bank syariah diperbolehkan asal tidak mengandung komponen riba (bunga uang).
  2. Konsep Mengelola Dana Nasabah. Dalam sistem bank syariah, dana nasabah diatur dalam bentuk titipan maupun investasi. Cara ini berbeda dengan deposito pada bank konvensional dimana deposito ialah usaha untuk membungakan uang. Konsep dana titipan berarti kapan saja si nasabah memerlukan, maka bank syariah mesti mampu memenuhinya, kesannya dana titipan menjadi sangat likuid. Likuiditas yang tinggi inilah membuat dana titipan kurang memenuhi syarat sebuah investasi yang membutuhkan pengendapan dana. Karena pengendapan dananya tidak usang atau titipan maka bank mampu saja tidak memberi imbal hasil. Sedangkan kalau dana nasabah tersebut diinvestasikan, maka terdapat pula risiko untuk menerima kerugian, maka baik nasabah maupun pihak bank sama-sama saling menyebarkan laba maupun risiko. Sehingga sistem bagi hasil menciptakan besar kecilnya laba yang diterima nasabah mengikuti besar kecilnya laba bank syariah tersebut. Semakin besar laba bank syariah makin besar pula laba nasabahnya. Berbeda dengan bank konvensional, dimana keuntungan tidak dibagikan terhadap nasabahnya. Tidak peduli berapapun jumlah laba dari bank konvensional, nasabah dibayar hanya sejumlah persentase dari dana yang disimpannya.
  3. Kewajiban Mengelola Zakat. Bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yakni dalam arti wajib membayar zakat, mengumpulkan, mengadministrasikannya dan mendistribusikannya. Hal ini ialah fungsi dan tugas yang menempel pada bank syariah untuk memobilisasi dana-dana sosial (Zakat, Infaq, Sedekah).
  4. Struktur Organisasi. Di dalam struktur organisasi sebuah bank syariah diharuskan adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS bertugas memantau segala aktifitas bank biar selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. DPS ini dibawahi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan laporan dari DPS pada masing-masing forum keuangan syariah, DSN dapat menawarkan teguran jika forum yang bersangkutan menyimpang. DSN juga dapat mengajukan rekomendasi terhadap forum yang memiliki otoritas mirip Bank Indonesia dan Departemen Keuangan untuk menawarkan bimbang.
  5. Keuntungan Bagi Nasabah. Jika bank konvensional membayar bunga kepada nasabahnya, maka bank syariah membayar bagi hasil keuntungan menurut kesepakatan. Bagi hasil ini ditetapkan dengan sebuah angka rasio bagi hasil (nisbah). Rasio diputuskan di awal, misalnya disepakati porsinya 60:40, mempunyai arti 60% didistribusikan kepada nasabah dan 40% untuk pihak bank.
  Pemahaman Dan Sumber-Sumber Pemasukan Asli Daerah (Pad)

Demikian faktor-aspek perbedaan bank syariah dan bank konvensial. Untuk memahami lebih jauh wacana definisi bank syariah mampu dibaca pada artikel pemahaman bank syariah dan juga mampu membaca  aspek lainnya yang bekerjasama dengan bank syariah di related post blog ini.  See you at the next articles..