Apabila ananda yaitu seorang trader atau bahkan penanam modal, tentunya mesti mengerti perbedaan bull & bear market. Kedua hal tersebut merupakan wawasan yg sangat penting untuk diketahui semoga ananda mampu menerima profit yg mempesona tatkala bertransaksi.
Daftar Isi
Perbedaan Bull Dan Bear Market
Pasar saham bergerak naik & turun dipengaruhi oleh berbagai macam aspek, baik itu yg berasal dr internal maupun eksternal.
Sebagai acuan:
Apabila ada sentimen positif maka nilai saham akan condong menuju ke arah yg konkret juga. Begitu pula bila sentimen sedang menunjukkan arah negatif, pastinya nilai saham pula akan menuju ke arah negatif.
Pada dasarnya kedua hal itu tadi kerap disebut dgn istilah bullish & bearish oleh para pelaku pasar modal. Supaya lebih terang lagi perihal apa itu pemahaman bullish & bearish, mari simak ulasan artikel yg ada di bawah ini.
Analogi
Kita mengenali bersama bahwa terdapat 2 animo dlm perdagangan saham, yakni tren naik & tren turun. Trend naik diistilahkan sebagai bullish yg digambarkan oleh seekor banteng yg bertarung menggunakan tanduknya ke arah atas.
Sebaliknya, bull market adalah keadaan suatu komoditas tatkala mengalami penurunan yg menggunakan beruang untuk menggambarkannya. Beruang diseleksi karena binatang ini bertarung memakai cakar ke arah bawah.
Dalam analogi tersebut memperlihatkan bahwa harga saham yg tadinya berada di bagian puncak sekarang tiba-datang turun drastis. Hal tersebut tentunya mirip dgn pola gerakan yg dikerjakan oleh sang beruang lewat cakarnya. Biasanya kondisi berarish terjadi lantaran aneka macam macam faktor.
Beberapa keadaan tersebut antara lain:
- Pertumbuhan ekonomi yg condong melambat
- Peningkatan jumlah pengangguran
- Defisit neraca perdagangan
Penurunan harga saham tersebut pastinya menciptakan para pelaku pasar mencampakkan modalnya dr bulat itu supaya tak mengalami risiko yg lebih besar.
Penyebab Pasar Bisa dlm Kondisi Bullish & Bearish
Mengapa pasar berada dlm kondisi bullish & bearish?
Ada banyak faktor suatu pasar modal mampu mengalami keadaan bullish & pula bearish. Hal tersebut disebabkan oleh sentimen penanam modal atau keadaan makro ekonomi terkini. Umumnya, pasar modal yg mengalami bullish sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yg cukup baik.
Hal tersebut bisa disebabkan oleh suku bunga yg stabil, valuasi perusahaan yg rendah, tingkat pengangguran rendah, & rendahnya tingkat inflasi.
Beda halnya dgn bear market yg mampu disebabkan oleh valuasi perusahaan yg terlalu tinggi. Maka tidak heran jikalau nantinya akan menimbulkan risiko apabila ananda berbelanja saham perusahaan tersebut.
Bahkan, kebijakan ekonomi yg begitu bernafsu, krisis ekonomi, & pula masalah yg tak terduga mirip halnya wabah Covid-19 ini bisa menimbulkan bear market.
Tentunya keadaan tersebut begitu menghkawatirkan bagi penanam modal maupun trader pasar modal lantaran bear market mampu mensugesti kondisi ekonomi. Namun walaupun harga saham sedang hancur, trader maupun investor bisa tetap menerima profit meskipun kecil.
Tindakan
Secara umum, trader menerima laba tatkala menjual sahamnya. Kabar kondisi pasar terkini mampu dipakai untuk mengecek keputusan apa yg mesti diambil, ini waktu yg kawasan untuk berbelanja saham atau menjual saham.
Ketika keadaan bear market, sebagian besar trader terpaksa melaksanakan cut loss untuk mengurangi risiko terlalu besar. Sebaliknya, rata-rata trader akan berbelanja saham saat bullish market.
Kamu bisa menggunakan banyak sekali indikator untuk mengecek permulaan & simpulan tren tersebut. Salah satu indikator yg bisa ananda gunakan yaitu MACD.
Itulah pembahasan perihal bull and bear market yg bisa ananda pelajari untuk menciptakan aset kripto atau saham yg dimiliki menguntungkan.