Perbandingan Kerasulan Nabi Muhammad Saw Dengan Rasul Sebelumnya

Nabi Muhammad Saw telah disebutkan bahwa beliau ialah nabi yang epilog, yang menyelesaikan adanya proses kenabian yang diturunkan ke tengah-tengah kehidupan umat manusia, selaku nabi penutup maka Nabi Muhammad memiliki perbedaan dengan para rasul sebelumnya. Perbandingan kerasulan Nabi Muhammad Saw dengan para rasul sebelumnya ini akan dijabarkan selengkapnya berikut ini.

Berikut ialah perbandingan kerasulan nabi Muhammad saw dengan rasul sebelumnya sebagai perbedaan yang mendasar antara kerasulan Nabi Muhammad Saw dengan para rasul Allah Swt yang lainnya, di antaranya adalah selaku berikut : 
  1. Nabi Muhammad Saw diutus untuk seluruh umat insan, sedangkan Rasul Rasul lainnya hanya untuk kaumnya saja. 
  2. Nabi Muhammad Saw diutus Allah Swt. untuk memperbaiki dan menyempurnakan aqidah dan akhlaq seluruh umat insan di dunia. Hal ini disebabkan alasannya adalah Nabi Muhammad Saw sebagai Rasul yang terakhir dan epilog dari Rasul-rasul sebelumnya. 
  3. Rasul-Rasul sebelumnya oleh Allah Swt. diutus cuma untuk memperbaiki aqidah dan akhlaq kaumnya saja, seperti Nabi Musa untuk kaum Luth, Nabi Ibrahim untuk bangsa Ibrani dan Nabi Isa untuk bangsa Israil. 
  4. Pengajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. berlaku untuk sepanjang periode sampai hari Kiamat, sedangkan pengajaran Rasul-Rasul sebelum Nabi Muhammad Saw. cuma berlaku pada saat tertentu saja. 
  5. Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasulullah dilengkapi dengan sifat dan akhlaq yang mulia sehingga menjadi acuan tauladan bagi kehidupan insan. 
  6. Sebelum Nabi Muhammad Saw. diangkat selaku Rasulullah dia sudah dilengkapi Allah dengan sifat-sifat yang mulia yang dibutuhkan bagi seorang pemimpin manusia. 
  7. Nabi Muhammad Saw. dilengkapi dengan kecakapan-kecakapan tertentu sehingga mampu menjadi pemimpin penduduk dan negara. 
  8. Berdasarkan fatwa-pemikiran Allah yang diterima, dan kecakapan-kecakapan yang dimiliki, Rasulullah telah mampu menegakkan pokok-pokok dasar susunan masyarakat yang lengkap baik dalam segi sosial, politik, ekonomi kenegaraan maupun dalam segi agama dan kehidupan beragama. 
  9. Bangsa Arab yang semula hidup dalam alam kejahilan telah diubah menjadi bangsa yang maju dan disukai bangsa lain, bangsa yang semula hina dan tidak dikenal menjadi umat yang tersebar ke seluruh dunia. Umat yang semula pecah-pecah dan selalu berperang, menjadi umat yang kuat berpengaruh persatuannya dalam ikatan persaudaraan seagama yang dekat. 
  10. Nabi Muhammad Saw telah memanfaatkan kekuatan-kekuatan batinnya untuk mengirim insan hidup dalam kebahagiaan yaitu : ilmu yang dalam dan luas, kemauan yang berpengaruh tiada mengenal frustasi, serta perikemanusiaan dan kesusilaan yang agung dan tinggi. 
  Pertumbuhan Islam Di Kawasan Nusantara
Sesuai dengan kondisi masyarakat Arab pada ketika itu dan juga perintah dari Allah Swt, maka Nabi Muhammad Saw dalam acara dakwahnya memakai taktik dan taktik melalui 2 tahapan selaku berikut : 
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi 
  • Pada awal dakwahnya Rasulullah Saw. mempergunakan metode sembunyi-sembunyi, alasannya adalah ketika itu pengikutnya gres beberapa orang, sedang keimanan dan keislaman mereka baru dalam tahap awal atau tahap dasar.
  • Materi dakwah gres dalam tahap dasar pula dalam bidang iktikad dan akhlaq meliputi : Mengesakan Allah, mensucikan dan membersihkan jiwa dan hati, menguatkan persatuan dan meleburkan kepentingan jamaah. Kepada lawan-lawan Islam Rasulullah menghindari dari permusuhan dan pertentangan fisik. 
  • Tahap sembunyi-sembunyi ini berlangsung selama tiga tahun semenjak kerasulan Muhammad Saw. Pengikutnya baru beberapa kaum saudara Rasulullah, pemuka-pemuka Quraisy, dan beberapa orang bekas hamba sahaya yang dimerdekakan. Semuanya berjumlah 40 orang pria dan wanita. 
  • Merekalah yang menjadi tulang punggung penegak Islam, sebagai pencetus dan penganjur Islam yang disebut ”As Sabiqunal Awwalun.”
2. Dakwah secara terperinci-terangan 
Pada tahun ke-4 sesudah turun wahyu pertama Rasulullah mulai memberikan dakwahnya secara terperinci-terangan. Tahap ini dimulai sehabis turun wahyu yang memerintahkan untuk berdakwah secara terang-terangan dan menyatakan kebenaran fatwa Islam, serta meninggalkan kemusyrikan, yaitu penyembahan berhala. 
Artinya : ”Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepada-mu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”(QS. Al-Hijr : 94)
Setelah wahyu itu turun Rasulullah Saw. memanggil semua kelompok kaum Quraisy untuk menyimak dakwahnya di tengah padang di kaki bukit Safa. Tiap kaum dari suku Quraisy hadir beserta tokoh-tokohnya termasuk Abu Lahab paman Rasulullah Saw.. Kemudian Rasulullah Saw. mengajak memasuki agama Allah dan meninggalkan agama berhala. 
Mendengar undangan ini maka kaum Quraisy bersikap sinis dan bahkan mencemoohkan Rasulullah saw. dengan ucapanucapan keji. Pada saat lain di sebuah konferensi keluarga Bani Hasyim Rasulullah Saw. menawarkan perihal kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Rasulullah saw. kembali dicemooh oleh Abu Lahab, dan hanya Ali bin Abi Thalib yang bersedia menolong Rasulullah Saw. 
Sejak dikala itulah timbul rasa kurang bahagia dan benci dalam hati kaum Quraisy kepada Rasulullah Saw. dan mulailah mereka berusaha untuk membatasi dan merintangi dakwah Rasulullah Saw.. Tahap berdakwah secara terang-terangan ini berlangsung terus selama kerasulan Muhammad sampai wafatnya, sehingga Islam meningkat luas di seluruh Jazirah Arab dan negeri-negeri sekitarnya.

Kisah Awal Kenabian Nabi Muhammad SAW

Sebelum Nabi Muhammad Saw menjadi Rasul dia sungguh dicintai kaumnya alasannya kejujuran dan kehalusan budi pekertinya. Akan tetapi setelah Nabi Muhammad Saw. diangkat menjadi Rasul dan menyeru kepada mereka agama Allah beliaupun dibenci dan dimusuhi kaum Quraisy. Tindakan-langkah-langkah kaum Quraisy yang menghalangi dan menghalangi dakwah Nabi Muhammad Saw itu antara lain : 
a. Penghinaan dan siksaan kepada Rasulullah
Rasulullah Saw dihina sebagai orang abnormal, tukang sihir, anak celaka, dan lain-lain sebutan penghinan.Pernah dilempari kotoran domba, rumahnya dilempari sampah dan kotoran, di depan pintu rumahnya ditaruh duri yang tajam dan tindakan-langkah-langkah lain yang sungguh menyakitkan. 
b. Ancaman dan siksaan kepada para pengikut Rasulullah SAW
Bilal seorang bekas hamba yang masuk Islam dijemur di panas terik matahari sambil dilempar kerikil, ayah dan ibu Ammar bin Yasir dibunuh dan ditusuk jantungnya oleh Abu Jahal, Zanirah dicungkil matanya sampai buta, Chibab terbelah dua badannya lantaran diseret dua ekor unta dengan berlawanan arah. 
c. Bujukan harta, kedudukan dan wanita
Utbah bin Rabi’ah diutus kaum Quraisy membujuk Rasulullah saw. dengan harta seberapa beliau minta, mereka bersedia menimbulkan Rasulullah saw. sebagai Kepala atau Raja, bahkan menawarkan perempuan tercantik di seluruh Arab, asalkan Rasulullah menghentikan kegiatannya menyiarkan agama Islam.
Usaha-usaha kaum Quraisy yang lain berupa : undangan berganti-ganti menyembah Tuhan dan berhala, mengancam Abu Thalib paman Rasul, meminta Nabi Muhammad Saw ditukar dengan cowok lain, melarang orang Quraisy mendengar Al Qur’an. 
d. Kaum Quraisy mengasingkan dan memboikot 
Bani Hasyim dan Bani Muthalib serta Kaum Quraisy dihentikan menikah, berjual beli, menolong dan menolong keluarga Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib. Pelanggar ketentuan tersebut diancam eksekusi berat. Pengasingan ini tidak dicabut sebelum Muhammad diserahkan terhadap kaum Quraisy, Akibatnya banyak pengikut Rasulullah saw yang menderita kelaparan.
Di antara hal-hal yang mengakibatkan kaum Quraisy menghalangi upaya-upaya dakwah Rasulullah adalah selaku berikut : 
  1. Mereka khawatir akan kehilangan kekuasaannya selaku penguasa kota Mekkah dan bangsa Arab. Dengan hilangnya kekuasaan mereka lenyap pulalah dampak mereka yang sungguh besar di kelompok bangsa Arab. 
  2. Mereka tidak menyetujui peniadaan diskriminasi sosial, yang mempersamakan darah biru dengan rakyat jelata dan hamba sahaya. 
  3. Mereka takut adanya pembalasan pada hari Kiamat, sebab perbuatan-tindakan semena-mena selama ini akan dibalas pada Hari Akhir nanti. 
  4. Mereka tidak inginmeninggalkan budpekerti dan tradisi nenek moyangnya mirip berjudi, minum-minuman keras, dan kebiasaan-kebiasaan jelek yang lain. 
  5. Mereka tidak inginkehilangan mata pencaharian dari pemasaran arca-arca dan berhala. Dengan tiadanya arca-arca Ka’bah, habis pulalah hadirin Ka’bah yang datang dari seluruh negeri Arab, dan habis pulalah penghasilan kaum Quraisy selaku penguasa Ka’bah.
  Sejarah Kemajuan Islam Di Afrika
Hal-hal di atas itulah yang menimbulkan kaum Quraisy berusaha sekuat tenaga dengan berbagai cara untuk menghentikan acara dakwah Nabi Muhammad Saw.

Pertumbuhan Islam Pada Periode Mekkah

Pada era permulaan nabi Muhammad saw berdakwah di Mekkah telah beriman sekitar 40 orang dari penduduk Mekkah, berikut ialah daftar nama kaum muslim yang mula-mula beriman, ialah: 
  • Dari keluarga akrab dan sobat Rasulullah adalah Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah dan Abu Bakar. 
  • Dari cowok-cowok Quraisy sejumlah 15 orang, di antaranya Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqas, Zubeir biN Awwan, Thalhah bin Ubaidillah, Ubaidah bin Harits dan Ja’far bin Abi Thalib. 
  • Dari bekas hamba sahaya antara lain : Bilal, Amar, Zanirah dan Khibab. 
  • Dari pahlawan-pahlawan Quraisy ialah Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abdul Muthalib. 
  • Dari lain-lain: Ummu Habibah anak Abu Sufyan, Rukaiyah putra Rasulullah, Fathimah dan suaminya. Sa’id bin Zaid, Na’im bin Abdillah dan lain-lain.
Wahyu yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. menjadi pelopor untuk menegakkan kebudayaan Islam. Ayat 1-5 Surat Al ‘Alaq mendorong muslimin berguru pengetahuan dan dengan ilmu pengetahuan itu mereka mempelajari dan mendalami pemikiran-fatwa Islam tentang aqidah, syariah dan budpekerti. 
Dan dari keindahan ushub dan bahasa serta isi dari ayat-ayat Al Qur’an inilah, maka bangsa Arab sungguh tertarik dan kesengsem, sehingga seorang demi seorang menyatakan diri mengikuti aliran Islam. Pada abad Mekkah pertumbuhan Islam gres dalam tahap pengumpulan pengikut dan pemantapan aqidah dan akhlaq kaum muslim. 
Perluasan tempat kekuasaan Islam belum dapat dikerjakan. Pada kurun ini justru Rasulullah Saw menghindar diri dari permusuhan dan kontradiksi dengan kaum Quraisy. 
Demikianlah pembahasan perihal perbandingan kerasulan Nabi Muhammad saw dengan rasul sebelumnya. Semoga berguna. 
Wallaahu A’lam.