Nabi Khidir sudah tertulis sejak zaman azali akan mati syahid besok pada zaman Dajjal, dan Nabi Khidhir mendapat kebanggaan selaku juara syahid di alam malaikat. Nabi Khidir ialah Nabiyullah yang sehat badannya, gagah perawakannya, kedua matanya bersinar, pandangannya tajam, parasnya ganteng, kata-katanya tegas, yang mempunyai nama “Balya” dan mempunyai julukan “Abul Abbas”. Ada yang menyampaikan Nabi Khidhir adalah putra Malkan, ada yang menyampaikan putra Amil, yang merupakan keturunan dari ‘Ish bin Ishaq bin Ibrahim Al-Khalil Alaihimus salam.
Adapun nama ibu Nabi Khidir yaitu Alha binti Faris yang merupakan bibi dari Raja Iskandar Dzulkarnain, bibi dari ibu. Yang dalam bahasa Arab, disebut Khalah, jadi Nabi Khidir as yaitu misanan (kerabat/adik sepupu) Raja Iskandar Dzulkarnain yang membuat penjara Ya’juj Ma’juj yang sampai sekarang belum jebol.
Pada suatu ketika Nabi Khidir bertemu pengikut Dajjal hingga terjadi perdebatan, sampai Nabi Khidir akan dibunuh alasannya adalah tak mauberiman kepada Dajjal. Akhirnya Nabi Khidir didatangkan di hadapan Dajjal lalu terjadilah perdebatan yang sungguh rami hingga menjadi obrolan semua insan. Walau begitu Nabi Khidir malah makin mendustakan kepada Dajjal, hingga berpidato di hadapan orang-orang sebagai berikut: “Wahai manusia, ingatlah! Inilah dajjal si pembohong besar yang sudah disabdakan oleh Nabi Muhammaf Saw dari dulu.” Lalu Nabi Khidir tersebut digergaji mulai dari ubun-ubun hingga duburnya hingga terbelah menjadi dua. Dajjal berkata: “Berdirilah!” maka iapun bangkit dan pulih mirip sedia kala. Walaupun begitu Nabi Khidhir tersebut tidak gentar malah makin memperlihatkan sifat ksatrianya, Dajjal dicaci maki dan didusta-dustakan. Semua perkataan Dajjal dibantah dengan kata yang mementahkan dan perdebatan tersebut diibaratkan mirip kicauan burung yang bersahut-sahutan. Dajjal merasa kesal, alasannya adalah setelah itu tidak bisa menggergaji manusia lagi.