Peran Panitia Sembilan Beserta Sejarah Pembentukan Dan Anggotanya

Tugas Panitia Sembilan – Panitia Sembilan yaitu suatu kepanitiaan beranggotakan 9 (sembilan) orang yang dibentuk ketika sidang pertama BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Tugas Panitia Sembilan ialah untuk membuat dan menyusun rumusan dasar negara Indonesia.

Sebelumnya dibentuklah organisasi BPUPKI, abreviasi dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. BPUPKI dibentuk pemerintah Jepang untuk merencanakan kemerdekaan Indonesia, meski bergotong-royong pihak Jepang hanya ingin menerima dukungan dari Indonesia.

Dalam melaksanakan tugasnya, BPUPKI melaksanakan dua sidang. Sidang pertama BPUPKI diadakan pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Agenda yang dibahas yaitu perihal rumusan dasar negara. Dalam sidang, dikemukakan tiga usulan dasar negara dari Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Namun masih terdapat perbedaan mengenai rumusan dasar negara yang hendak dipakai. Akhirnya dibentuklah suatu panitia kecil yang bertugas menyusun rumusan dasar negara. Panitia ini beranggotakan 9 tokoh nasional sehingga kemudian dikenal dengan Panitia Sembilan.

tugas panitia sembilan

Tugas Panitia Sembilan

Secara lazim, Panitia Sembilan dibentuk untuk melaksanakan peran-tugas tertentu. Jika dijabarkan, berikut merupakan beberapa tugas Panitia Sembilan dan penjelasan lengkapnya.

1. Membuat Rumusan Dasar Negara Indonesia

Tugas Panitia Sembilan secara lazim yakni untuk menciptakan rumusan dasar negara Indonesia. Tugas ini menjadi sungguh penting alasannya adalah rumusan dasar negara menjadi asas dan landasan dari negara Indonesia yang dikala itu sedang bersiap-siap untuk merdeka.

2. Memberi Masukan Mengenai Rumusan Dasar Negara

Tiap anggota Panitia Sembilan dituntut untuk aktif memberi masukan mengenai rumusan dasar negara yang mau dibuat. Dua perumus dasar negara pada sidang BPUPKI pertama, Soekarno dan Mohammad Yamin, juga tergolong anggota panitia ini.

  Isi Aturan Sistem Sewa Tanah Raffles

3. Menampung Saran dan Usulan Tentang Dasar Negara

Selain memberi masukan, para anggota Panitia Sembilan juga bertugas untuk menampung dan menimbang-nimbang saran dan anjuran dari anggota lain atau tokoh-tokoh yang tidak masuk anggota panitia ini terkait rumusan dasar negara.

4. Menyusun Naskah Rumusan Dasar Negara

Tugas terakhir Panitia Sembilan yaitu menyusun naskah rumusan dasar negara berdasarkan hasil pedoman dan usul dari tiap-tiap anggota. Pada balasannya tersusunlah naskah rumusan dasar negara dengan 5 poin yang disebut selaku Piagam Jakarta atas proposal Mohammad Yamin.

Anggota Panitia Sembilan

Ketua Panitia Sembilan ialah Soekarno, sedangkan wakil ketuanya yaitu Mohammad Hatta. Berikut merupakan nama-nama tokoh yang masuk dalam struktur keanggotaan Panitia Sembilan selengkapnya.

  • Ir. Soekarno (Ketua)
  • Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
  • Mr. Achmad Soebarjo
  • Mr. Mohammad Yamin
  • H. Agus Salim
  • KH. Wachid Hasyim
  • Abdoel Kahar Moezakir
  • Abikoesno Tjokrosoejoso
  • Mr. Alexander Andries Maramis

Isi Piagam Jakarta

Panitia Sembilan menghasilkan keputusan berbentukPiagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi 5 sila rumusan dasar negara. Berikut ialah isi Piagam Jakarta yang memuat rumusan dasar negara Indonesia.

  1. Ketuhanan dengan keharusan melakukan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kecerdikan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Nah itulah tumpuan tugas-peran Panitia Sembilan yang dibuat dikala sidang BPUPKI pertama untuk menyusun rumusan dasar negara dan lalu menciptakan Piagam Jakarta. Semoga bisa menambah tumpuan sejarah.