Indonesia mempunyai tugas yg sangat penting dlm Association of South East Asian Nations (ASEAN). Hal ini terjadi alasannya Indonesia yakni salah satu anggota ASEAN dgn perekonomian yg paling besar & jumlah penduduk yg paling besar pula.
Negara kita pula merupakan salah satu pendiri ASEAN bersama dgn 5 negara lainnya. Perlu diketahui pula bahwa organisasi ini dicetuskan pada tanggal 8, di bulan Agustus tahun 1967 pada kota Bangkok.
Daftar Isi
Peran Indonesia Dalam ASEAN Yang Sangat Besar
Kurang lebih genap 22 tahun Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia memang sedang terus menerus melakukan pembangunan & pengembangan.
Hal tersebut dijalankan untuk keberlangsungan kehidupan rakyat Indonesia & untuk memberantas kemiskinan.
Selain melaksanakan pembangunan di dlm negri, Indonesia pula aktif dlm perpolitikan Internasional.
Tercatat, Indonesia merupakan salah satu negara yg aktif memperjuangkan kemerdekaan negara lain & pula kemampuan negara-negara lain untuk berdiri di atas kaki sendiri.
Hal ini sejalan dgn kebijakan politik luar negri Indonesia yakni bebas & aktif.
Sehingga sepak terjang Indonesia dianggap selaku salah satu negara yg memiliki citra sosial yg tinggi. Salah satu organisasi Internasional dimana Indonesia aktif terjun & mensugesti kebijakannya yakni ASEAN.
Secara umum, inilah tugas-tugas Indonesia dlm lembaga ASEAN
- Sebagai salah satu pendiri ASEAN
- Menciptakan & mempertahankan stabilitas tempat Asia Tenggara
- Salah satu pemimpin ASEAN
- Menyelenggarakan konferensi ASEAN
- Berperan dlm pengembangan perekonomian & bisnis di daerah ASEAN
- Memastikan sentralisasi ASEAN
- Pendirian pusat-pusat studi ASEAN di Indonesia
- Mengawasi jual beli narkotika illegal
- Memberikan & menyalurkan bantuan kemanusiaan
- Intervensi Laut China Selatan
- Pengawasan pada bidang maritim & kelautan di wilayah ASEAN
- Peran dlm isu tenaga kerja
Agar kita mengenali lebih dlm peran Indonesia di dlm badan ASEAN, simaklah pembahasan dengan-cara lebih rinci dibawah ini
Indonesia Merupakan Salah Satu Pendiri ASEAN
Indonesia bersama 4 negara yang lain bersepakat bahwa diperlukan organisasi koordinasi banyak sekali negara di tempat Asia Tenggara.
Oleh sebab itu, dicetuskanlah Deklarasi Bangkok untuk mengenang keputusan bersejarah yg amat penting untuk negara- negara ASEAN tersebut.
Negara Thailand tentu dipilih atas dasar persetujuan bersama atas negara- negara petinggi ASEAN.
Adam Malik yaitu seorang tokoh penting yg harus kita ketahui & menjadi perwakilan Indonesia pada ketika itu. Beliau berkontribusi yg sangat besar terhadap perpolitikan luar negri Indonesia pada dikala itu.
Adam Malik merupakan menteri mancanegara perwakilan Indonesia untuk terbentuknya ASEAN. Beliau dicatat sebagai salah satu tokoh satria yg sudah ditetapkan pada tahun 1998.
ASEAN ini bertujuan untuk menjalin relasi & koordinasi antar negara-negara yg bertetangga di wilayah Asia Tenggara.
Salah satu programnya yaitu untuk bidang perdagangan & perekonomian. Anggapannya yakni, negara-negara berkembang yg lokasinya berdekatan sebaiknya saling membantu semoga sama-sama bisa menjadi negara yg lebih maju.
Berikut beberapa perwakilan & negara yg diutus untuk Deklarasi Bangkok
- Thanat Khoman sebagai perwakilan tuan rumah dr negara Thailand.
- S. Rajaratnam sebagai perwakilan dr negara Singapura.
- Tun Abdul Razak perwakilan dr Malaysia.
- Narsisco Ramos perwakilan dr Filipina.
- Adam Malik perwakilan dr Indonesia
Sebagai negara yg disebut tulang punggung perkembangan ASEAN, Indonesia sudah pasti turut serta dlm isi deklarasi tersebut.
Deklarasi ini merupakan pengejawantahan dr tujuan & latar belakang dibentuknya ASEAN kedalam beberapa poin dasar organisasi. Poin-poin tersebut antara lain yakni
- Meningkatkan & terus mengoptimalkan stabilitas & perdamaian regional.
- Mengoptimalkan kerja sama dlm membentuk kemajuan bareng dlm sektor sosial, ilmu wawasan, manajemen, teknik, & ekonomi Asia Tenggara.
- Mempercepat pertumbuhan, perkembangan, & perkembangan sosial ekonomi untuk Asia Tenggara.
- Menjaga perkembangan & kelestarian kebudayaan untuk Asia Tenggara.
- Tetap memelihara & koordinasi yg kuat antara relasi organisasi Internasional atau organisasi regional yg lain.
- Mengoptimalkan & mensinergikan perkembangan ilmu pendidikan di daerah Asia Tenggara.
Poin-poin ini hingga sekarang masih menjadi dasar keberjalanan organisasi ASEAN. Perlu diketahui bahwa Indonesia berperan besar dlm merumuskan & pula mengesahkan poin-poin ini dlm deklarasi Bangkok.
Indonesia Sebagai Pemimpin ASEAN
Pada masa jabatan Presiden Soeharto, Indonesia sempat menjabat selaku pimpinan ASEAN.
Pada saat itu, Indonesia dianggap sudah sangat bagus dlm meningkatkan koordinasi antar negara & mewujudkan tujuan ASEAN selaku organisasi koordinasi tingkat regional.
Indonesia pun memperkenalkan tata cara ketahanan nasional yg dimiliki pada konferensi ASEAN di negara Singapura. Sistem ini bermaksud untuk memperkuat tujuan & fungsi ASEAN selaku wadah koordinasi.
Selain itu, Indonesia pula menyampaikan makalah kasus kebijakan-kebijakan ekonomi yg disampaikan oleh Adam Malik.
Makalah tersebut disebut “Reflection” yg bertujuan untuk mengajak para pemimpin ASEAN melakukan refleksi terhadap kesepakatan perjanjian ekonomi baik itu kerjasama bilateral sampai multilateral.
Selain itu koordinasi industri pun terus dikembangkan dlm upaya meningkatkan ekonomi sektoral di aneka macam bidang.
Sebagai pemimpin ASEAN, Indonesia pun menyelenggarakan beberapa acara yg menggerakkan semua elemen ASEAN
- Menyelenggarakan agenda konferensi untuk tingkat kementerian setiap negara- negara ASEAN.
- Menyelenggarakan pertemuan forum regional ASEAN.
Agenda-agenda tersebut bermaksud untuk meningkatkan komunikasi & kerjasama antar negara anggota ASEAN dlm menyelesaikan dilema & tantangan kedepannya.
Menjadi Penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Indonesia pula mempunyai peran penting sebagai salah satu negara yg melaksanakan konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN.
Meskipun pergolakan politik pada ketika itu sangat panas, namun Indonesia tetap diseleksi & diandalkan menjadi negara penyelenggara konferensi tersebut.
Berikut sepak terjang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yg diselenggarakan di Indonesia:
- 23-24 Februari 1976 Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pertama diselenggarakan di Bali. Ini merupakan pertama kalinya Indonesia mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN & sukses merealisasikan konferensi yg cukup baik. Pada potensi ini, H. R. Dharsono terpilih selaku sekretaris jenderal untuk mengoperasikan kantor pusat di Jakarta.
- 7-8 Oktober 2003 Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke- sembilan sesudah 27 tahun. Konferensi atau KTT ASEAN ini tetap berlangsung di tempat pertama yakni di Bali. Konferensi tersebut melahirkan ASEAN Community berfokus pada penanganan yg lebih rinci dlm bidang ekonomi, keselamatan & sosial budaya.
- 4-8 Mei 2011 Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN selanjutnya dilangsungkan di Jakarta. KTT ini merupakan KTT ASEAN yg ke-18.
- 17-19 November 2011 Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke- 19 di Bali. Konferensi ini menyetujui tentang kawasan Asia Tenggara yg bebas nuklir atau South East Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ)
Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yg diamanahkan untuk mengadakan banyak konferensi-konferensi, baik yg bersifat tingkat tinggi maupun konferensi lainnya.
Menciptakan & Menjaga Stabilitas Kawasan Asia Tenggara
Sesuai dgn nilai-nilai Pancasila, Indonesia merupakan salah satu negara yg terus aktif untuk memperjuangkan perdamaian dunia sampai detik ini.
Tentu saja perhatian tersebut dikhususkan pula untuk negara-negara tetangga yg berada pada tempat Asia Tenggara & merupakan rekan-rekan Indonesia dlm ASEAN.
Tercatat, Indonesia pernah berperan penting untuk mendamaikan pertentangan antara negara Kamboja & Vietnam pada tahun 1987. Akhirnya, kedua negara ini sukses mendapatkan persetujuan & berdamai pada konferensi Paris pada tahun 1991.
Lalu Indonesia pernah pula berperan untuk menengahi Filipina dgn MNLF atau pasukan liberasi nasional negara tersebut. Akhirnya, kedua belah pihak menyepakati perjanjian hening setelah dimediasi oleh Indonesia.
Indonesia Berperan dlm Pengembangan Ekonomi & Bisnis ASEAN
Sebagai negara dgn perekonomian paling besar di organisasi ASEAN, maka pastinya Indonesia mempunyai tugas yg sangat besar dlm pengembangan ekonomi & iklim bisnis di wilayah ASEAN.
Salah satu kebijakan yg diambil yaitu pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean yg sekarang sudah berkembang menjadi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Kebijakan ini bertujuan untuk membuka perekonomian negara-negara ASEAN pada anggota yang lain, sehingga lebih mudah membentuk integrasi ekonomi antar negara.
RCEP pula mengajak beberapa negara lain non-ASEAN mirip Australia, China, India, Jepang, & Korea Selatan.
Selain itu, ada pula kesepakatan Chapter on Small Medium Enterprises (SMEs) & Chapter on Economic and Technical Cooperation (ECOTECH) yg disepakati tatkala Indonesia memimpin.
Indonesia pula aktif dlm pengembangan bisnis start-up & bisnis konvensional di wilayah Indonesia sendiri. Hal ini dijalankan dgn cara membentuk inkubator bisnis, pilot project, serta penyuluhan & workshop untuk meningkatkan kapabilitas penduduk .
Nantinya, penduduk yg sudah tercerdaskan ini akan dihubungkan dgn jaringan buatan, akses pasar, terusan finansial, & jalan masuk sumber daya manusia yg sudah saling terintegrasi antar negara ASEAN dlm RCEP diatas.
Harapannya, kebijakan-kebijakan ini mampu mendorong pertumbuhan perekonomian negara ASEAN & lebih spesifiknya perekonomian Indonesia.
Peran Indonesia dlm Sentralisasi ASEAN
Sebagai salah satu pemimpin & negara besar yg ada di ASEAN, Indonesia mempunyai tugas yg penting dlm memprakarsai serta mempertahankan sentralitas & kesatuan negara-negara ASEAN.
Hal ini ditunjukkan ketika Indonesia memprakarsai dikeluarkannya Joint Statement of the Foreign Ministers of ASEAN Member States on the Maintenance of Peace, Security, and Stability in the Region pada bulan Juli tahun 2016.
Mendirikan Pusat Studi ASEAN di Berbagai Wilayah
Indonesia pula berperan besar dlm mendirikan pusat-pusat studi ASEAN di aneka macam wilayah Indonesia. Upaya pendirian pusat-pusat studii ini ditempuh oleh Kementrian Luar Negri Indonesia.
Hingga ketika ini, jumlah pusat studi ASEAN tersebut sudah berjumlah 40 pusat studi yg tersebar di aneka macam wilayah Indonesia.
Pembangunan pusat-pusat studi ini bermaksud untuk mendiseminasikan keterangan kebijakan-kebijakan ASEAN pada masyarakat serta menjadi think tank kebijakan ASEAN.
Pusat studi ini dapat mengkontekskan kebijakan-kebijakan ASEAN pada kehidupan penduduk sekitarnya, sehingga para pembuat kebijakan mempunyai data yg banyak dlm menimbang & menganggap laba serta kerugiannya.
Peran Indonesia Mengawasi Perdagangan Narkotika Illegal
Indonesia & negara-negara ASEAN lainnya sangat peduli dgn merajalelanya narkoba serta zat-zat narkotika lainnya di pasar gelap.
Berbeda dgn Amerika Serikat atau beberapa negara Eropa, dlm negara ASEAN, narkotika dianggap sebagai zat illegal sehingga tak boleh diperjualbelikan dengan-cara bebas.
Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu inisiator dibentuknya ASEAN Seaport Interdiction Task Force (ASITF).
Dengan adanya ASITF ini, pelabuhan & dermaga maritim pula menjadi kawasan yg diawasi dengan-cara ketat terhadap perdagangan & penyelundupan narkoba.
Sebelumnya, pengawasan kepada penyelundupan narkoba hanya dilaksanakan di bandara-bandara besar saja. Padahal, banyak pula yg menyelundupkannya melalui jalur maritim.
Peran Indonesia dlm Mengawasi Maritim
Sebagai negara maritim yg sebagian besar daerahnya adalah lautan, Indonesia senantiasa berupaya aktif untuk mendorong koordinasi keselamatan maritim & pengawasan maritim dgn negara-negara lain di ASEAN.
Topik utama yg sering diangkat oleh Indonesia adalah isu Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF).
Hal ini menjadi penting karena nyatanya, bahari Indonesia sangat kaya akan ikan & sumber daya yang lain. Namun, banyak dieksploitasi oleh nelayan negara-negara lain dengan-cara illegal.
Selain itu, Indonesia pula dengan-cara aktif mengawasi wilayah bahari Indonesia yg dipakai oleh para pedagang dunia. Hal ini penting sebab dominan perdagangan negara Asia & Australia melewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Hal ini penting untuk mengamankan jalur pelayaran serta menghemat adanya penyelundupan barang illegal kedalam pasar gelap.
Indonesia pula merupakan negara yg mendorong & mempelopori implementasi EAS Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation. Kesepakatan ini disepakati pada tahun 2015.
Peran Indonesia dlm Isu Laut China Selatan
Indonesia pula mempunyai peran yg sangat penting dlm mempertahankan kestabilan regional dgn berperan aktif dlm isu laut china selatan antara negara China dgn banyak sekali negara ASEAN.
Disini, Indonesia tak dengan-cara pribadi terdampak karena batas wilayahnya tak tergolong kedalam wilayah yg diklaim oleh China.
Namun, seiring dgn berjalannya waktu, laut Natuna di Indonesia pula dapat terancam. Oleh karena itu, Indonesia mengambil peran proaktif untuk menahan China & menenangkan negara-negara ASEAN lainnya.
Disini, Indonesia berperan selaku negara honest broker yg aktif dlm membuka ruang-ruang diskusi serta berinisiatif beberapa penemuan & interim measures untuk menurunkan ketegangan.
Sejauh ini, terdapat 2 interim measures yg disepakati dimana Indonesia berperan besar yaitu Joint Statement on the Application of CUES serta Hotline of Communications.
Indonesia pula mempunyai peran yg besar dlm proses negosiasi kerangka Code of Conduct (CoC). Yang mana draft awalnya dihasilkan dlm konferensi di Bali pada Februari 2017.
Hal ini mungkin terjadi sebab Indonesia mempunyai hubungan yg baik dgn negara-negara tetangga ASEAN tetapi pula mempunyai korelasi yg hangat dgn China.
Sehingga, Indonesia bisa menempatkan diri sebagai mediator & broker kepentingan yg diandalkan kedua belah pihak.
Peran Indonesia dlm Memberikan Bantuan Kemanusiaan
Indonesia pula memiliki peran yg aktif dlm menawarkan & menyalurkan dukungan kemanusiaan, baik ke seluruh dunia ataupun pada negara-negara ASEAN yg memerlukan.
Salah satu misalnya ialah ketika Indonesia mengintervensi Rakhine State di Myanmar yg terdapat permasalahan kemanusiaan.
Disini, Indonesia berperan besar dlm membuka akses perlindungan kemanusiaan, mendorong rekonsiliasi nasional, serta membuka interfaith dialogue atau obrolan antar agama.
Hal ini mungkin terjadi sebab Indonesia merupakan salah satu negara yg memiliki keberagaman agama yg sungguh tinggi dgn 6 agama besar yg diakui oleh negara.
Oleh sebab itu, negara kita mempunyai pengalaman yg sangat banyak dlm meluruskan konflik-pertentangan berbasis agama & kepercayaan lainnya.
Selain itu, Indonesia pula mendorong Myanmar untuk terbuka & menawarkan gosip modern pada dunia Internasional & komunitas ASEAN terkait situasi di Rakhine.
Peran Indonesia dlm Isu Tenaga Kerja
Indonesia pula cukup aktif dlm menyelesaikan isu-isu ketenagakerjaan di dlm wilayah ASEAN. Salah satunya yakni mengenai pekerjaan migran & pekerja informal.
Dalam deklarasi Vientiane declaration on Transition from Informal Employment to Formal Employment toward Decent Work Promotions, digarisbawahi upaya-upaya untuk menghapuskan diskriminasi dlm lingkungan kerja serta menawarkan jaminan bagi para pekerja informal.
Deklarasi ini penting dlm meningkatkan mutu lapangan pekerjaan & kondisi kerja para pekerja yg ada di negara-negara ASEAN.
Ujian Penting Untuk Indonesia Ke Depan
Dalam setiap tahun atau bahkan setiap harinya negara berkembang seperti Indonesia terus menerus mengalami ujian yg besar.
Menjaga stabilitas sosial & ekonomi dlm badan sendiri yakni aspek yg pula sungguh penting. Tetapi, Indonesia tak boleh melalaikan pentingnya melaksanakan diplomasi & berpolitik di luar negri.
ASEAN sebagai salah satu organisasi kemanusiaan & koordinasi antar negara tentu haruslah dijaga & dikembangkan oleh Indonesia sebaga salah satu anggotanya.
Dengan adanya ASEAN Indonesia dapat terus dapat mempertahankan relevansinya dgn negara-negara tetangga.
ASEAN dgn kebijakan-kebijakan perekonomiannya pula dapat membantu Indonesia untuk menyebarkan perekonomian & kemakmuran penduduk .
Contohnya dgn sektoral industrial yg membuat beberapa lapangan pekerjaan untuk warga Indonesia. Selain itu, ada pula RCEP yg menciptakan pabrik di Indonesia dapat memberdayakan pekerja gila & menjual pribadi ke negara tetangga tanpa kesusahan dgn biaya bea & cukai.
Oleh sebab itu, selain membuatkan negara sendiri, Indonesia pula tetap harus mempertahankan tugas pentingnya dlm ASEAN. Karena, organisasi ini dapat memperlihatkan keuntungan yg besar bagi Indonesia.