Berbagai aspek keagamaan yang turut menjadi perhatian pada penduduk yang menyakini injil, tentunya mempunyai dampak pada keagamaan mereka kepada banyak sekali kehidupan sosial mereka di penduduk . Tembok gereja, menjadi catatan kepada adanya wawasan insan dan peradaban yang maju dengan dasar insan sebagai bidang.
Ketika banyak sekali aspek manusia mencirikan bahwa mereka tidak baik, dengan langkah-langkah terhadap hindagan dalam suatu kuliner maka karakteristik Tionghoa juga ditujukan, pengalaman ketika mengerti budaya konsumsi, maka makan di meja Orang Jawa dan Orang Daya, akan tampak berlawanan, karena ada penaggalan budaya jawa.
Berbagai hal ditujukan dengan banyak sekali aspek masakan yang dibuatnya, hal ini guna memahami bagaimana sosial budaya dan keramahan orang Indonesia berbudaya ini. Telah menjadi pembelajaran terhadap berlangsungnya kunjungan sosial budaya setempat disini.Dan apa yang menjadi dasar dari pandangan kebudayaan Jawa.
Melekat pada hal itu akan terang, dengan dinamika penduduk yang penting dalam budaya Jawa di Indonesia, pada meja makan. Berbagai hal itu di mengetahui budaya Orang daya. Maka, sistem konsumsi sosial pada penduduk Jawa dan Daya telah berasimilasi, pada orang Tionghoa telah terjadi pada hak kehidupan sosial, beragama dan budaya di Indonesia.
Sementara, bagaimana mereka berlindung dibalik tembok gereja, dengan menghalalkan setiap pekerjaan mereka dimana mereka berada. Hal ini menjadi bukti akan adanya peradaban budaya Barat saat ini.
Memang berada pada kondisi umum penduduk ketika ini, perlakukan dan langkah-langkah terhadap budaya Tionghoa akan ada pengaruhnya pada tata cara konsumsi masyarakat, tepatnya ekonomi politik yang dihasilkan pada penduduk Jawa dan Dayak ini.
Hal ini terang bagaimana mereka berperan dalam sistem ekonomi politik yang dipraktekkan pada duit cetakan di Indonesia, dan bagaimana mereka menciptakan konflik konsumsi di meja makan, peradaban itu muncul dengan adanya prilaku mereka kepada agama mereka sendiri, serta bagaimana mereka berbudaya sesuai dengan impian mereka terhadap dinamika masyarakat saat ini.
Persoalan di masa lalu, sudah tercatat dengan sejarah pertentangan di Kalimantan Barat, mengindentifikasi kehidupan pertentangan sosial yang mereka terapkan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Bagaimana, hendaknya memahami banyak sekali pertentangan sosial dibentuk, dengan aspek suku, dan agama.
Suatu pengalaman, dengan adanya konflik etnik pada tahun 1990an jelas dengan aneka macam tragedy tidak lepas dari sikap mereka kepada masuknya kebudayaan Barat dan Tiongkok. Memungkinkan kah, mereka menerima bagaimana budaya di Indonesia berada pada faktor pertukaran budaya ketika ini.