Pentingnya Pengetahuan Kimia Hijau Dalam Kehidupan

 Oleh : Indrik (@T05-Indrik)

       Kajian kimia hijau umumnya mencakup konsep dan pendekatan yang efektif untuk menceg PENTINGNYA PENGETAHUAN  KIMIA HIJAU DALAM KEHIDUPAN

ABSTRAK

       Kajian kimia hijau biasanya meliputi konsep dan pendekatan yang efektif untuk menghalangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya. Pembelajaran kimia berbasis green chemistry menjadi salah satu metode yang dapat digunakan selaku pendekatan untuk menangkal pencemaran akibat materi-materi kimia. Kegiatan praktikum di laboratorium berupaya memakai prinsip green chemistry yang mampu dikerjakan dengan upaya mengurangi, menetralisir, atau mengubah penggunaan materi-bahan kimia beracun dan berbahaya yang dipakai dalam percobaan untuk meminimalkan kadar pencemar dan volume limbah. Sebagai tenaga pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran kimia diperlukan mampu memiliki ilmu wawasan, pengetahuan, serta ketrampilan dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip green chemistry.


Kata kunci : kimia hijau,penerapan,rancangan

ABSTRACT

       Green chemistry studies generally include effective concepts and approaches to prevent environmental pollution caused by toxic and hazardous chemical processes and products. Green chemistry-based learning is one method that can be used as an approach to prevent pollution due to chemicals. Practical activities in the laboratory seek to use the principle of green chemistry which can be done by reducing, eliminating, or replacing the use of toxic and hazardous chemicals used in experiments to reduce pollutant levels and the volume of waste. As educators in the implementation of chemistry learning, they are expected to be able to have knowledge, insight, and skills in applying the principles of green chemistry.

Keywords: green chemistry, application, concept

PENDAHULUAN

       Menurut Manahan (2006), kimia telah disalah gunakan dalam banyak hal, seperti pelepasan polutan dan zat beracun dan produksi bahan nonbiodegradable, yang menimbulkan kerusakan pada lingkungan dan makhluk hidup, tergolong insan. Sekarang terang bahwa ilmu kimia mesti dijauhkan dari aksentuasi pada eksploitasi sumber daya yang terbatas dan buatan produk dalam jumlah yang bertambah banyak yang pada balasannya berakhir sebagai limbah dan menuju aplikasi kimia dengan cara yang memenuhi keperluan insan tanpa menghancurkan sistem pendukung bumi di mana semua makhluk hidup bergantung. Untungnya, praktik ilmu kimia dan industri terus bergerak ke arah ramah lingkungan dan keberlanjutan sumber daya. Praktik kimia dengan cara yang memaksimalkan keuntungannya sambil menetralisir atau setidaknya sangat mengurangi imbas buruknya sudah diketahui sebagai kimia hijau.

  Macam Macam Kimia Dasar Dalam Industri Kimia

       Kimia hijau akan sangat memperlihatkan pengaruh yang baik kepada lingkungan kalau dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia industri. Dengan pekembangan teknologi yang makin mutakhir seiring dengan perkembangan zaman tidak menutup kemungkinan akan kian banyak timbul suatu temuan yang menggunakan prinsip kimia hijau.

RUMUSAN MASALAH

  1.  Apa yang dimaksud kimia hijau ?
  2. Apa yang dimaksud konsep kimia hijau ?
  3. Bagaimana penerapan kosep kimia hijau ?

TUJUAN 

  1. Untuk mengenali pengertian kimia hijau 
  2. Untuk memahami konsep kimia hijau
  3. Untuk mengetahui penerapan kimia hijau 

PEMBAHASAN

       Isti
lah ‘Kimia Hijau’ diciptakan pada 1991 oleh Anastas dari Lembaga Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat. Tetapi ini tidak memiliki arti bahwa gerakan kimia hijau tidak ada sebelum permulaan 1990-an tersebut. Beberapa negara sudah mulai menjalankan prinsip-prinsip kimia hijau di tahun-tahun sebelumnya dipicu oleh kekhawatiran mulai terganggunya keseimbangan alam dan lingkungan, bahaya kepada ketersediaan air higienis, dan menipisnya cadangan energi (Fajaroh, 2018).

       Kimia hijau mampu didefinisikan selaku praktik ilmu kimia dan manufaktur dengan cara yang berkelanjutan, kondusif, dan tidak berpolusi dan yang memakan jumlah minimum materi dan energi sambil menghasilkan sedikit atau tidak ada materi limbah. Praktek kimia hijau dimulai dengan pengesahan bahwa produksi, pembuatan, penggunaan, dan hasilnya pembuangan produk kimia mampu mengakibatkan kerusakan jika dilakukan secara tidak benar. Dalam meraih maksudnya, kimia hijau dan teknik kimia hijau dapat memodifikasi atau sepenuhnya mendesain ulang produk dan proses kimia dengan tujuan menghemat limbah dan penggunaan atau pengerjaan materi yang sangat berbahaya. Mereka yang berlatih kimia hijau mengakui bahwa mereka bertanggung jawab atas efek apa pun di dunia yang mungkin dimiliki oleh materi kimia atau proses kimia mereka. Jauh dari regresif secara ekonomi dan hambatan pada laba, kimia hijau adalah perihal memajukan laba dan mempromosikan inovasi sambil melindungi kesehatan insan dan lingkungan (Manahan, 2005). Kimia hijau sering juga disebut kimia ramah lingkungan (Environmental benign Chemistry), kimia bersih (Clean Chemistry), ekonomi atom (atom economy), kimia yang dirancang jinak/ramah (benign-by-designchemistry) (Fajaroh, 2018).

  Peran Penting Industri Hijau Di Kalangan Masyarakat

       Selain itu, mengenalkan secara lebih luas kepada penduduk tentang 12 prinsip Green Chemistry juga termasuk hal yang penting, supaya masyarakat, utamanya mahasiswa dan pelaku acara industri yang lain mampu betul-betul memahami rancangan dari kimia hijau. Menurut Hidayat (2021), bahwa 12 prinsip kimia hijau adalah :

  1. Pencegahan limbah
  2. Memaksimalkan ekonomi atom
  3. Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya
  4. Perancangan bahan dan produk kimia yang aman
  5. Mengurangi tahapan reaksi atau derivative 
  6. Penggunaan materi baku terbarukan
  7.  Pelarut dan senyawa pembantu yang ramah lingkungan
  8. Perancangan untuk efisiensi energi.
  9. Katalis
  10. Rancangan untuk degradasi (peruraian)
  11. Analisis seketika (real time) untuk pencegahan polusi
  12. Miminimalisir potensi kecelakaan

       Menurut Anwar (2015), Aplikasi penerapan ke-12 prinsip kimia hijau ini masih belum sepenuhnya dilakukan para kimiawan khususnya yang bergerak pada bidang sintesis dalam hal desain reaksi dan tata cara yang digunakan untuk menangkal seminimal mungkin terjadinya pencemaran lingkungan. Meskipun belum sepenuhnya dipraktekkan, namun telah ada beberapa inovasi yang dikembangkan dengan memperhatikan rancangan kimia hijau.

       Dengan menerapkan kimia hijau dalam aktivitas industri ataupun kehidupan sehari-hari akan sangat memperlihatkan dampak yang bagus, utamanya bagi lingkungan. berdasarkan Mustafa (2016), manfaat kimia hijau yakni mengusahakan proses-proses kimia yang lebih irit karena biaya produksi dan regulasi yang lebih rendah, efisien dalam penggunaan energi, pengurangan limbah bikinan, penghematan kecelakaan, produk yang lebih kondusif, kawasan kerja dan komunitas yang lebih sehat, pinjaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, dan menerima kelebihan yang kompetitif atas produk yang dihasilkan.

KESIMPULAN

       Kimia hijau merupakan perancangan kembali produk kimia dan prosesnya dengan tujuan mereduksi atau mengeliminasi setiap efek negatif kepada lingkungan dan kesehatan. Pendekatan kimia hijau berusaha mengurangi zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan.

  Mengenal Materi Baku Dan Proses Industri Kimia Terapan

       Usaha untuk menerapkan kimia hijau untuk menciptakan produk industri untuk bangunan dan penggantian zat kimia berbahaya yang dipakai pada berbagai industri dan kesehatan telah dikerjakan. Berbagai peraturan tentang penerapan kimia hijau pada tingkat dunia dan Indonesia telah dibentuk. Perlu pengawasan ketat untuk penerapan pendekatan kimia hijau ini untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Muslih. 2015. Kimia Hijau / Green Chemistry. Yogyakarta : Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam – LIPI. Dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3
.1/?lang=id&u=blog-single&p=343
 (diakses pada 14 November 2021).

Fajaroh, Fauziatul. 2008. Sintesis Nanopartikel dengan Prinsip Kimia Hijau. Malang : Universitas Negeri Malang. Dalam http://kimia.fmipa.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/Hal-24-32-FAUZIATUL.pdf (diakses pada 14 November 2021).

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana.

Manahan, Stanley E. 2006. Green Chemistry And The Ten Commandments Of Sustainability. International Standard Book 2nd edition. ChemChar Research, Inc Publishers Columbia, Missouri U.S.A. Dalam https://www.asdlib.org/onlineArticles/ecourseware/Manahan/GreenChem-2.pdf (diakses pada 14 November 2021).