Pentingnya Mengelola Keuangan

Assalamu’alaikum… semangat malam.. 🙂

Yuups.. kembali lagi bersama aku.. (eng ing eng hihihi mulai lebaiii…. ) hohoho ..hari ini aku ingin menyebarkan tentang “Pentingnya Mengelola Keuangan”, yah walaupun ketika ini aku juga masih mencar ilmu sih, hehehhe ..  saya cuma ingin mengajak sahabat-sobat untuk berguru bareng .
Berbicara tentang duit maka tidak terlepas dari fenomena sosial kita. Lihat saja lingkungan sekitar sobat-sobat, duit kebanyakan menjadi magnet untuk melakukan sesuatu.
 


Nah, pada prinsipnya nih, uang itu merupakan alat tukar bagi insan untuk menerima sesuatu yang diperlukan atau di inginkan.. teman-teman pasti kalau belanja pakai uang kan..?? (iyala.. era pakai daun.. hohoho jadi inget kala kecil nih)
1). Uang Adalah Alat Bukan Tujuan
Hayooo.. sobat-sobat pernah ngak memperhatikan bagaimana ayah, atau ibu, kakak, adik, bahkan sahabat-sobat sendiri saat mencari nafkah (uang)??
Dalam faktor mikro menerangkan bahwa pelaku ekonomi individu dan rumah tangga, eksistensi uang ialah salah satu faktor yang menentukan naik turunnya siklus kesanggupan menyanggupi kebutuhan hidup.
Jika teman-sahabat mengamati keluarga kita maka, akan terlihat acuan unik tersendiri dan itu akan berlainan. Apapun pola keuangan yang kita perhatikan, akan ada satu kesamaan ialah uang ialah salah satu alat yang memainkan tugas penting dalam kehidupan. Nah.. Kaprikornus duit itu hanyalah alat bukan tujuan. Hayooo… Apakah benar begitu?
2). Akibat Pengelolaan Uang yang Salah

Yups.. Jika sahabat-sahabat salah mengelolah uang, maka tentu saja kelemahan duit pun memiliki peluang terjadi. Nah, namun sebaliknya nih, bila teman-sobat sempurna dalam mengelolahnya maka, kebutuhan sahabat-sahabat mampu terpenuhi bahkan sahabat-sobat bisa menyisihkan uang itu tuntuk di tabung atau di investasikan.

  Perempuan Dan Air Mata Kesedihan Kelahiran Yang Dibenci

Nah, terlebih jikalau anggota keluarga atau bahkan sahabat-sahabat sendiri yang berposisi mencari nafkah belum terpenuhi sehingga ada beberapa keperluan yang harus ditunda dulu. Dalam keadaan yang demikian, kebijakan penggunaan duit sepenuhnya yakni pilihan teman-teman sendiri.

3).  Bersikap Hedonis akan Menghambat Perilaku Keuangan yang Tepat

Hayooo,, pasti sahabat-sobat penasarankan apa sih sikap Hedonis itu ?? saya pun juga penasaran loh hihihi.. 

Nah, ketika sobat mempunyai perilaku hedonis maka tujuan sobat hanyalah bersenang-bahagia saja dan tidak mau melaksanakan yang kebalikannya. Dalam konteks mirip ini duit yang dimiliki cuma untu bersenang-bahagia saja, contohnya nih sahabat berbelanja apa saja yang dikehendaki dan kalau duit teman-sobat tidak cukup, maka berutang atau merampok mampu menjadi alternatif. Ironis bukan??


4). Banyaklah Merenungkan Jika Sobat Mengalami Masa Sulit.

Nah,,, sahabat yuuk kita renungkan sejenak.

Dalam suatu keluarga ada anggota keluarga yang sakit berat dan memerlukan jumlah uang yang banyak untuk pengobatannya. Dalam keadaan itu, teman tidak memiliki cukup duit. APa yan ada dalam pikiran teman dikala itu? Apakah sobat akan bersedih? Apakah teman akan duduk bermalas-malasan? Ataukah teman akan berusha meminjam sana-sini? Ataukah sobat akan berhutang di bank? Ataukah sobat akan menggadai pelengkap yang dimiliki?Berpikir untuk merampok bank? Apakah menjambret bisa menjadi jalan keluar? Ingin meminta perlindungan keluarga sahabat yang lain? Dan beragam cara lain yang ingin dilakukan?

Yuupppsss… keadaan demikian dapat menyadarkan kita betapa pentingnya untuk mengenali cara mengendalikan keuangan. Makara, jangan menunggi sampai duduk perkara keuangan tiba! Cegah persoalan tersebut degan berpikir terbuka. Caranya? yuups tentu dengan upaya betul-betul untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan wacana keuangan supaya teman bisa makin pintar mengorganisir uang.

  Saat Cinta Menyapa !!!

5). Ruginya Ketika Tidak Mengetahui Cara Mengatur Keuangan.

Dapat dibayangkan bila sobat tidak memiliki wawasan sedikitpun ihwal keuangan, sahabat kekurangan salah satu pembelajaran dan kemampuan hidup. Apakah sahabat menyukainya? tentu tidak, sayapun juga tak mau mirip itu. hohoho… 

Nah, sebab itu, pastikan sikap tegas yang di iringi niat yang besar lengan berkuasa untuk memperbesar pengetahuan sahabat ihwal cara mengontrol keuangan kini juga. Jika tidak, sobat akan kesusahan mengimbangi kecepatan pertumbuhan keuangan sebab masih menggunakan pola pikir keuangan usang. Apakah sahabat mau mirip itu?? saya sih nooo… 

Jadi,, yuukkkkssss jadikan seni mengelola keuangan selaku kendaraan kita untuk mencapai kesejahteraan. Sobat-sahabat dapat mengawalinya dengan belajar perihal pengetahuan keuangan.


Saya sungguh berharap agar tulisan ini dapat berguna bagi aku dan juga teman-teman..

Wallahu a’lam…

Sumber buku bacaan :

“Melek Keuangan (Perjalanan Menuju Kebebasan Keuangan)” Oleh Peter Garlans Sina. Halaman : 1-18. Penerbit : PT. Bhuana Ilmu Populer.