Daftar Isi
Apa itu Sejarah?
source: google |
Sejarah diketahui sebagai insiden yang sudah terjadi pada era kemudian dan dapat dimengerti melalui peninggalan pada era kejadian terjadi. Sejarah yaitu ungkapan ihwal ceritera sejarah, wawasan sejarah, gambaran sejarah, dan arti subjektif (sebuah konstruk yang disusun penulis selaku suatu cerita). Sebagai sebuah konstruk sejarah ialah proses pemikiran semoga masa lampau itu mampu diketahui, sejarah ialah pertumbuhan ajaran (Kartodirdjo).
Sejarah dalam bentuk rangkaian kisah seperti terdapat pada buku pelajaran sejarah, ialah peristiwa faktual kehidupan manusia pada abad lampau. Cerita sejarah tersebut ialah hasil kerja sejarawan dengan berdasar temuan sumber-sumber kurun lalu, menggambarkan pengalaman-pengalaman manusia yang hidup di dalam kalangan-golongan beradab, berupa deretan insiden yang bekerjasama dengan negara, masyarakat, seseorang, dan kondisi tertentu.
Sejarah adalah catatan wacana penduduk dunia maupun setempat dan pergantian-pergeseran yang terjadi pada adab sebuah masyarakat. Jadi sejarah ialah citra ihwal segala pergeseran yang terjadi dalam penduduk . Perubahan masyarakat serta kebudayaan ialah perubahan sejarah atau hisiorical change dan ialah gerak sejarah (Ibnu Khaldun)
Dalam sejarah terdapat segi luar dan sisi dalam. Sisi luar dari sejarah itu adalah rekaman perputaran waktu dan perputaran kekuasaan pada kurun lampau. Tapi bila ditilik secara mendalam, sejarah ialah suatu akal budi kritis dan perjuangan yang cermat untuk mencari kebenaran atau pesan tersirat (Ibnu Khaldun). Lebih rincian lagi sejarah didefinisikan sebagai perumpamaan untuk menggambarkan era lampau manusia yang sudah disusun menurut fakta dan sistem keilmuan. Gambaran sejarah tersebut disusun secara kronologis, menurut daerah, dan pelaku. Melalui sejarah dapat terlihat pergeseran dan kesinambungan aneka macam faktor dari kehidupan manusia.
Pentingkah Sejarah bagi siswa Sekolah Menengan Atas di Indonesia?
Pembelajaran sejarah mulai diajarkan pada akseptor asuh semenjak duduk di bangku sekolah dasar secara bertahap. Sejarah diajarkan lebih lazim di sekolah dasar lalu materi sejarah lebih diperdalam kembali pada sekolah menengah pertama dan atas.
Sejarah memiliki berbagai macam fungsi. Salah satu fungsi pendidikan sejarah yang bisa diajarkan di sekolah adalah sejarah selaku pendidikan budbahasa. Setiap kejadian sejarah memiliki nilai dan susila yang dapat diambil untuk dijadikan pelajaran bagi kehidupan kala sekarang. Selain fungsi pendidikan, sejarah mempunyai tujuan. Tujuan belajar sejarah tidak hanya mengharapkan penerima bimbing dapat menghafal tentang sebuah peristiwa, waktu, tanggal, peranan tokoh, ataupun alasannya balasan insiden sejarah. Terutama untuk akseptor bimbing Sekolah Menengan Atas yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau terjun eksklusif ke dunia kerja. Ismaun mengemukakan lebih lanjut mengenai tujuan pendidikan sejarah sebagai berikut:
- Mampu mengetahui sejarah dalam arti : 1) memiliki wawasan dan pemahaman ihwal insiden ; 2) memiliki kemampuan berpikir kritis yang mampu digunakan untuk menguji dan memanfaatkan pengetahuan sejarah ; 3) memiliki keterampilan sejarah yang mampu dipakai untuk mengkaji aneka macam gosip yang hingga kepadanya guna menentukan kasahihan informasi tersebut serta ; 4) mengerti dan mengkaji setiap pergeseran yang terjadi dalam masyarakat di lingkungan sekitarnya, serta dipakai dalam berbagi kesanggupan berpikir kritis dan analitis.
- Memiliki kesadaran sejarah dalam arti ; a) mempunyai kesadaran akan penting dan berharganya waktu untuk dimanfaatkan sebaik–baiknya ; b) kesadaran akan terjadinya pergantian terus menerus sepanjang kehidupan umat manusia serta lingkungannya ; c) memiliki kemampuan mengidentifikasi nilai–nilai yang terkandung dalam suatu kejadian ; d) memiliki kemampuan untk menyeleksi –milah nilai–nilai yang terkandung di dalam sejarah dan memilih serta mentransformasi nilai–nilai yang aktual menjadi milik dirinya ; e) mempunyai kemauan dan kemampuan untuk mengambil contoh yang baik dari para tokoh pelaku dalam aneka macam kejadian sejarah serta ; f) mengulang lagi atau menyingkir dari dan meniadakan hal–hal yang bersifat negatif dalam peristiwa sejarah.
Untuk belajar sejarah, peserta ajar bisa mencar ilmu secara individu, tetapi akan lebih baik bila belajar sejarah dikerjakan bareng individu lain. Hal ini dikarenakan materi sejarah yang banyak, sehingga peserta didik yang memiliki kemampuan wawasan dan daya tangkap terhadap materi yang kurang akan kesusahan ketika mencar ilmu sejarah. Kemudian,adapula penerima asuh yang kurang menyukai pelajaran sejarah sehingga dikala akseptor latih tersebut belajar secara berdikari, apa yang dipelajari menjadi tidak optimal. Selain itu, terdapat penerima bimbing yang bisa memahami materi sejarah, tetapi kurang mampu menganalisis ataupun menilai satu kejadian sejarah sehingga diperlukannya diskusi dengan akseptor bimbing lain. Oleh alasannya adalah itu itu, koordinasi diperlukan dalam pembelajaran sejarah. Dengan koordinasi, peserta ajar tidak hanya berinteraksi dengan sahabat sebayanya, namun juga dapat membantu untuk memajukan pengertian mereka tentang materi sejarah.
Sumber: Dari aneka macam sumber*