Peninggalan Agama Hindu Dan Budha Di Jawa Barat


 Sebagai bekas wilayah kerajaan Hindu Buddha Peninggalan Agama Hindu dan Budha di Jawa Barat

Peninggalan arkeologi  di Sukaraja Cicapar Garut  foto 1863-1864

Peninggalan Arkeologis/Keperbukalaan

Sebagai bekas wilayah kerajaan Hindu Buddha,Tatar Sunda bekerjsama kaya dengan temuan arkeologi berupa bangunan suci berbentuk altar, bangunan teras berundak, atau candi. 

Kata candi memang tidak diketahui , kata yang populer ialah kabuyutan. Dengan demikian, asumsi bahwa tatar Sunda miskin akan temuan candi, agaknya harus mulai dihilangkan. Kenyataannya, di sepanjang bekas daerah Tatar Sunda kaya akan temuan arkeologi terutama dari era Hindu Buddha, baik tinggalan tradisi megalitik maupun percandian. 


Tinggalan arkeologi itu menyebar di beberapa daerah, antara lain Lebak (kini tergolong Propinsi Banten), Bogor, Karawang, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka,dan Kuningan. Bangunan suci berbentukpercandian, beberapa di taranya di Ciwongwongan (Lebak), percandian Cibuaya Batujaya (Karawang), Bojong Menje (Bandung), Candi Cangkuang (Garut), dan Rajegwesi serta Pananjung (Ciamis). 


Sementara itu, bangunan suci berupa tradisi megaliktik, contohnya bangunan teras berundak di Cibedug Lebak), Gunung Tampomas, Astana Gede, dan Astana Cipueut (Sumedang), Sanghiyang Lingga 
(Majalengka), Karangkamulyaan, Gunung Padang, Gunung Panaekan, Astana Gede Kawali (Ciamis). Sumber Sejarah Tatar Sunda. Nina H.Lubis Dkk.2003.



  Sejarah Cadas Pangeran Bahasa Sunda