Selamat pagi mitra, pada kesempatan yang bagus kali ini mimin akan membagikan sekilas informasi wacana pengertian termodinamika, sistem termodinamika, proses termodinamika dan keempat aturan termodinamika. Tanpa perlu berlama-usang, mari kita lihat penjelasannya di bawah ini
A. PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Termodinamika berasal dari bahasaYinani yakni thermos yang berati panas dan dynamic yang berarti pergantian. Termodinamika merupakan sebuah ilmu yang menggambarkan usaha untuk mengubah kalor menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya.
Termodinamika mempelajari sifat-sifat panas dan cara-cara panas atau kalor ditransfer. Sekilas, termodinamika yakni bidang ilmu khusus yang rumit dengan aplikasi-aplikasi penting. Ternyata termodinamika mempunyai aplikasi-aplikasi penting dihanmpir setiap cabang fisika.
Termodinamika berkembang di masa ke-18 dan 19 dari studi mesin uap. Walau mesin semacam inibtelah mendorong hadirnya revolusi industri, prinsip-prinsip fisika dibalik cara kerja mesin uap ini tidak begitu menjadi perhatian sampai ilmuwan Prancis Nicolas Sadi Carnot menyebarkan versi mesin kalor yang lebih biasa di tahun 1820-an.
Termodinamika klasik membatasi pertimbangan-pertimbangannya kepada sifat-sifat bahan makroskopik atau skala besar ketimbang sifat-sifat atom perorangan materi. Namun demikian, sama halnya dengan teori kinetik gas, hukum-hukum dasar termodinamika mampu diperoleh secara statis dengan menciptakan model sifat rata-rata sejumlah besar partikel.
Konsep temperatur dan panas terletak di jantung termodinamika. Panas yaitu suatu bentuk energi yang mampu ditransfer di antara bahan-bahan, sementara suhu yaitu sifat bahan bawaan akan namun mampu diubah. Dalam mekanika statistika, temperatur diinterpretasikan sebagai pantulan energi kinetik atau saat temperatur sebuah zat meningkat, maka energi kinetik rata-rata atom atau molekul juga meningkat.
Bergantung pada struktur internal, bahan-bahan yang berbeda menyikapi panas dengan cara berlawanan, seperti yang ditunjukkan oleh fakta bahwa jumlah panas yang sama yang diberikan pada jumlah dua zat yang serupa akan meningkatkan temperatur mereka. Respon bahan terhadap aplikasi-aplikasi panas diterangkan oleh suatu kuantitas yang diketahui selaku kapasitas panas, sementara transisi antara fase-fase materi membutuhkan penghematan atau penambahan energi embel-embel yang diketahui selaku panas atau kalor laten.
Pemahaman Termometer Raksa Dan Alkohol, Laba Dan Kerugiannya Serta Perbedaannya
B. SISTEM DALAM TERMODINAMIKA
Sistem dalam termodinamika dibagi menjadi tiga sistem ialah, Sisitem Terbuka, Sistem Tertutup dan Sistem Terisolasi. Adapun penjelasan ketiga sistem tersebut yaitu selaku berikut.
1.Sistem Terbuka: ada pertukaran massa dan energi tata cara dengan lingkungannya. Contoh: lautan, tumbuh-tumbuhan
2. Sistem Tertutup: ada pertukaran energi namun tidak terjadi pertukaran massa metode dengan lingkungannya. Contoh: Green House ada pertukaran kalor namun tidak terjadi pertukran kerja dengan lingkungannya.
3. Sistem Terisolasi: tidak ada pertukaran massa dan energi tata cara dengan lingkungan. Contoh: tabung gas yang terisolasi.
C. PROSES TERMODINAMIKA
Dalam Termodinamika dikenal dengan lima proses, ialah Proses Isotermis (Isotermal), Proses Isokhorik, Proses Isobarik, Proses Adiabatik. Adapun klarifikasi dari kelima proses tersebut yakni sebagai berikut:
1. Proses Isotermal
– Berlangsung pada suhu tetap (∆T = 0)
– Sesuai dengan hukum Boyle; (P1V1=P2V2)
– Rumus Usaha;
– Usaha= luas tempat di bawah kurva.
2. Proses Isokhorik
– Berlangsung pada volume tetap (∆V = 0)
– Sesuai dengan aturan Charles:
– Usaha bernilai nol; W=0
– Usaha = luas tempat di bawah kurva
3. Proses Isobarik
– Berlangsung pada tekanan tetap (∆P = 0)
– Sesuai dengan aturan Charles-Gay Lussac
– Usaha; W=P(V2 – V1)
– Usaha = luas kawasan di bawah kurva
4. Proses Adiabatik
– Merupakan proses pergantian kondisi gas tanpa ada pedoman kalor masuk maupun kalor dari sistemn(Q=0)
– Berlaku rumus Poison, yaitu:
atau
–
– Usaha pada proses adiabatik ialah negatif dari perubahan energi internalnya:
W= – ∆U
D. HUKUM TERMODINAMIKA
Pada umumnya, Hukum Termodinamika terdapat 4 Hukum, adalah Hukum 0 Termodinamika, Hukum I Termodinamika, Hukum II Termodinamika, dan Hukum III Termodinamika. Adapun penjelasan dari masing-masing ialah selaku berikut:
Hukum 0 Termodinamika
Hukum 0 Termodinamika menyampaikan bahawa kesetimbangan termal berlaku universal, dengan kata lain apapun zat dan bahan benda akan memiliki kesetimbangan termal yang sama kalau zat atau bahan benda itu disatukan. Hukum 0 Termodinamika menyatakan bahwa:
“Jika dua tata cara berada dalam kesetimbangan termal dengan metode ketiga, maka mereka berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain”.
Hukum I Termodinamika
Hukum I Termodinamika mengatakan bahwa energi (kalor) yang diberikan ke dalam sebuah sistem yang serupa dengan jumlah pergeseran energi dalam metode ditambah kerja yang dijalankan metode. Hukum I Termodinamika ini ialah aturan kekekalan energi yang menyatakan bahwa:
“Energi tidak mampu diciptakan dan dimusnahkan, namun hanya bisa dirubah dalam bentuk satu ke bentuk yang yang lain.”
Secara lazim, Hukum I Termodinaka ini menyatakan bahwa kita cuma mampu mengubah bentuk suatu materi (ingat materi memiliki massa dan massa mempunyai kesetaraan dengan energi) ke bentuk yang lain tanpa dapat membentuk suatu materi (energi). Jadi insan cuma berperan, termasuk alat-alat bikinan manusia, hanya sebatas mengganti sesuatu ke bentuk sesuatu lainnya tanpa ada yang ditambahkan ke dalamnya. Dengan melaksanakan pengubahan bentuk sesuatu bahan ke bentuk yang lain manusia mampu memakai alam dan alat-alat buatannyauntuk tujuan pemenuhan kebutuhannya.
Hukum II Termodinamika
Hukum II Termodinamika ini membatasi pergeseran energi mana yang bisa terjadi dan tidak. Hukum II Termodinamika ini menyampaikan bahwa:
“Kalor mengalir secara impulsif dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.”
Hukum II Termodinamika menyampaikan bahwa perubahan entropi (ketidakteraturan sebuah sistem) senantiasa lebih besar atau sama dengan nol. Hal ini mengimplikasikan bahwa ketidakaturan sebuah sistem cenderung meningkat jika tata cara itu menerima energi dari luar. Perubahan entropi nol hanyalah terjadi pada tata cara yang sudah setimbang (termal akan dinamis). Sistem yang tidak setimbang memeliki kecenderungan berkembang kearah terstruktur (setimbang).
Jadi, alam dan aturan alam sudah mengajarkan kepada kita bahwa ketidakaturan (kenaikan entropi) akan berlangsung di alam semesta ini (tergolong dalam kehidupan kita sebagai eksklusif, penduduk , dan bangsa) samapai sebuah saat menjadi homogen (setimbang) dan pada keadaan seperti ini pula pergantian entropi tidak terjadi lagi. Ada yang menafsirkan bahwa pergantian entropi yang serupa dengan nol merupakan tamat dari kehidupan dan perjalanan alam semesta ini.
Hukum III Termodinamika
Hukum III Termodinamika terkait dengan termperatur nol adikara. Hukum III Termodinamika ini menyatakan bahwa.
“Suatu tata cara yang mencapai temperatur nol diktatorial, semua prosesnya akan berhenti dan entropi metode akan mendekati nilai maksimu.””Entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol diktatorial bernilai nol.“
Sumber :
– Damanik, Asan. 2009. Pendidikan Sebagai Pembentukan Watak Bangsa Sebuah Refleksi Konsteptual-Kritis dari Sudut Pandang Fisika. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.
– Damanik, Asan. 2009. Pendidikan Sebagai Pembentukan Watak Bangsa Sebuah Refleksi Konsteptual-Kritis dari Sudut Pandang Fisika. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Pengertian Termometer Galileo Dan Termometer Inframerah, Penggunaanya Serta Sistem Kalibrasi
– Ikatan Tutor Indonesia. 2015. A-Z Menguasai Fisika dalam 10 Menit. Yogyakarta : Penerbit Indoliterasi.