close

Pengertian Teori Pengambil Keputusan

Teori pengambil keputusan – Bagi sebagian orang, pengambilan keputusan merupakan tantangan & kesusahan tersendiri, khususnya jika keputusan tersebut melibatkan banyak hal & pihak. Namun, kesulitan memilih antara banyak sekali pilihan bahu-membahu mampu dimasak menjadi suatu softskill atau keahlian yg penting bagi banyak orang, tergolong pemimpin perusahaan.

Keterampilan dlm pengambilan keputusan atau decision making yaitu kepingan integral dr fungsi manajemen modern. Sebagai pemimpin, pengambilan keputusan tak mampu dipisahkan dr tugasnya. Terutama, keputusan yg diambil dapat memainkan peran penting dlm administrasi & pertumbuhan perusahaan.

Table of Contents

Pengertian Decision Making

Setiap tingkat organisasi bikin keputusan untuk memastikan pencapaian tujuan bisnis atau organisasi. Menurut Management Study Guide, keputusan merupakan tindakan yg disengaja dlm menentukan alternatif untuk mencapai tujuan organisasi atau manajemen. Proses pengambilan keputusan yaitu komponen yg berkesinambungan & sungguh penting dlm mengorganisir setiap organisasi atau kegiatan bisnis karena keputusan dibentuk untuk mendukung aktivitas bisnis & fungsi organisasi.

Oxford Advanced Learner’s Dictionary mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses menentukan sesuatu yg penting, khususnya dlm suatu kelompok atau organisasi. Dari aneka macam pemahaman di atas, pengambilan keputusan merupakan proses profesional untuk mengembangkan fungsi organisasi yg lebih baik.

Pengambilan keputusan selalu berjalan seiring dgn kelanjutan & dinamisnya semua kegiatan lain yg terkait dgn organisasi. Peran penting dlm proses pengambilan keputusan ialah keterlibatan pikiran intelektual yg diperkuat dgn wawasan ilmiah yg berpengaruh, keahlian, & kematangan mental.

Pengertian Teori Pengambil Keputusan

Keputusan dlm setiap tingkat organisasi dibuat untuk menegaskan pencapaian tujuan bisnis atau organisasi. Menurut Management Study Guide, pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai tindakan yg disengaja dipilih dr serangkaian alternatif untuk mencapai tujuan atau sasaran organisasi atau manajerial. Proses pengambilan keputusan merupakan komponen yg terus berjalan & sangat penting dlm mengelola setiap organisasi atau bisnis, lantaran keputusan dibentuk untuk mendukung aktivitas bisnis & fungsi organisasi.

Baca juga: Content Pillar: Pengertian, Cara Membuat & Contoh

Oxford Advanced Learner’s Dictionary mengartikan pengambilan keputusan selaku proses memastikan tentang sesuatu yg penting, utamanya dlm kelompok orang atau organisasi. Dari berbagai pemahaman tersebut, pengambilan keputusan yakni proses yg berhubungan dgn profesionalisme untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Pengambilan keputusan senantiasa berdampingan dgn keberlangsungan & dinamika yg mencakup semua aktivitas yg terkait dgn organisasi. Peran penting dlm proses pengambilan keputusan ialah melibatkan pikiran intelektual yg berpengaruh & wawasan ilmiah yg mendalam, serta kemampuan & kematangan mental yg diperlukan.

Teori Pengambil Keputusan

Berikut ini beberapa teori pengambil keputusan:

Teori Rasional Komperehensif

Menurut mulyono.staff.uns.ac.id, teori rasional komprehensif terdiri dr beberapa unsur sebagai berikut.

  • Pembuatan keputusan melibatkan suatu dilema tertentu yg mampu dibedakan dr dilema-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai duduk perkara-dilema yg mampu diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan berdasarkan prioritas persoalan).
  • Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yg menjadi anutan pembuat keputusan harus sungguh jelas & mampu diurutkan prioritas/kepentingannya.
  • Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan problem mesti diteliti dengan-cara saksama.
  • Asas biaya faedah atau karena-balasan dipakai untuk menentukan prioritas.
  • Setiap alternatif & implikasi yg menyertainya digunakan untuk membandingkan dgn alternatif lain.
  • Pembuat keputusan akan menentukan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai, & sasaran yg ditetapkan.

Menurut Charles Lindblom, decision making bekerjsama tak dihadapkan pada problem-masalah faktual. Namun, kadang-kadang yg terjadi adalah pengambilan keputusan yg kurang sempurna terhadap akar permasalahan.

Baca juga: Cara Menulis Daftar Pustaka Menggunakan Mendeley Cite

Teori rasional komprehensif menekankan pada hal-hal yg sifatnya tak rasional dlm diri pemangku atau pengambil keputusan. Jika seseorang pengambil keputusan memiliki cukup informasi mengenai beragam alternatif, maka ia akan bisa memprediksi dgn tepat balasan-akibat dr opsi alternatif yg ada. Serta memperhitungkan asas ongkos keuntungannya & memikirkan banyak dilema yg saling bekerjasama.

Tidak jarang, pengambil keputusan memiliki pertentangan kepentingan antara nilai-nilai diri dgn nilai-nilai yg dianut oleh penduduk . Teori ini mengasumsikan bahwa fakta-fakta & nilai-nilai yg ada mampu dibedakan dgn gampang. Namun, kenyataannya sulit membedakan antara fakta dgn nilai-nilai yg ada.

Baca juga: Trisatya Pramuka: Defenisi, Isi, & Fungsi

Beberapa negara berkembang, tergolong Indonesia, mengalami beberapa kesusahan dlm menerapkan teori rasional komprehensif. Faktor-faktor yg mengakibatkan hal ini sudah dirangkum oleh laman mulyono.staff.uns.ac.id sebagai berikut:

  • Informasi & data statistik yg tersedia tak lengkap sehingga tak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Jika dipaksakan, ini dapat menimbulkan keputusan yg kurang tepat.
  • Teori ini dikembangkan dgn latar belakang yg berlainan dgn negara-negara meningkat yg mempunyai budaya & ekologi yg berlawanan.
  • Birokrasi di negara-negara berkembang tak mendukung unsur-unsur rasional dlm pengambilan keputusan lantaran korupsi yg banyak terjadi di dalamnya, yg mampu menciptakan keputusan yg tak rasional.

Teori Inkremental

Pejabat-pejabat pemerintah sering memakai teori inkremental sebagai cara utama dlm mengambil keputusan. Teori ini bergotong-royong menghindari masalah yg telah diperhitungkan sebelumnya dikala pengambilan keputusan. Menurut laman mulyono.staff.uns.ac.id, pokok-pokok pikiran teori inkremental antara lain:

  • Pemilihan tujuan atau target & analisis tindakan empiris yg diharapkan untuk mencapainya saling terkait.
  • Pembuat keputusan hanya menimbang-nimbang beberapa alternatif yg pribadi bekerjasama dgn problem, & alternatif-alternatif tersebut hanya dianggap berbeda dengan-cara inkremental atau marjinal.
  • Setiap alternatif hanya sebagian kecil yg dievaluasi mengenai alasannya adalah & balasannya.
  • Masalah dihadapi oleh pembuat keputusan diubah dengan-cara terstruktur & memperlihatkan kesempatan untuk menimbang-nimbang & menyesuaikan tujuan & fasilitas sehingga pengaruh masalah mampu lebih ditangani.
  • Tidak ada keputusan atau cara pemecahan problem yg sempurna untuk setiap dilema. Keputusan yg baik terletak pada aneka macam analisis yg mendasari akad dlm mengambil keputusan.
  • Pembuatan keputusan inkremental bermaksud untuk memperbaiki atau melengkapi keputusan yg telah dibuat sebelumnya guna menerima penyempurnaan.

Teori ini sangat sesuai untuk diterapkan pada negara-negara dgn struktur yg kompleks lantaran didasarkan pada analisis yg komprehensif. Keputusan & kebijakan diambil dgn dasar saling percaya politis antara pihak-pihak yg terlibat untuk meminimalkan risiko.

Namun, dlm kenyataannya, pengambilan keputusan atau kebijakan di berbagai negara seringkali menghadapi keadaan yg kurang menguntungkan. Beberapa hambatan yg dihadapi antara lain kekurangan waktu, kurangnya pengalaman, & kekurangan sumber daya lain yg mampu dipakai sebagai dasar analisis dengan-cara komprehensif.

Baca juga: Cara Membuat Artikel Ilmiah Yang Baik & Benar

Teori ini menjadi contoh pengambilan keputusan yg menciptakan hasil yg terbatas, mampu diterima, & praktis. Namun, teori ini memiliki kehabisan sebagai berikut.

  • Keputusan yg diambil akan lebih mencerminkan kepentingan kelompok yg berpengaruh & mapan, sehingga kepentingan kalangan yg lemah terabaikan.
  • Keputusan yg diambil lebih menekankan pada keputusan jangka pendek & mengabaikan aneka macam kebijakan lain.
  • Teori ini tak cocok untuk dipraktekkan di negara berkembang lantaran pergeseran yg inkremental tak efektif, lantaran negara meningkat memerlukan pergantian yg besar & mendasar.
  • Menurut Yehezkel Dror, penggunaan gaya inkremental dlm pengambilan keputusan cenderung menciptakan keputusan yg lambat & menjaga status quo.

Teori Pengamatan Terpadu

Setelah menyaksikan kekurangan-kelemahan teori sebelumnya, AItai Etzioni, spesialis sosiologi organisasi, menyebarkan gagasan baru yg disebut pengamatan terpadu. Pengamatan terpadu, yg didefinisikan sebagai pendekatan dlm pengambilan keputusan baik yg bersifat mendasar maupun inkremental.

Keputusan-keputusan inkremental memberikan isyarat dasar & memungkinkan keputusan-keputusan mendasar untuk diambil sesudah keputusan-keputusan tersebut diraih. Dalam model pengamatan terpadu yg dirumuskan oleh Etzioni, para pembuat keputusan dapat mengambil keputusan dgn menerapkan teori rasional komprehensif & teori inkremental pada situasi yg berbeda-beda.

Pada dasarnya, teori observasi terpadu ini menggunakan pendekatan kompromi yg memadukan pemanfaatan model rasional komprehensif & model inkremental dlm proses pengambilan keputusan.

Keputusan Bias Yang Sering DiLakukan Pimpinan

Pemimpin sering mengalami bias dlm pengambilan keputusan yg mampu menghipnotis kualitas keputusan yg diambil. Beberapa bias pengambilan keputusan yg sering terjadi antara lain:

Confirmation Bias

Saat mengambil keputusan, bias konfirmasi (confirmation bias) dapat mensugesti pemimpin untuk menginterpretasikan insiden seperti untuk mendukung kesimpulan sebelumnya. Dalam keadaan ini, pemimpin cenderung mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan data valid yg berlawanan dgn keyakinannya. Akibatnya, keputusan yg dibentuk mungkin tak efektif atau efisien.

Baca juga: Brand Loyalty: Pengertian & Cara Meningkatkannya

Untuk menghindari bias konfirmasi, pemimpin semestinya meninjau kembali semua sumber info sebelum membuat keputusan. Salah satu cara yg mampu dikerjakan adalah dgn membentuk tim & menugaskan mereka untuk menghimpun info dengan-cara objektif & menyeluruh. Langkah ini akan membantu pemimpin mengambil keputusan yg lebih tepat & berdasarkan data yg valid.

Bias Blind Spot

Ketika terjadi bias blind spot, pemimpin tak menyadari bahwa mereka mempunyai bias atau persepsi yg ambigu. Hal ini bisa menjadikan kehabisan masukan dr anggota tim tertentu, sehingga keputusan yg diambil kerap kali hanya berdasarkan sudut pandang pemimpin saja.

Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk senantiasa berusaha meningkatkan kesadaran akan kemungkinan adanya bias & mengamati perspektif dr semua anggota tim dlm pengambilan keputusan.

Projection Bias

Bias projeksi (projection bias) terjadi tatkala seorang pemimpin menawarkan penghargaan berlebihan pada tim yg sependapat dengannya. Pemimpin dgn bias ini condong mengasumsikan bahwa orang lain berpikir & meyakini bahwa pendapat mereka yaitu yg terbaik.

Mereka beranggapan bahwa cara berpikir atau perilaku orang lain akan ibarat dgn contoh pikir & cara merespons mereka sendiri.

Cara Efektif Mengambil Keputusan Bagi Seorang Pemimpin

Ada beberapa strategi yg dapat dijalankan oleh pemimpin untuk menyingkir dari pengambilan keputusan yg bias. Menurut laman ruangkerja.id, berikut ini beberapa cara yg efektif dlm mengambil keputusan atau menetapkan kebijakan.

Identifikasi Keputusan Yang diambil

Pemimpin mempunyai peran yg sangat penting dlm pengambilan keputusan yg tepat, terutama dlm menjalankan organisasi atau bisnis. Agar keputusan yg diambil memiliki pengaruh yg positif, pemimpin perlu menerapkan beberapa taktik efektif dlm pengambilan keputusan. Berikut beberapa cara yg dapat dilaksanakan oleh pemimpin:

Identifikasi problem dengan-cara terang & objektif

Hal ini mampu menolong menyingkir dari bias dlm pengambilan keputusan.

Mengumpulkan Informasi yg cukup & berkualitas

Kumpulkan berita yg cukup & berkualitas dr berbagai sumber untuk membantu dlm pengambilan keputusan. Pemimpin pula bisa melibatkan anggota tim untuk menolong dlm pengumpulan informasi tersebut.

Menggunakan pendekatan Sistematis

Gunakan pendekatan yg sistematis dlm mengolah gosip. Dalam hal ini, pemimpin mampu menerapkan teknik analisis SWOT, diagram pareto, atau analisis keputusan.

Mempertimbangkan konsekuensi setiap pilihan

Pertimbangkan konsekuensi dr setiap pilihan yg diambil. Pemimpin perlu mengidentifikasi risiko & potensi efek dr keputusan yg diambil, serta menyusun rencana aksi untuk menangani risiko tersebut.

Menghindari bisa keputusan

Hindari bias dlm pengambilan keputusan. Pemimpin harus menimbang-nimbang sudut pandang & pendapat yg berlainan dr anggota timnya, serta menjaga objektivitas dlm mengambil keputusan.

Menggunakan observasi terpadu

Gunakan observasi terpadu (mixed scanning) dlm pengambilan keputusan. Pendekatan ini memadukan pemanfaatan model rasional komprehensif & model inkremental untuk memperoleh berita & membuat keputusan yg baik.

Mengevaluasi keputusan yg diambil

Evaluasi keputusan yg sudah diambil. Pemimpin harus memeriksa pengaruh dr keputusan yg diambil, serta melaksanakan perbaikan jikalau terdapat kehabisan atau kesalahan dlm pengambilan keputusan tersebut.

Dengan menerapkan taktik-taktik tersebut, pemimpin dapat mengambil keputusan yg lebih efektif & sempurna, serta meningkatkan kinerja organisasi atau bisnis yg dipimpin.

Kesimpulan

Dalam mengambil keputusan, pemimpin perlu menerapkan strategi-seni manajemen yg efektif untuk menghindari bias pemikiran yg mampu mengurangi efektivitas & efisiensi keputusan. Beberapa bias pemikiran yg sering terjadi antara lain bias konfirmasi, bias blind spot, & projection bias.

Oleh lantaran itu, penting bagi pemimpin untuk mengidentifikasi duduk perkara dgn terperinci & mempertimbangkan berbagai sumber informasi sebelum bikin keputusan. Selain itu, membentuk tim & menugaskan mereka untuk menghimpun informasi dapat menolong menyingkir dari bias pemikiran.

Pemimpin pula mampu memakai metode analisis seperti teori pengambil keputusan & melibatkan orang yg memiliki persepsi yg bermacam-macam untuk menerima sudut pandang yg lebih luas dlm pengambilan keputusan. Dengan menerapkan strategi-taktik ini, pemimpin mampu mengambil keputusan yg lebih tepat & efektif untuk organisasi.

Referensi

  1. DuBrin, A. J. (2016). Leadership: Research findings, practice, and skills. Nelson Education.
  2. Etzioni, A. (1964). Modern organizations. Prentice-Hall.
  3. Janis, I. L., & Mann, L. (1977). Decision making: A psychological analysis of conflict, choice, and commitment. Free Press.
  4. Kahneman, D. (2011). Thinking, fast and slow. Macmillan.
  5. Ruangkerja.id. (2020). 5 Strategi Ampuh Menghindari Bias Saat Pengambilan Keputusan [Online]. Available: https://www.ruangkerja.id/5-strategi-ampuh-menghindari-bias-ketika-pengambilan-keputusan/ [Accessed 19 Feb. 2023].
  6. Tversky, A., & Kahneman, D. (1974). Judgment under uncertainty: Heuristics and biases. science, 185(4157), 1124-1131.

  Jelaskan Secara Singkat Teori Darwin Dan Alasan Teori Ini Kontroversial