Pengertian Syirik, Bahaya dan Jenis-Jenisnya

Kita sudah membahas pengertian aqidah & pemahaman tauhid pada artikel sebelumnya. Kini kita akan membahas pemahaman syirik, bahaya & jenis-jenisnya.

Syirik merupakan lawan dr tauhid. Ia sekaligus merupakan aqidah yg salah, bertolak belakang dgn aqidah islamiyah.

Pengertian Syirik

Syirik berasal dr kata syaraka (شرك) yg artinya bersekutu. Dengan demikian, pengertian syirik dengan-cara bahasa (etimologi) yaitu komplotan yg terdiri dr dua atau lebih sekutu.

Sedangkan dengan-cara ungkapan (terminologi), syirik yakni mengakibatkan Allah tandingan atau sekutu bagi Allah. Pengertian ini sebagaimana hadits tentang dosa paling besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهْوَ خَلَقَكَ

“…Engkau menimbulkan sekutu bagi Allah sedangkan ia yg menciptakanmu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Ibnu Qayyim Al Jauziyah dlm Ad Daa’ wad Dawaa’ menjelaskan pemahaman syirik. “Syirik ialah menyamakan selain Allah dgn Allah Subhanahu wa Ta’ala dlm Rububiyyah, Uluhiyyah serta Asma & Sifat-Nya.”

Bahaya Syirik

Setelah mengenali pemahaman syirik, selanjutnya kita membahas bahaya syirik. Setidaknya ada tujuh bahaya syirik. Semoga dgn mengetahuinya, kita lebih berhati-hati untuk menjauhi syirik.

1. Kezaliman yg besar (ظلم عظيم)

Syirik ialah kezaliman yg paling besar. Zalim itu tak menunjukkan hak pada yg berhak. Seorang suami yg tak memperlihatkan nafkah pada istrinya, ia berbuat zalim. Seorang ayah yg tak mendidik anaknya, ia berbuat zalim. Seorang pemimpin yg tak menunjukkan hak rakyatnya, ia zalim.

Demikian pula, seorang insan yg tak bertauhid pada Allah, ia berbuat zalim & kezalimannya itu merupakan kezaliman yg paling besar. Lebih besar dr zalimnya suami pada istri. Lebih besar dr zalimnya ayah pada anak. Bahkan lebih besar dr zalimnya pemimpin pada rakyat.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah) tatkala Luqman berkata pada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah ananda mempersekutukan Allah, bantu-membantu mempersekutukan (Allah) ialah sungguh-sungguh kezaliman yg besar” (QS. Luqman: 13)

2. Tidak mendapat ampunan (عدم الغفران)

Syirik yaitu dosa yg tak diampuni Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang yg meninggal dgn menjinjing sebuah dosa, insya Allah masih ada peluang diampuni Allah. Namun orang yg meninggal dlm kondisi syirik, ia tak akan menerima ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

Sesungguhnya Allah tak akan mengampuni dosa syirik, & ia mengampuni segala dosa yg selain dr (syirik) itu, bagi siapa yg diharapkan-Nya. (QS. An Nisa’: 48, 116)

3. Dosa paling besar (إثم عظيم)

Banyak dosa-dosa besar yg dijelaskan para ulama. Bersumber dr Al Alquran & hadits Nabi. Bahkan Imam Adz Dzahabi menulis kitab Al Kabair yg isinya 70 dosa besar.

Nah, di antara semua dosa besar itu, syirik ialah dosa terbesar. Dosa paling besar. Lebih besar dr dosa zina, lebih besar dr dosa membunuh, lebih besar dr segala dosa besar.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allah tak akan mengampuni dosa syirik, & ia mengampuni segala dosa yg selain dr (syirik) itu, bagi siapa yg dikehendaki-Nya. Barangsiapa yg mempersekutukan Allah, maka sungguh ia sudah berbuat dosa yg besar. (QS. An Nisa’: 48)

4. Kesesatan yg jauh (ضلال بعيد)

Setiap orang yg melaksanakan dosa besar, bekerjsama ia sedang kesasar. Setiap orang yg berpaling dr kebenaran, bergotong-royong ia sedang kesasar. Namun yg paling jauh sesatnya yakni orang yg syirik.

Ibarat orang Surabaya mau pergi ke Jakarta, lalu ia sampainya di Banten, itu tersesat. Namun jika tujuannya Jakarta sampainya justru di Banyuwangi, ia kesasar sangat jauh. Seperti itulah gambaran syirik, sesatnya paling jauh dibandingkan pelanggaran atau dosa lainnya.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Sesungguhnya Allah tak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dgn Dia, & ia mengampuni dosa yg selain syirik bagi siapa yg diinginkan-Nya. Barangsiapa yg mempersekutukan (sesuatu) dgn Allah, maka sesungguhnya ia telah kehilangan arah sejauh-jauhnya. (QS. An Nisa’: 116)

5. Dihapuskan amal (إحباط العمل)

Betapa ruginya orang yg berbuat syirik. Sebab syirik akan meniadakan seluruh amalnya. Sejak awal hingga ia berbuat syirik. Betapa sia-sia hidupnya. Karenanya, jangan hingga berbuat syirik.

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Dan sebetulnya sudah diwahyukan kepadamu & pada (nabi-nabi) yg sebelummu. “Jika ananda mempersekutukan (Tuhan), pasti akan hapuslah amalmu & tentulah ananda tergolong orang-orang yg merugi.  (QS. Az Zumar: 65)

6. Diharamkan nirwana (حرمان الجنة)

Bahaya syirik berikutnya adalah mengharamkan dr nirwana. Seseorang yg mati dgn menenteng dosa syirik, ia haram masuk surga. Tak bisa masuk nirwana.

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ ُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yg berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku & Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yg mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka tentu Allah mengharamkan kepadanya surga, & tempatnya merupakan neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al Maidah: 72)

7. Masuk neraka (دخول النار)

Jika tak bisa masuk nirwana, otomatis tempatnya ialah di neraka. Sebab di alam baka nanti yg ada cuma nirwana & neraka. Dan yg sungguh merugi, orang yg mati dlm kondisi syirik, ia akan masuk neraka selama-lamanya. Abadi di sana.

Ini berlainan dgn orang yg masih punya keyakinan. Tidak menyekutukan Allah. Kalaupun alasannya adalah dosanya ia harus mampir di neraka, itu sifatnya sementara. Setelah dosanya tertebus siksa neraka, ia akan dimasukkan ke dlm surga & infinit di nirwana selama-lamanya. Sedangkan orang yg syirik, ia abadi di neraka. Tak mampu masuk nirwana.

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yg mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dr yg tiga”, padahal sekali-kali tak ada Tuhan selain dr Tuhan Yang Esa. Jika mereka tak berhenti dr apa yg mereka katakan itu, pasti orang-orang yg kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yg pedih.  (QS. Al Maidah: 73)

Baca juga: Asmaul Husna

Jenis Syirik

Syirik dibedakan menjadi dua, yakni syirik besar & syirik kecil. Syirik yg dimaksud dlm pembahasan ancaman sirik di atas yaitu syirik besar.

Sedangkan dengan-cara kejelasan & kesamarannya, syirik dibedakan menjadi syirik jali (yang terang-terangan, terang) & syirik khafi (yang tersembunyi, samar).

1. Syirik besar (الشرك الأكبر)

Yakni syirik yg mengeluarkan seseorang dr Islam. Misalnya menyembah berhala, berdoa pada selain Allah, beribadah pada selain Allah, berqurban pada selain Allah.

2. Syirik kecil (الشرك الأصغر)

Yakni syirik yg tak sampai mengeluarkan seseorang dr Islam. Misalnya bersumpah bukan dgn nama Allah & riya’. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ

“Siapa yg bersumpah dgn selain Allah, maka ia telah syirik.” (HR. Abu Dawud)

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ. قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ

“Sesungguhnya sesuatu yg paling gue khawatirkan atas ananda sekalian adalah syirik kecil.” Para sobat bertanya, “Apa itu syirik kecil ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “riya’” (HR. Ahmad)

Demikian pemahaman syirik, ancaman & jenis-jenisnya. Semoga kita semua terhindar dr syirik, baik syirik kecil, khususnya syirik besar. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

  Ramadhan Membentuk Kebiasaan Qiyamul Lail