Penginderaan jauh tata cara aktif yaitu penginderaan jauh yang memakai energi yang berasal dari sensor tersebut.
Sensor membangkitkan energi yang diarahkan ke obyek, kemudian obyek memantulkan kembali ke sensor.
Energi yang kembali ke sensor menjinjing berita tentang obyek tadi. Serangkaian nilai energi yang tertangkap sensor ini disimpan sebagai basis data dan selanjutnya dianalisis.
Penginderaan jauh aktif mampu dilaksanakan pada siang ataupun malam hari. Sistem penginderaan jauh aktif tidak tergantung pada adanya sinar matahari, karena energi bersumber dari sensor.
Contoh dari system penginderaan jauh aktif ini yaitu system kerja radar. Radar membangkitkan energi yang diarahkan ke obyek.
Energi yang sampai pada obyek sebagian terpantul dan kembali ke sensor. Sensor radar kembali menangkap energi tersebut, energi yang telah melakukan perjalanan menuju obyek.
Sistem penginderaan jauh ini mempunyai keunggulan adalah terkait dengan kemampuan daya tembus dari panjang gelombang yang digunakannya.
Gelombang elektromagnetik pada metode ini kebanyakan menggunakan spektrum geolombang panjang, sehingga bisa lewat gangguan atmosferik seperti hamburan dan awan.
Radar ( Radio Detection And Ranging) merupakan salah satu bentuk penginderaan jauh dengan metode aktif. Beberapa fungsionalitas dari radar sistem aktif ini diantaranya ialah Radar Imaging System yang menciptakan gambaran radar, Scatterometers, dan altimeter.
Prinsip dasar dari radar ini ialah pemancaran dan penerimaan balikan sinyal. Energi gelombang pendek dipancarkan dari sensor. Energi tersebut akan bergerak menuju obyek. Sebagian sinyal yang tentang obyek tersebut akan berbalik dan kembali ditangkap oleh sensor radar tersebut.
Beberapa isu yang dicatat dari pantulan sinyal yang tertangkap oleh sensor tersebut diantaranya magnitude, fase sinyal, interval waktu antara saat sinyal dipancarkan dan dikala sinyal tertangkap kembali, polarisasi, dan frekuensi efek Doppler.
Pemancaran sinyal dan penangkapan sinyal umumnya dikerjakan oleh sebuah pemancar yang serupa pada sensor radar.
Energi gelombang magnetik berasal dari sensor penginderaan jauh. Gelombang elektromagnetik merambat menuju obyek di muka bumi dan dipantulkan kembali menuju sensor. Sensor merekam pantulan gelombang elektromagnetik tersebut selaku data.
Dua tipe radar yang sering digunakan yaitu RAR (Real Aperture Radar) dan SAR (Synthetic Aperture Radar). Real Aperture Radar juga sering disebut dengan SLAR (Side Looking Airborne Radar). Kedua tipe ini sebetulnya yaitu metode radar dengan pemancaran sinyal searah yang biasanya menggunakan pesawat terbang.
Perbedaan pokok antara sistem RAR dan SAR ialah pada arah azimutnya. Real Aperture Radar memiliki resolusi azimut yang ditentukan oleh lebar sapuan (beamwidth), sehingga resolusi azimutnya proporsional dengan jarak antara radar dengan targetnya.
Synthetic Aperture Radar menggunakan pemrosesan sinyal untuk mensintesiskan beberapa rangkaian rekaman pantulan sinyal yang tertangkap sensor.
Perbandingan penginderaan jauh aktif dan pasif |
Citra radar mempunyai karakteristik yang secara fundamental berbeda dengan aneka macam gambaran yang diperoleh secara optis mirip gambaran satelit sumberdaya ataupun foto udara.
Karakteristik ini terkait dengan teknik yang dipakai dalam pengambilan gambaran radar dan juga pada rancangan radiometri.
Citra radar yang tercetak menjadi bentuk hardcopy, secara visual akan nampak sungguh berlawanan dengan gambaran yang dihasilkan dari citra satelit lain ataupun pandangan mata insan.
Bayangan pada citra radar terkait dengan kemiringan pancaran energi gelombang mikro dari tata cara radar, bukan alasannya adalah faktor geometri sudut pancaran matahari.
Tingkat keabu-abuan (greyscale) pada citra radar terkait dengan kekuatan relatif gelombang mikro yang dipencarbalikkan oleh komponen bentang lahan.
Intensitas nilai pencarbalikan sinyal akan berragam tergantung pada kekasaran bentang lahan dan kemiringan lahan. Sinyal radar terutama terkait dengan keadaan geometris area yang menjadi sasaran.
Parameter yang digunakan dalam analisis gambaran radar ialah rona, tekstur, bentuk, struktur, dan ukuran.
Rona pada gambaran radar yaitu intensitas rata-rata dari sinyal yang terpencarbalikkan. Sinyal yang tinggi akan dimunculkan dengan rona yang cerah, sedangkan sinyal rendah akan dimunculkan dengan rona gelap.
Tekstur pada gambaran radar terkait dengan distribusi spasial dari resolusi sel. Terdapat tiga golongan tekstur pada gambaran radar ini ialah tekstur mikro, tekstur meso dan tekstur makro.
Bentuk dapat didefinisikan selaku bentuk spasial yang terkait dengan kontur yang relatif konstan atau batasan obyek secara sederhana.
Beberapa obyek seperti jalan, jembatan, landasan pesawat terbang, dan lain-lain dapat diketahui dari bentuknya. Struktur ialah susunan obyek secara spasial yang mencakup seluruh daerah dengan konfigurasi yang berulang.
Ukuran obyek ini dipakai selaku elemen pengenal secara kualitatif pada citra radar. Ukuran dari obyek yang dimengerti pada citra memperlihatkan pengertian relatif wacana skala dan banyak sekali dimensi dari obyek-obyek lainnya.