Pengertian Novel Sejarah Atau Teks Cerita Sejarah, Struktur Dan Kaidah Kebahasaan Nya

NOVEL SEJARAH 

PENGERTIAN NOVEL SEJARAH 

Novel sejarah yaitu novel atau dongeng yang di dasarkan pada fakta fakta sejarah yang kemudian di kisahkan kembali dengan sudut pandang lain yang tidak muncul dalam fakta sejarah misalnya,hobi, emosi, dan keluarga.
Novel sejarah mampu di kategorikan sebagai novel ulang (rekon). Supaya tidak terjadi atas kesalahpahaman atas frasa ’’ Novel ulang”, berikut ini penjelasannya tentang jenis jenis novel ulang. Berdasarkan jenisnya, novel ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu  rekon pribadi, rekon factual, rekon imajinatif.
1. rekon langsung ialah novel yang memuat peristiwa dan penulisnya terlibat secara pribadi.
2. rekon factual ialah novel yang memuat suatu kejadian secara factual mirip eksperimen laporan polisi dan lain lain.
3. rekon factual yakni novel  yang memuat cerita konkret yang di sajikan dengan imajinasi dan diceritakan secara  lebih rinci   

STRUKTUR TEKS CERITA SEJARAH ( NOVEL SEJARAH)

        Novel sejarah, juga sama mirip novel novel lainnya, termasuk dalan genre teks kisah ulang. Novel sejarah juga mempunyai struktur teks yang sama dengan struktur novel lainnya adalah orientasi, pengungkapan insiden, rising action, komplikasi, penilaian/resolusi, dan koda.
1. Pengenalan situasi dongeng ( exposition, orientasi )
          Dalam bab ini, pengarang setting kisah  baik secara waktu, tempat maupun suasana.disamping itu, orientasi juga dapat dihidangkan dengan mengenalkan para tokoh, meneta adegan, dan kekerabatan antar tokoh.

2. pengungkapan kejadian
                  Dalam bab ini disuguhkan bab permulaan yang menyebabkan aneka macam duduk perkara, pertentangan, ataupun kesukaran kesukaran antar tokoh.
3. Menuju pertentangan ( rising action )
              Terjadi kenaikan perhatian kegembiraan, kegemparan, atau bertambahnya kesukaran tokoh.
4. Puncak pertentangan
                Bagian ini disebut juga dengan klimaks. Inilah bab kisah yang paling besar dan menegangkan. Bagian ini juga diputuskan nya nasib tokoh sesudah lewat kejadian yang ia lalui.
5. Penyelesaian (evaluasi/resolusi)
                 Sebagai akhir cerits, pada bab ini dijelasksn akhir nasib para tokoh setelah lewat aneka macam dilema .

  Pemahaman Drama,Ciri Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan,Dan Langkah Menganalisis

6. Koda
                 Pda bab ini dalah berupa kesimpulan atau komentar dari cerita yang diceritakan yang berfungsi selaku epilog dongeng. Namun tidk setiap novel memiliki koda, bahkan novel novel yang sekarahng banyak menyerahkan kesimpulan kesimpulan itu pada pembaca sehingga para pembaca dibiarkan menebak nebak dengan sendiri

KAIDAH KEBAHAHASAAN PADA TEKS CERITA SEJARAH ( NOVEL SEJARAH)

1. Menggunakan banyak kalimat memiliki arti lampau
Contohnya, a. Prajurit prajurit yang di perintahkam membrsihkan gedung bekas asrama sehabis tugasnya simpulan
2. menggunakan banyak kata yang menyatakan urutan waktu ( konjungsi kronologis, temporal ) , seperti, semenjak saat itu, setelah itu, mula mula, kemudian.
Contohnya, sesudah juara gulat saya berdiri dan pulang dengan kemenangan.
3. memakai banyak kata kerja yang menyatakan suatu langkah-langkah ( kata kerja material)
4. menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan sesuatu yang membuktikan kalimat tak eksklusif selaku cara menceritakan seorang tokoh oleh pengarang. Misalnya, menyampaikan bahwa, menceritakan tentang, berdasarkan, mengungkapkan, menenyakan, menyatakan, menuturkan.
Contohnya, Menurut polisi, dia telah menilik seluruh tempat yang menjadi daerah perjudian.
5. Menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau di rasakan oleh tokoh (kata kerja mental), msalnya, mencicipi, menginginkan, menghendaki, mendambakan, mentakan, menilai.
Contohnya, saya sependapat dengan jalan asumsi temanku
6. memakai banyak obrolan. Hal ini ditunjukan dengan tanda petik ganda(”……..” ) dan kata kerja yang menandakan tuturan langsung.
Contohnya, “ mana surat itu”
7. memakai kata kata sifat untuk menggambarkan tokoh, daerah, dan suasana