Indonesia merupakan negara yg memiliki beraneka ragam kebudayaan atau negara multikultural. Sebenarnya apa sih pengertian dr multikulturalisme ?
Artikel kali ini akan membicarakan lebih lanjut mengenai multikulturalisme. Makara simak & amati baik – baik ya.
Pengertian Multikulturalisme Secara Umum
Secara bahasa multikulturalisme berasal dr bahasa Inggris yakni dr kata multi & kultural.
Multi berarti banyak atau lebih dr satu sedangkan kultural berarti budaya. Jadi multikultural ialah budaya yg banyak atau lebih dr satu.
Sedangkan dengan-cara istilah multikulturalisme ialah perumpamaan yg dipakai untuk menjelaskan pandangan seseorang perihal ragam kehidupan di dunia.
Multikulturalisme pula dapat disebut sebagai kebijakan kebudayaan yg menekankan wacana penerimaan kepada adanya keragaman & aneka macam macam budaya (multikultural) yg ada dlm kehidupan masyarakat.
Kebudayaan tersebut menyangkut nilai – nilai, norma – norma, sistem, budaya, kebiasaan, etika istiadat, & politik yg dianut oleh mereka.
Pengertian Multikulturalisme Menurut Para Ahli
Para mahir mengemukakan pertimbangan mereka mengenai pengertian dr multikulturalisme, diantaranya yakni selaku berikut ini :
1. Lawrence Blum
Multikulturalisme yaitu suatu hal yg mencakup pemahaman, apresiasi, & evaluasi budaya seseorang, serta penghormatan & keingintahuan perihal budaya etnis dr orang lain.
2. Azyumardi Azra
Multikulturalisme adalah persepsi dunia yg dapat diterjemahkan ke dlm banyak sekali kebijakan kebudayaan.
Kebijakan kebudayaan tersebut menekankan penerimaan realitas pluralitas agama & multikultural yg terdapat dlm kehidupan suatu masyarakat.
Multikulturalisme pula dapat dipahami sebagai pandangan dunia yg kemudian diwujudkan dlm kesadaran politik.
3. Parekh
Multikuturalisme adalah akad yg ada di dlm masyarakat yg dilakukan untuk mengantisipasi konflik sosial melalui kerjasama.
Kesepakatan itu sendiri dilaksanakan karena adanya peluang mengenai beragam perbedaan, seperti kebiasaan maupun etika istiadat.
4. Nasikun
Multikulturalisme merupakan suatu kondisi penduduk yg bersifat majemuk yg dengan-cara struktur memiliki sub kebudayaan yg ditandai dgn kurang berkembangnya tata cara nilai, sehingga timbul beragam konflik.
5. Rifai Harahap
Multukulturalisme yaitu kesatuan masyarakat yg ditandai dgn bersatunya berbagai bentuk perbedaan untuk mampu hidup dengan-cara bersama-sama.
Dengan hidup bersama yg sudah direncanakan, dibutuhkan mampu mengatasi adanya pengaruh tanda-tanda sosial mirip konflik yg masih sering terjadi di lingkungan penduduk .
Jenis Multikulturalisme
Multikulturalisme terbagi menjadi 5 jenis, yaitu :
1. Multikulturalisme Akomodatif
Multikulturalisme akomodatif ini meliputi penduduk yg memiliki kultur secara umum dikuasai yg bikin pembiasaan & kemudahan – kemudahan tertentu bagi keperluan kultur kaum minoritas.
Masyarakat di sini merumuskan & menerapkan hukum, undang – undang, & ketentuan – ketentuan yg sensitif dengan-cara kultural.
Masyarakat pula memperlihatkan kebebasan pada kaum minoritas untuk mempertahankan & menyebarkan kebudayaan meraka.
Begitupun sebaliknya, kaum minoritas pula tak menantang kultur lebih banyak didominasi.
Multikulturalisme akomodatif ini dipraktekkan di beberapa negara yg ada di Eropa.
2. Multikulturalisme Otonomis
Multikulturalisme otonomis mencakup penduduk plural di mana kalangan – kalangan kultural utama berupaya mewujudkan kesetaraan atau equality.
Mereka menantang kalangan lebih banyak didominasi & berupaya menciptakan suatu penduduk di mana semua kalangan mampu eksis dengan-cara sejajar.
3. Multikulturalisme Interaktif atau Kritikal
Multikulturalisme interaktif atau kritikal mencakup masyarakat plural di mana kalangan – kelompok kultural tak terlalu terkonsentrasi atau concern dgn kehidupan kultural otonom.
Mereka lebih membentuk penciptaan kolektif yg mencerminkan & menegaskan perspektif – perspektif distingtif mereka sendiri.
4. Multikulturalisme Isolasionis
Multikulturalisme isolasionis ini mengacu pada penduduk di mana berbagai golongan kultural menjalankan hidup dengan-cara otonom & terlibat dlm interaksi yg cuma minimal satu sama lainnya.
5. Multikulturalisme Kosmopolitan
Multikulturalisme kosmopolitan ini mencangkup usaha peniadaan batas – batas kultural untuk membuat suatu penduduk yg tak lagi terikat pada budaya tertentu.
Dan sebaliknya, dengan-cara bebas terlibat dlm percobaan – percobaan interkultural & sekaligus membuatkan kehidupan kultural dengan-cara masing – masing.
Unsur Multikulturalisme
Terdapat beberapa unsur multikulturalisme, utamanya di Indonesia. Berikut adalah bagian – unsur multikulturalisme yg ada di Indonesia :
- Suku Bangsa; suku bangsa di Indonesia sangatlah bermacam-macam, mulai dr Sabang hingga Merauke.
- Ras; ras di Indonesia timbul karena adanya pengelompokan besar insan yg mempunyai ciri biologis, mirip warna rambut, warna kulit, ukuran tubuh, & lain sebagainya.
- Agama & Keyakinan; agama & kepercayaan di Indonesia cukup beraneka ragam, mulai dr agama islam, kristen, katolik, hindu, budha, hingga kong hu cu.
- Ideologi; ideologi mempunyai efek yg kuat terhadap tingkah laku.
- Politik; politik merupakan perjuangan untuk menegakkan ketertiban sosial.
- Tata Krama; tata krama merupakan segala langkah-langkah, sikap, budbahasa istiadat, sopan santun, tegur sapa, ucap & cakap sesuai dgn kaidah maupun norma tertentu.
- Kesenjangan Sosial; adanya penggolongan manusia berdasarkan kasta.
- Kesenjangan Ekonomi; adanya penghasilan yg berlainan antar manusia.
Ciri Multikulturalisme
Ciri – ciri dr masyarakat multikulturalisme yaitu sebagai berikut ini :
- Mengalami segmentasi dlm golongan – kalangan dgn sub kebudayaan yg berlainan.
- Mempunyai struktur sosial yg terbagi menjadi forum – forum nonkomplementer.
- Rendahnya konsensus diantara anggota kelembagaan.
- Relatif sering terjadi konflik maupun perdebatan.
- Integrasi condong terjadi lantaran paksaan.
- Adanya dominasi politik kepada golongan lain.
Sebab Multikulturalisme
Multikulturalisme terjadi niscaya ada sebabnya. Berikut ialah beberapa sebab dr terjadinya multikulturalisme :
- Faktor geografis; dalam suatu kawasan yg memiliki keadaan geografis berlawanan pasti akan terdapat perbedaan di dlm masyarakatnya.
- Faktor iklim; dlm suatu tempat yg memiliki keadaan iklim berbeda niscaya akan terdapat perbedaan di dlm masyarakatnya.
- Pengaruh budaya ajaib; masyarakat yg sudah mengenali budaya – budaya abnormal kemungkinan besar akan terpengaruh dgn kebiasaan budaya ajaib tersebut.
Konsep Multikulturalisme
Konsep mutikulturisme yaitu suatu pandangan dunia yg pada karenanya diimplementasikan dlm kebijakan.
Kebijakan tersebut tentang kesediaan mendapatkan golongan lain dengan-cara sama selaku kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun agama.
Bentuk Masyarakat Multikulturalisme
Bentuk masyarakat multikulturalisme terbagi menjadi 5 bentuk, yakni :
1. Primordialisme
Primordialisme merupakan sebuah persepsi atau paham yg memegang teguh kepada aneka macam hal yg sudah ada semenjak kecil.
Pandangan tersebut mampu berbentukkepercayaan, tradisi, etika istiadat, ataupun segala sesuatu yg ada di dlm lingkungan hidup pertama seorang individu.
Primordialisme ini memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya.
Namun primordialisme ini pula dapat bikin seorang individu atau kalangan mempunyai sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentrisme yaitu sikap yg cenderung bersifat subyektif dlm memandang budaya orang lain.
Mereka akan sulit menerima paham lain selain paham yg sudah mereka bawa semenjak kecil.
Kaprikornus primordialisme mampu diartikan dgn suatu kepercayaan yg sudah mendarah daging.
2. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan anggapan suatu kalangan sosial bahwa kelompoknyalah yg paling unggul dibandingkan dgn kelompok lain.
Mereka akan sulit mendapatkan paham lain selain paham yg telah mereka bawa sejak kecil (primordialisme).
Jadi etnosentrisme dapat diartikan dgn suatu fikiran dr kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yg paling unggul dibandingkan dgn golongan lain.
3. Interseksi
Interseksi merupakan suatu pertemuan atau titik potong yg dikenal selaku suatu golongan etnik yg majemuk di dlm sosiologi.
Interseksi pula merupakan konferensi atau persilangan keanggotaan suatu kalangan sosial dr banyak sekali seksi.
Baik berbentuksuku, agama, kelas sosial, jenis kelamin, & lain sebagainya dlm suatu masyarakat majemuk di dlm sosiologi.
Interseksi ini akan terbentuk lewat interaksi sosial atau pergaulan yg intensif dr para anggotanya.
Interaksi sosial ini akan terbentuk lewat fasilitas pergaulan dlm kebudayaan manusia, diantaranya adalah bahasa, kesenian, fasilitas transportasi, pasar, sekolah, & lain sebagainya.
Jadi interseksi dapat diartikan dgn suatu penduduk yg terdiri dr banyak suku, budaya, agama, ras, & lainnya yg berbaur menjadi satu kesatuan di dlm komunitas tertentu.
4. Konsolidasi
Konsolidasi merupakan suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yg sudah diyakini menjadi makin kuat.
Konsolidasi pula merupakan suatu proses penguatan yg dikerjakan untuk memberikan extra keimanan untuk seseorang atas apa yg telah seseorang yakini.
Kaprikornus konsolidasi mampu diartikan dgn suatu penguatan atas apa yg sudah menempel pada dirinya.
5. Politik Aliran
Politik ajaran merupakan suatu kalangan penduduk yg tergabung ke dlm ormas – ormas yg memiliki suatu pemersatu.
Pemersatu tersebut mampu berupa partai politik yg ada di dlm suatu negara.
Politik pemikiran pula merupakan suatu organisasi masyarakat yg digunakan untuk memelihara & menyejahterakan anggota masyarakatnya.
Kaprikornus politik pedoman dapat diartikan dgn suatu partai politik yg memiliki perlindungan dr organisasi masyarakat selaku pembangun kekuatan dlm pemilihan umum.
Perbedaan Multikulturalisme & Pluralisme
Terdapat beberapa perbedaan antara multikulturalisme & pluralisme, diantaranya yaitu sebagai berikut ini :
1. Pertama
Multikulturalisme yakni suatu ideologi yg mengagungkan perbedaaan kultur atau sebuah kepercayaan yg mengakui pluralisme kultur sebagai corak kehidupan masyarakat.
Sedangkan pluralisme yaitu faham yg memperlihatkan ruang tenteram bagi paradigma perbedaan sebagai salah satu entitas fundamental kemanusiaan seorang insan.
2. Kedua
Multikulturalisme merupakan paham yg menuntut masyarakat untuk hidup sarat toleransi, saling pengertian antar budaya & antar bangsa dlm membina suatu dunia gres.
Sedangkan pluralisme merupakan paham yg mengakui adanya perbedaan – perbedaaan antara suku bangsa, agama, budaya, & lain sebagainya.
3. Ketiga
Multikulturalisme yakni suatu paham yg menyatakan bahwa suatu masyarakat semestinya terdiri dr banyak golongan budaya yg berlainan dlm status sosial yg sama, atau paling tak membolehkan golongan – kalangan budaya yg berbeda tersebut tinggal dlm satu wilayah.
Sedangkan pluralisme yaitu suatu paham yg beropini bahwa orang dr ras, agama, serta kepercayaan politik yg berlainan dapat hidup dgn damai di penduduk yg sama.
4. Keempat
Multikulturalisme cuma mendapatkan adanya perbedaan budaya & tak mempelajari budaya lain atau mendalami budaya lain
Sedangkan pluralisme mendapatkan adanya perbedaan budaya lain & mempelajari budaya lain yg berguna untuk menghindari timbulnya pertentangan.
Faktor Masyarakat Multikultural di Indonesia
Terdapat beberapa aspek penduduk multikultural di Indonesia, diantaranya ialah sebagai berikut ini :
1. Faktor Geografis
Letak geografis Indonesia yg berada di antara 2 benua & 2 samudra ini mengakibatkan Indonesia banyak disinggahi oleh banyak sekali suku bangsa dr seluruh dunia.
Dengan letak geografis ini Indonesia pula dijadikan selaku jalur jual beli internasional.
Dengan demikian banyak negara – negara abnormal yg tiba ke Indonesia dgn tujuan berjualan, mirip Arab, India, China, & yang lain.
Hal tersebutlah yg menambah budaya ajaib masuk ke Indonesia & terciptanya penduduk multikultural.
2. Faktor Iklim
Karena adanya iklim yg berlawanan di Indonesia maka pola penghidupan, tatanan sosial, mata pencaharian, & tipe masyarakatnya berlainan pula.
Misalnya yaitu orang yg hidup diperkotaan mayoritas orangnya akan bekerja di kantor atau perusahaan.
Sedangkan orang yg hidup di pesisir pantai maka mayoritas orangnya akan melakukan pekerjaan sebagai nelayan maupun penjualikan.
3. Faktor Sejarah Indonesia
Faktor sejarah Indonesia ini yakni faktor di mana negara lain ingin memiliki apa yg dihasilkan oleh Indonesia, seperti rempah – rempah.
Maka banyak negara asing yg menjajah Indonesia, mirip Jepang, Belanda, Inggris, & Portugis.
Anggota negara tersebut tinggal cukup usang di Indonesia bahkan ada yg sampai menikah dgn anggota negara Indonesia.
Hal tersebutlah yg memperbesar kekayaan budaya & ras yg ada di Indonesia.
4. Faktor Suku Bangsa & Budaya
Indonesia mempunyai suku bangsa & budaya yg sangat beraneka ragam. Hal ini dapat menjadikan masyarakatnya menjadi multikultural.
Suku bangsa & budaya tersebut dapat berupa :
- Bahasa kawasan
- Lagu kawasan
- Tarian daerah
- Kesenian kawasan
- Makanan khas daerah
- Adat istiadat
- Pakaian adat
- Rumah budpekerti
- Alat musik
- Senjata tradisional
5. Faktor Ras
Terdapat 3 ras di Indonesia yg menjadikan penduduk menjadi multikultural, yaitu :
- Ras Mongoloid, dgn ciri – ciri warna kulit yg sawo matang, berbulu badan sedikit, berambut lurus, & bermata sipit.
- Ras Negroid, dgn ciri – ciri warna kulit yg hitam, berambut keriting, bibir tebal, & berkelopak mata lurus.
- Ras Kaukasoid, dgn ciri – ciri warna kulit yg putih, warna rambut pirang hingga coklat, berhidung mancung, & berkelopak mata lurus.
6. Faktor Fisik & Geologi
Struktur geologi Indonesia terletak diantara 3 lempeng yg berbeda, yakni Asia, Australia, & Pasifik.
Hal ini menjadikan Indonesia menjadi negara kepulauan yg mempunyai beberapa tipe geologi, mirip tipe Asiatis, tipe peralihan, & tipe Australis.
Dengan demikian maka kehidupan masyarakat setiap pulau akan berbeda – beda sesuai dgn kondisi pulauanya.
Misalnya orang yg berada di pulau kecil akan mengalami kesulitan sumber daya alam.
Sedangkan orang yg berada di pulau besar mereka memiliki banyak sumber daya alam.
Hal tersebutlah yg bikin budaya setiap pulau berbeda pula.
7. Faktor Agama & Kepercayaan
Agama & kepercayaan di Indonesia pula menjadi salah satu aspek masyarakat multikultural.
Pasalnya agama & kepercayaan di Indonesia cukup beraneka ragam, mulai dr agama islam, kristen, katolik, hindu, budha, hingga kong hu cu.
Contoh Multikulturalisme
Terdapat banyak sekali acuan multikulturalisme, diantaranya adalah selaku berikut ini :
- Menghargai antar umat beragama.
- Menghadiri undangan dr kelompok suku lain selain suku yg diyakini.
- Masyarakat Bali yg dapat mendapatkan kebudayaan dr daerah lain.
- Tidak saling menyinggung kepercayaan yg dianut oleh masyarakat yang lain.
- Tidak menyinggung ciri khas dr ras yg dimiliki oleh sahabat.
- Tidak memperbolehkan menggunakan pengeras bunyi saat mengumandangkan adzan.
- Peraturan anti diskriminasi dlm penggunaan fasilitas publik.
- Saling berbaur antara satu dgn yg lain tanpa memperhatikan latar belakang orang-orang yg memiliki satu visi & misi dgn kita.
- Adanya pelarangan dlm mengadakan peribadatan balasan dinilai suara yg mengganggu.
- Mengadakan acara tolong-menolong disetiap hari ahad untuk menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas perihal pengertian multikulturalisme anda niscaya tahu bahwa multikulturalisme di Indonesia sangatlah beragam.
Meskipun ada banyak definisi tentang multikultural, namun intinya multikultural memiliki arti yaitu kebudayaan yg beragam.
Kebudayaan – kebudayaan tersebut saling berdampingan satu sama yang lain, hidup tenang meski kadang terdapat konflik.
Kaprikornus selaku masyarakat Indonesia yg baik maka anda harus dapat mendapatkan keberagaman budaya yg ada di Indonesia.
Demikianlah yg mampu kami sampaikan mengenai pengertian, jenis, komponen, ciri, sebab, konsep, bentuk masyarakat, faktor, & teladan dr multikulturalisme.
Semoga dgn adanya postingan ini anda sekalian mampu mengetahui apa itu pengertian dr multikulturalisme & menerapkannya di dlm kehidupan sehari – hari. Terima kasih 🙂
Tanya Jawab
Multikulturalisme adalah perumpamaan yg digunakan untuk menjelaskan persepsi seseorang ihwal ragam kehidupan di dunia.
Multikulturalisme pula dapat disebut sebagai kebijakan kebudayaan yg menekankan ihwal penerimaan terhadap adanya keragaman & berbagai macam budaya (multikultural) yg ada dlm kehidupan masyarakat.
Kebudayaan tersebut menyangkut nilai – nilai, norma – norma, metode, budaya, kebiasaan, budbahasa istiadat, & politik yg dianut oleh mereka.
Multikulturalisme Akomodatif
Multikulturalisme Otonomis
Multikulturalisme Interaktif atau Kritikal
Multikulturalisme Isolasionis
Multikulturalisme Kosmopolitan
Suku Bangsa
Ras
Agama & Keyakinan
Ideologi
Politik
Tata Krama
Kesenjangan Sosial
Kesenjangan Ekonomi
Mengalami segmentasi dlm kalangan – kelompok dgn sub kebudayaan yg berlainan.
Mempunyai struktur sosial yg terbagi menjadi lembaga – forum nonkomplementer.
Rendahnya konsensus diantara anggota kelembagaan.
Relatif sering terjadi pertentangan maupun perdebatan.
Integrasi cenderung terjadi karena paksaan.
Adanya dominasi politik terhadap kalangan lain.
Faktor geografis
Faktor iklim
Pengaruh budaya ajaib
Primordialisme
Etnosentrisme
Interseksi
Konsolidasi
Politik Aliran
Faktor Geografis
Faktor Iklim
Faktor Sejarah Indonesia
Faktor Suku Bangsa & Budaya
Faktor Ras
Faktor Fisik & Geologi
Faktor Agama & Kepercayaan
Menghargai antar umat beragama.
Menghadiri usul dr kalangan suku lain selain suku yg diyakini.
Masyarakat Bali yg dapat menerima kebudayaan dr kawasan lain.
Tidak saling menyinggung kepercayaan yg dianut oleh masyarakat lainnya.
Tidak menyinggung ciri khas dr ras yg dimiliki oleh teman.
Tidak memperbolehkan memakai pengeras suara ketika mengumandangkan adzan.
Peraturan anti diskriminasi dlm penggunaan fasilitas publik.
Saling berbaur antara satu dgn yg lain tanpa mengamati latar belakang orang-orang yg memiliki satu visi & misi dgn kita.
Adanya pelarangan dlm mengadakan peribadatan akhir dinilai suara yg mengganggu.
Mengadakan kegiatan bersama-sama disetiap hari ahad untuk menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan tempat tinggal.