Pengertian Metode Dan Analisis Tata Cara

Pengertian Sistem Dan Analisis Sistem 
Definisi Sistem 
Sistem yaitu kumpulan / group / komponen apapun baik phisik yang saling bekerjasama satu sama lain dan bekerja sama secara serasi untuk meraih satu tujuan tertentu.
Terdapat dua golongan pendekatan didalam mendefinisikan system, ialah yang menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada unsur atau elemennya. Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan system selaku berikut ini :
“Suatu Sistem ialah sebuah jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling bekerjasama, berkumpul bahu-membahu untuk melaksanakan sebuah aktivitas atau untuk menuntaskan suatu sasaran yang tertentu”
Pendekatan system yang lebih menekankan pada unsur atau komponennya mendefinisikan system selaku berikut ini :
“Sistem yakni kumpulan dari bagian-komponen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”
Kedua golongan definisi tersebut ialah benar dan tidak bertentangan, yang berlawanan yaitu cara pendekatannya. Pendekatan system yang ialah kumpulan elemen-elemen atau unsur-komponen atau susbsistem-subsistem ialah definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, alasannya kenyataanya suatu system mampu terdiri dari beberapa subsistem atau system bab.. Sebagai missal, system akuntansi mampu terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi pemasaran, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi ongkos dan lain sebagainya.
Apa itu Subsistem?
Subsistem merupakan bagian atau bab dari suatu system, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak.
Subsistem sebenarnya hanyalah metode di dalam suatu sistem, ini memiliki arti bahwa tata cara berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, kendaraan beroda empat ialah suatu system yang terdiri dari system-tata cara bawahan mirip system mesin, system badan kendaraan beroda empat dan system rangka. Masing-masing system ini berisikan system tingkat yang lebih rendah lagi.
Apa itu Supersistem?
Walaupun perumpamaan supersistem jarang digunakan, system mirip ini ada. Jika sebuah system yakni bab dari system yang lebih besar, system yang lebih besar itu yakni supersistem.
Dari definisi dan klarifikasi diatas dapatlah diambil kesimpulan, sebuah system terdiri dari bagian yang mampu berbentuk individu atau bab-bagian yang terpisah, lalu berinteraksi satu sama lain untuk meraih tujuan.
Karakteristik Sistem 
Karakteristik system dapatlah digambarkan selaku berikut :
Komponen Sistem (Components)
Suatu system berisikan sejumlah bagian yang saling berinteraksi, yang artinya saling melakukan pekerjaan sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau unsur-bagian system dapat berupa sebuah subsistem atau bab-bab dari system. Setiap system tidak menghiraukan betapapun kecilnya, senantiasa mengandung unsur-bagian atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan sebuah fungsi tertentu dan mensugesti proses system secara keseluruhan. Kaprikornus, mampu dibayangkan kalau dalam sebuah system ada subsistem yang tidak berjalan / berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan system tersebut tidak tercapai.
Batas Sistem (Boundary)
Merupakan tempat yang membatasi antara suatu system dengan system yang yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
Atau menuruta Azhar Susanto Batas Sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara system dan lingkungannya. Batas system ini bagi setiap orang sangat relative dan tergantung terhadap tingkat pengetahuan dan situasi keadaan yang dinikmati oleh orang yang menyaksikan system tersebut. Batas system ini memungkinkan sebuah system dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sebuah system nenunjukan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.
Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari sebuah system yakni apapun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system mampu bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan ialah energi dari system dan dengan demikian mesti tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, bila tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari system.
Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung system merupakan media penghubung anatara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang yang lain. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem mampu berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
Masukan (Input) Sistem
Masukan system adalah energi yang dimasukkan kedalam system. Masukan mampu berbentukmasukan perawatan maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintanance input ialah energi yang dimasukan semoga system tersebut mampu beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai acuan didalam system computer, acara yaitu maintenance input yang dipakai untuk mengoperasikan komputernya dan data ialah siganal input untuk diolah menjadi berita.
Keluaran (Output) Sistem
Keluaran system ialah hasil dari energi yang dimasak dan diklasifikan menjadi keluaran yang memiliki kegunaan dan sisi pembuangan. Keluaran dapat ialah masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk system computer, panas yang dihaislkan yaitu keluaran yang tidak memiliki kegunaan dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang info ialah keluaran yang diharapkan.
Pengolah (Process) Sistem
Suatu system mampu memiliki suatu bab pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu system buatan akan mengolah masukan berupa materi baku dan bahan-bahan lainnya menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-pembukuan keuangan dan laporan-lpaoran lain yang diperlukan oleh manajemen.
Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Tujuan Sistem merupakan sasaran atau target akhir yang ingin diraih oleh sebuah system. Suatu system niscaya memiliki tujuan atau sasaran. Kalau sebuah system tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan ada gunanya. Sasaran dari system sungguh menentukan sekali masukan yang diharapkan system dan keluaran yang mau dihasilkan system. Suatu system dikatakan berhasil jika tentang sasaran atau maksudnya.
Klasifikasi Sistem 
Sistem mampu diklasifikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya selaku berikut ini :
Sistem diklasifikan selaku hasil system abstrak (absurd system) dan system fisik (Physical System) 
Sistem absurd ialah system yang berupa aliran atau ide-ide yang tidak terlihat secara fisik. Misalnya system teologia, ialah system yang berupa ajaran-ajaran kekerabatan antara insan dengan Tuhan. Sistem fisik ialah system yang ada secara fisik. Misalnya system computer, system akuntansi, system produksi dan lain sebagainya.
Sistem diklasifikan sebagai system alamiah (natural system) dan system bikinan insan (human made system) 
Sistem alamiah ialah system yang terjadi lewat proses alam, tidak dibentuk manusia. Misalnya system perputaran bumi. Sistem produksi manusia ialah system yang dirancang oleh insan. Sistem produksi insan yang melibatkan interaksi anatara insan dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem isu merupakan acuan man-machine system, sebab menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan insan.
Sistem diklasifikan sebagai system tertentu (deterministic System) dan system tak pasti (probabilistic system) 
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah mampu diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan niscaya, sehingga keluaran dari system dapat diramalkan. Sistem computer yaitu contoh dari system tertentu yang tingkah lakunya dapat ditentukan menurut acara-acara yang dilaksanakan. Sistem tak tentu ialah system yang keadaan era depannya tidak dapat diprediksi alasannya adalah mengandung unsure probabilitas.
Sistem diklasifikan sebagai system tertutup (closed system) dan system terbuka(open system) 
Sistem tertutup ialah system yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis system tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada system yang sungguh-sungguh tertutup, yang ada hanyalah relatively closed (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka ialah system yang berafiliasi dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena system sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luanya, maka suatu system mesti mempunyai sebuah system pengendalian yang bagus. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup alasannya system tertutup akan bekerja secara otomatis dna terbuka cuma untuk pengaruh yang bagus saja.
Klasifikasi system terbuka dan tertutup mampu digambarkan selaku berikut :
Pengertian Pengembangan Sistem 
Pengembangan system (system development) dapat memiliki arti menyusun suatu system yang gres untuk mengambil alih system yang usang secara keseluruhan atau memperbaiki system yang sudah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan alasannya beberapa hal, yakni sebagai berikut ini :
Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul disistem yang usang yang dapat berupa : 
a. Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam system yang usang mengakibatkan system yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang dibutuhkan. Ketidakberesan ini dapat berupa :
  • Kecurangan-kecurangan disengaja yang mengakibatkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
  • Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga mampu menjadikan kebenaran dari data kurang terjamin.
  • Tidak efisiensinya operasi.
  • Tidak ditaatinya kecerdikan administrasi yang sudah ditetapkan.
  Desentralisasi Pendidikan Di Masa Otonomi Daerah
b. Pertumbuhan Organisasi 
Pertumbuhan organisasi yang mengakibatkan harus disusunnya system yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya yaitu keperluan berita yang kian luas, volume pengolahan data kian meningkat, pergantian prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka mengakibatkan system yang usang tidak efektif lagi, sehingga system yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan administrasi.
Untuk meraih potensi -peluang(Opportunities) 
Tenologi gosip sudah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras computer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Oganisasi mulai merasakan bahwa teknologi berita ini perlu dipakai untuk memajukan penyediaan info sehingga mampu mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang mau dijalankan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan isu atau efisiensi waktu sungguh menentukan berhasil atau tidaknya taktik dan planning-rencana yang sudah disusun untuk menjangkau peluang-kesempatan yang ada. Bila pesaing mampu memanfaatkan teknologi ini, maka potensi -potensi akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-peluang ini dapat berupa kesempatan-kesempatan pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya.
Adanya isyarat-instruksi (derivatives) 
Penyusunan system yang gres dapat juga terjadi alasannya adalah adanya kode-aba-aba dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, mirip contohnya peraturan pemerintah.
Berikut ini dapat digunakan selaku indicator adanya persoalan-persoalan dan peluang-peluang yang dapat diraih, sehingga menimbulkan system yang lama harus diperbaiki, ditingkatkan bahkan diganti keseluruhannya. Indikator-indikator ini diantaranya yaitu sebagai berikut :
  • Keluhan dari langganan
  • Pengiriman barang yang sering tertunda
  • Pembayaran honor yang terlambat
  • Laporan yang tidak tepat waktunya
  • Isi laporan yang sering salah
  • Tanggung jawab yang tidak jelas
  • Waktu kerja yang berlebihan
  • Ketidakberesan kas
  • Produktifitas tenaga kerja yang rendah
  • Banyaknya pekerja yang menganggur
  • Kegiatan yang tumpang tindih
  • Tanggapan yang lambat kepada langganan
  • Kehilangan peluang kompetisi pasar
  • Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi
  • Persediaan barang yang terlalu tinggi
  • Pemesnaan kembali barang yang tidak efisien
  • Biaya Operasi yang tinggi
  • File-file yang kurang terorganisir
  • Keluhan dari supplier alasannya adalah tertundanya pembayaran
  • Bertumpuknya back order (tertundanya pengantaran alasannya kurangnya persediaan barang)
  • Investasi yang tidak efisien
  • Peramalan pemasaran dan produksi tidak sempurna
  • Kapasitas buatan yang menganggur (idle capasites)
  • Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
  • Dll.
Proses pengembangan system dapat digambarkan sebagai berikut :
Dengan sudah dikembangkannya system yang gres, maka diharapkan akan terjadi kenaikan-kenaikan di system yang gres. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES (ialah singkatan untuk membuat lebih mudah mengingatnya), ialah selaku berikut:
  • Performance (kinerja), kenaikan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time. Throughtput yakni jumlah dari pekerjaan yang mampu dijalankan suatu saat tertentu. Response time ialah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan terebut.
  • Information (info), kenaikan terhadap mutu info yang dihidangkan.
  • Economy (ekonomis), peningkatan terhadap faedah-manfaat atau keuntungan-laba atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  • Control (Pengendalian), kenaikan kepada pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
  • Efficiency (efisiensi), kenaikan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berlawanan dengan hemat. Bila ekonomis berafiliasi dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  • Services (pelayanan), peningkatan kepada pelayanan yang diberikan oleh system.
PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
  • Sistem yang dikembangkan yaitu untuk manajeman
  • Sistem yang dikembangkan ialah investasi modal yang besar
  • Semua alternative yang ada mesti diinvestigasi
  • Investasi yang terbaik mesti bernilai
  • Sistem yang dikembangkan membutuhkan orang yang terdidik
  • Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam proses pengembangan system.
  • Proses pengembangan system tidak harus urut
  • Jangan takut membatalkan proyek
  • Dokumentasi mesti ada untuk fatwa dalam pengembangan system
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan system gosip yang berbasis computer mampu merupakan peran kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan beberapa tahun untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan system melalui beberapa tahapan dari mulai system itu direncanakan hingga dengan system tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi system yang telah dikembangkan masih timbul kembali masalah-persoalan yang kritis serta tidak mampu teratasi dalam tahap pemeliharaan system, maka perlu dikembangkan kembali suatu system untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap penyusunan rencana system. Siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu system (system life cycle). Daur atau siklus hidup dari pengembangan system ialah sebuah bentuk yang dipakai untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahanpan tersebut dalam proses pengembangannya.
Dari sekian banyak siklus pengembangan system berdasarkan beberapa penulis semenjak tahun 1970 an, diambil salah satu yang mau menjadi teladan kita tentang pengembangan system ini, yakni menurut John Burch, Gary Grudnitski, Information Systems, Theory and Practice (new York: John Wiley & Sons) yang menuliskan tahapan pengembangan system sebagai berikut:
  1. Kebijakan dan penyusunan rencana system (System policy and planning) 
  2. Pengembangan system (system development) 
  3. Analisis system (system analysis) 
  4. Desain system secara lazim (general system design) 
  5. Penilaian system (system evaluation) 
  6. Desain system terinci (detailed system design) 
  7. Implementasi system (system implementation) 
  Pengertian Staffing
Manajemen system dan operasi (system management and operation) 
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi yakni :
Kesatuan sistem-tata cara, procedure-prosedure, desain-desain pekerjaan, aturan-hukum dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu wawasan, seni atau disiplin lainnya.
Metode adalah :
Suatu cara/ teknik yang sisematik untuk melaksanakan sesuatu.
Metodologi pengembangan system yang ada lazimnya dibuat atau disarankan oleh :
  • Penulis buku
  • Peneliti
  • Konsultan
  • System house
  • Pabrik software
Alat dan teknik pengembangan Sistem
Untuk dapat melakukan tindakan sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan system yang terorganisir, maka diharapkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alatt yang dipakai dalam sebuah metodologi biasanya berupa sebuah gambar atau diagram atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang berbentukgambar atau grafik (nongraphical tools), mirip contohnya data dictionary, structured English, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan mnyajikan data.
Alat-alat pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut ini :
HIPO diagram 
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), yakni alat dokumentasi acara yang berbasis pada fungsi, ialah tiap-tiap modul di dalam system digambarkan oleh fungsi khususnya. 
Data flow diagram 
Digunakan untuk menggambarkan sebuah system yang sudah ada atau system baru yang hendak dikembangkan secara logika tanpa menimbang-nimbang lingkungan fisik dimana data tersebut menglir (contohnya melalui telpon, surat dan sebaginya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (contohnya file kartu, mcrifile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagianya)
Structured chart 
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari system berita secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodule dengan pertanda kekerabatan komponen data dan bagian control anatara relasi modulnya sehingga menawarkan klarifikasi lengkap dari system dipandang dari komponen data, komponen control, modul dan korelasi antar modulnya.
SADT (Structure Analysis and Design Technique) 
Structured Analysis and Design Technique, menatap sebuah system terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan peristiwa (kegiatan yang dikerjakan oleh orang, mesin atau prangkat lunak). Menggunakan dua tipe diagram yakni, diagram acara(activity diagrams, disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams disebut datagrams)
Jackson’s diagram (JSD) 
Jackson’s System Develpoment (JSD) membangun sebuah versi dari dunia positif (real world) yang menawarkan subyek-subyek permaslahan dari system. Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat berupa grafik yang sifatnya lazim, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. Alat alat ini berupa sebuah denah yang dapat diklasifikan selaku berikut :
Bagan untuk menggambarkan kegiatan (activity charting) 
a. Bagan alir tata cara(system flowchart)
b. Bagan alir acara (acara flowchart) yang mampu berupa :
Bagan alir akal acara (acara logic flowchart)
Bagan alir program computer terinci (detailed computer program flowchart)
c. Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)
d. Bagan alir proses (process flowchart)
e. Gantt chart
Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting) 
Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personil relationship charting) 
a. Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
b. Bagan organisasi (organization chart)
Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang mampu digunakan antara lain sebagai berikut ini :
Teknik administrasi proyek, yakni CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique) 
Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek
Teknik memperoleh fakta (fact finding techniques) 
Yaitu teknik yang dapat dipakai untuk mengumpukan data dan menemukan fakta-fakta dalam acara mempelajari metode yang ada. Teknik-teknik ini diantaranya yaitu :
1. Wawancara (interview)
Memungkinkan analis tata cara selaku pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap tampang pribadi dengan orang yang diwawancarai (interviewee).
2. Observasi (observation)
Adalah observasi pribadi suatu kegiatan yang sedang dikerjakan yang mana pada waktu pengamatan analis tata cara dapat ikut juga berpartisipsi dengan orang-orang yang sedang melakukan sebuah aktivitas tersebut.
3. Daftar pertanyaan (questionnaires)
Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis tata cara untuk mengumpulkan data dan usulan dari responden-responden yang dipilih.
4. Pengumpulan sampel (sampling)
Pengambilan sampel yakni pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya dengan pertimbangan ongkos dan waktu yang terbatas.
Teknik analisis ongkos / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost benefit analysis) 
Teknik ini menganggap dari sisi kelayakan irit suatu pengembangan metode info.
Teknik untuk melakukan rapat 
Selama proses pengembangan sistem dikerjakan, seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan metode sendiri atau rapat anatara tim pengembangan metode dengan pemakai metode manajer, sehingga kemampuan analis sistem untuk memimpin atau ikut serta di dalam suatu rapat ialah hal yang penting terhadap keberhasilan proyek pengembangan sistem.
Teknik inspeksi / walkthrough 
Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough ialah kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud semoga dokumentasi yang mau diserahkan terhadap pemakai tata cara secara teknik tidak mengalami kesalahan dan mampu dilaksanakan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem lainnya. Pemakai tata cara melaksanakan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh analis metode secara teknik tidak mengandung kesalahan.
Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
1. Kurangnya adaptasi pengembangan metode
2. Kelalaian memutuskan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai metode
3. Kurang sempurnanya penilaian kualitas analisis biaya
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.
5. Penggunaan teknologi computer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6. Pengembangan tata cara yang tidak dapat dipelihara
7. Implementasi yang direncanakan dilakukan kurang baik
FUNGSI ANALIS SISTEM
Analis tata cara(system analyst) yaitu orang yang menganalisis sistem (mempelajari problem-problem yang muncul dan menetukan kebutuhan-kebutuhan pemakai tata cara) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan. Sebutan lain untuk analis tata cara ini yaitu analis info (information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (system designer), konsultan sistem (system consultant) dan jago teknik sistem (system engineer).
Analis metode berlawanan dengan pemogram. Pemogram (programmer) ialah orang yang menulis isyarat program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangkit yang telah dibentuk oleh analis sistem. Akan tetapi ada juga analis metode yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh analis tata cara. Orang yang melaksanakan tugas baik selaku analis tata cara maupun pemrogram disebut analis / pemrogram (analyst / programmer) atau pemrogran/ analis (programmer/analyst). Tugas dan tanguung jawab analis metode dan pemrogram ialah berlainan dan mampu dilihat pada table berikut :
Pengatahuan dan keterampilan yang diharapkan Analis Sistem
Analis sistem mesti memiliki wawasan yang luas dan kemampuan yang khusus. Beberapa analis metode oke bahwa pengetahuan-wawasan dan kemampuan berikut ini sungguh diperlukan bagi seorang analis tata cara yang baik :
Pengetahuan dan kemampuan wacana teknik pengolahan data, tekonologi computer dan pemrograman computer: 
a. Keahlian teknik yang mesti dimiliki yakni tergolong keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keterampilan dalam memakai computer.
b. Pengetahun teknik yang mesti dimiliki meliputi wawasan tentang perangkat keras computer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa computer, metode operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
Pengetahun perihal bisnis secara biasa  
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis metode mesti mempunyai pengetahuan wacana ini. Pengetahuan ini diharapkan agar analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi administrasi, metode pengendalian manajemen, penjualan,bikinan, manajemen personalia, keuangan, tingkah laris organisasi, kebijakan perusahaan dan faktor-aspek bisnis lainnya.
Pengetahun wacana metode kuantitatif 
Dalam membangun versi-versi aplikasi, analis tata cara banyak menggunakan tata cara-tata cara kuantitatif, mirip misalnya pemrograman linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regression), network, pohon keputusan (decision tree), animo, simulasi dan lain sebagainya.
Keahlian pemecahan problem 
Analis metode harus mempunyai kesanggupan untuk meletakkan problem-problem komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah dilema tersebut ke dalam bab-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus mampu merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat menanggulangi masalah-permsalahan tersebut.
Keahlian komunikasi antar personil 
Analis tata cara mesti mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawacara, presentasi, rapat dan pengerjaan lapoaran-laporan.
Keahlian membina relasi antar personil 
Manusia ialah faktor yang kritis didalam metode dan moral manusia satu dengan yang yang lain berlawanan. Analis metode yang kaku dalam membina kekerabatan kerja dengan personil-personil yang lain yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis metode tidak mampu membina korelasi yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai metode atau administrasi dan kecenderungan pemakai metode akan mempersulitnya.
Tim Pengembangan Sistem
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada seorang analis metode yang merangkap selaku pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap sebagai analis metode(pemrogram/analis). Akan namun untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini lazimnya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan tata cara ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang hendak ditangani.Tim ini secara umum mampu terdiri dari personil-personil sebagai berikut :
Manajer analisis metode 
Manajer anaisi tata cara (manager of system analysis) ini disebut juga sebagai coordinator proyek dan memiliki peran dan tanggung jawab selaku berikut:
a. Sebagai ketua/ coordinator tim pengembangan sistem
b. Mengarahkan,menertibkan dan mengendalikan anggota tim pengembangan tata cara lainnya
c. Membuat agenda pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang hendak dijalankan
d. Bertanggung jawab dalam mendefinisikan problem,studi kelayakan, disain metode dan penerapananya.
e. Memberikan nasehat-nasehat perbaikan tata cara
f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai metode dalam hal perundingan-perunndingan dan pemberian-pertolongan anjuran terhadap administrasi dan pemakai sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report)
h. Mengkaji ulang dan menilik kembali hasil kerja dari tim.
Ketua analis tata cara 
Ketua analis sistem (lead system analyst) lazimnya menjabat selaku wakil dari manajer analisis tata cara.Tugasnya adalah membantu peran dari manajer analisis metode dan mewakilinya kalau manajer analis metode berhalangan.
Analis tata cara senior 
Analis sisten senior (senior system analyst) merupakan analis sistem yang sudah berpengaalaman.
Analis metode 
Analys sistem (system analyst) ialah analis metode yang cukup terlatih dan mampu bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis tata cara senior.
Analis tata cara yunior 
Analis sistem yunior (junior system analyst) merupakan analis tata cara yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan tutorial-panduan dari analis sistem yang lebih senior. Analis metode yunior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (system analyst trainee).
Pemrogram aplikasi senior 
Permograman aplikasi senior (senior application programmer) merupakan pemrigraman computer yang sudah berengalaman dengan peran merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram yang yang lain.Pemrogram aplikasi senior ini kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram / analis.
Pemrogram aplikasi 
Pemrogram apliaksi (application programmer) ialah pemrogram computer yang cukup terlatih dan mampu melaksanakan tugasnya tanpa harus dibimbing secara pribadi lagi.
Pemrogram aplikasi yunior 
Pemrogram aplikasi yunior (anabawang application programmer) ialah pemrogram computer yang belum terlatih dan masih dibawah tutorial eksklusif dari pemrogram yang lebih senior. Pemrogram aplikasi yunior umumnya hanya dilibatkan pada pengerjaan modul-modul acara yang sederhana, mirip contohnya pengerjaan bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (application programmer trainee).