Riya’ ada beberapa jenis, akan namun yang terpenting disini ialah riya’ dalam masalah agama baik dalam sifat maupun amalannya. Riya’ jenis ini antara lain:
- Riya’ yang berasal dari badan, seperti menampilkan bentuk tubuhnya yang kurus dan pucat, supaya orang lain mampu menyaksikan bahwa ia sudah berupaya sedemikian rupa dalam beribadah, atau menampilkan rambut yang berserakan agar dianggap terlalu sibuk dalam urusan agama sehingga merapikan rambutpun tidak sempat. Riya’ semacam ini berasal dari tubuh dan tidak jarang dilakukan orang-orang yang taat kepada agamanya. Sedangkan orang-orang yang tunduk kepada urusan dunia maka mereka riya’ dengan memperlihatkan tubuh yang gemuk, penampilan yang higienis, wajah yang ceria serta tubuh yang terawat dengan baik.
- Riya’ yang berasal dari komplemen orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah orang yang berjalan dengan bunyi keras, membiarkan bekas sujud diwajah. Mereka yang riya’ dalam persoalan ini ada beberapa tingkatan, diantaranya mereka ada yang mengharapkan reputasi tertentu dikalangan orang-orang baik, dengan memperlihatkan pakaian yang lusuh biar dikira orang yang zuhud. Tingkatan lain mereka berharap agar dapat diterima dikalangan orang yang baik-baik dan sekaligus diterima oleh orang yang hanya mementingkan duduk perkara dunia. Mereka ingin memadukan antara orang-orang yang taat beragama dan para pemuja dunia dan berusaha diterima dikedua belah pihak.
- Riya’ dengan perkataan. Riya’ ini yaitu riya’ para pemeluk agama ialah dengan anjuran , peringatan, mempertahankan pengabaran dengan maksud untuk berdebat, memperlihatkan ke dalam ilmu dan perhatiannya terhadap orang-orang salaf, menampilkan amarah dikala melihat kemungkaran dihadapan orang banyak yang semua perbuatan tersebut tersimpan maksud agar dikira menunjukkan kedalam kepercayaan dan taqwanya kepada Allah SWT.
- Riya’ dengan tindakan yaitu agar terlihat khusuk dan tawadhuk serta sungguh rajin dalam mengerjakan agamanya.