Pengertian Jangka Sorong, Jenis, Kalibrasi, Dan Penggunaan-Manfaatnya

Dalam pengukuran panjang kita bisa menggunakan alat ukur panjang sesuai dengan kebutuhan p Pengertian Jangka Sorong, Jenis, Kalibrasi, dan Penggunaan-Kegunaannya
Dalam pengukuran panjang kita mampu menggunakan alat ukur panjang sesuai dengan kebutuhan pengukuran kita. Misalnya saja jikalau kita akan mengukur panjang meja, kita akan menentukan meteran, alasannya meteran lah yang paling sesuai. Semisal kita akan mengukur panjang pensil, kita mampu menggunakan penggaris. Sedangkan kalau mengukur diameter jendela, alat yang sesuai untuk mengukur hal ini yaitu jangka sorong, karna lebih mempunyai ketelitian yang lebih baik dibandingkan meteran dan penggaris. Nah, berbicara tentang jangka sorong, kalian sudah tahu belum apa itu jangka sorong? Apa saja bab-bab jangka sorong? Berapa saja jenis jangka sorong dan Bagaimana cara mengkalibrasi jangka sorong? Apa saja kegunaan jangka sorong dan penggunaan jangka sorong? Untuk menjawab pertanyaan berikut, mari simak klarifikasi jangka sorong terlengkap berikut ini.
A. PENGERTIAN JANGKA SORONG
Jangka sorong ialah alat ukur yang ketelitiannya mampu mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian skala, ialah skala tetap (tidak mampu digeser) dan skala nonius (dapat digeser). Pembacaan hasil pengukuran sungguh bergantung pada keahlian  dan kecermatan pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru telah dilengkapi dengan display digital. Pada model analog, lazimnya tingkat kecermatan ialah 0,05 mm untuk jangka sorong  dibawah 30 cm dan 0,01 untuk yang diatas 30 cm.
Pada nonius jangka sorong biasanya ditemukan 49 bagian skala utama, 50 bagian skala nonius, atau 50 bab skala nobius 49 mm, sehingga jarak antara 2 skala nonius terdekat ialah 49/50 mm = 0,98 mm. Nst nonius jangka sorong mampu dicari dengan rumus:
1.Nst nonius = selisih jarak antara dua nst skala utama dengan jarak antara dua skala nonius.
2.Hasil pengukuran jangka sorong (H) yaitu menurut hasil bacaan angka nol (0) skala nonius (skala geser).
B. BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG
Jangka sorong memiliki beberapa bagian yang berfungsi berlainan-beda. Adapun bagian-bab jangka sorong yaitu selaku berikut ini:
1. Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau phi batang kayu)
2. Gigi dalam: berfungsi untuk pengukuran bab dalam (lebar lubang pen, phi lubang bor, alur dll)
3. Pengukur kedalaman: paling baik untuk pengukuran dalam lubang pen danbor
4. Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran
5. Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.
6. Patokan pembacaan skala utama (cm)
7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.
C. JENIS-JENIS JANGKA SORONG
Jangka sorong mempunyai tiga jenis yaitu jangka sorong nonius, jangka sorong jam, dan jangka sorong ketinggian. Adapun klarifikasi dari ketiga jenis jangka sorong tersebut adalah sebagai berikut.
1. Jangka sorong nonius (Vernier Caliper)
Ada dua jenis utama dari jangka sorong nonius. Jenis pertama cuma dipakai untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam sedangkan jenis kedua senantiasa untuk mengukur dimensi luar  dan dimensi dalam, juga dapat  dipakai untuk mengukur ketinggian.
Pada jenis pertama, untuk pengukuran dimensi dalam maka harga yang dibaca pada skala skala linier mesti ditambah dengan tebal dari ujung kedua rahang ukur. Bisasanya rahang ingsut/jangka sorong ini mempunyai kapasitas ukur hingga 150 mm, sedangkan untuk jenis yang besar mampu hingga 1000 mm. Kecermatan pembaca tergantung dari skala noniusnya dalam hal ini yakni 0,10; 0,50, atau 0,2 mm.
2. Jangka Sorong Jam (Dial Caliper)
Mistar ingsut/jangka sorong jam yang menggunakan jam ukur sebagai ganti dari skala nonius. Gerak lurus dari sensor diubah menjadi gerak berputar dari jam penanda dengan perantaraan roda gigi. Pada poros jam ukur dan batang bergigi yang melekat di tengah-tengah sepanjang batang ukur.
3. Jangka Sorong Ketinggian (Hight Gauge)
Suatu jenis jangka sorong yang berfungsi sebagai pengukur ketinggian disebut jangka sorong ketinggian. Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak  vertikal pada batang berukuran yang tegak lurus dengan landasannya. Skala utama pada batang ukur ada yang mampu dikontrol ketinggianya, dengan menggunakan penyetel yang terletak dipuncaknya. Dengan demikian pembacaan ukuran mampu diatur mulai dengan bilangan bundar.
D. KALIBRASI JANGKA SORONG
Sebelum melaksanakan pengukuran, hendaknya terlebih dahulu dilaksanakan pengecekan kondisi alat ukur, apakah masih pantas pakai atau tidak. Sebab pemakaian alat ukur yang sudah terlalu usang mampu menghipnotis tingkat kecermatan alat tersebut kepada hasil pengukuran. Metode pengukuran ini dinamakan metode kalibrasi. Kesalahan-kesalahan dari alat ukur biasanya terjadi pada penugasan skala, penunjukan awal posisi nol pada skala dan sebagainya. Pada jangka sorong kesalahan yang terjadi lazimnya pada ketika permulaan sebelum pengukuran, yaitu dikala rahang geser dan rahang tetap di tutup rapat. Posisi angka nol pada skala nonius tidak tepat berada di posisi angka nol pada skala utama, kadang mampu lebih atau kurang. Kelebihan atau kelemahan penunjukkan skala tersebut mampu dinamakan  dengan kesalahan  nol (zero error).
Jika posisi nol pada skala nonius berada disebelah kanan posisi nol pada skala utama atau dinamakan juga kesalahan nol kasatmata, maka hal ini mempunyai arti bahwa hasil pengukuran lebih dari nilai sebetulnya, sehingga untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya dipakai formula selaku berikut:
Nilai bekerjsama = hasil pengukuran – kesalahan nol
Jika posisi nol pada skala nonius berada disebelah kiri posisi nol pada skala utama atau dinamakan juga kesalahan nol negatif, maka hal ini bermakna bahwa hasil pengukuran kurang dari nilai sebenarnya sehingga untuk menerima nilai sesungguhnya dipakai formasi sebagai berikut:
Nilai bekerjsama = hasil pengukuran + kesalahn nol
E. KEGUNAAN JANGKA SORONG
Jangka sorong mempunyai banyak kegunaan, adapun kegunaan jangka sorong ialah  sebagai berikut ini:
1.Untuk mengukur sebuah benda dari sisi luar dengan cara diapit
2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun yang lain) dengan cara diulur
3. Untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada sebuah benda dengan cara menancapkan/memasukkan bab pengukur.
F. PENGGUNAAN JANGKA SORONG
Jangka sorong memiliki beberapa peggunaan, adapun pengggunaan jangka sorong yakni sebagai berikut ini.
1. Mengukur Diameter Luar benda
– Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda.
– Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang supaya rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
2. Mengukur Diameter Dalam Benda
– Cara mengukur diameter bab dalam suatu pipa atau tabung
– Putar;ah pengunci ke kiri, masukkan ke rahang atas ke dalam benda
– Geser supaya rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan
3. Mengukur Kedalam benda
– Cara mengukur kedalaman benda:
– Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong sampai ujung lancip menjamah dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
Demikan klarifikasi dari kami wacana Pengertian Jangka Sorong, Jenis, Kalibrasi, dan Penggunaan-Kegunaannya yang lengkap diikuti dengan gambar jangka sorong. Semoga mampu bermanfaat. Sekian dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Terimakasih.
Sumber: Herlambang, Ananda Bagas. 2017. Perubahan Fisika. Yogyakarta: Penerbit Istana Media.

  Kalor: Pengertian, Satuan, Persamaan, Imbas Dan Perlengkapan