Sebenarnya masih banyak orang yg belum begitu paham perihal pemahaman inverted yield curve ini. Padahal istilah inverted yield curve yg ada dlm dunia saham ini begitu penting untuk diketahui.
Apalagi jika ananda masih merupakan seorang pemula yg terjun dlm dunia saham, maka dr itu wajib mengetahui lebih lanjut tentang inverted yield curve yg diulas pada postingan berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Inverted Yield Curve
Pada dasarnya inverted yield curve yakni suatu kurva yg menampilkan imbalan hasil. Hal tersebut digambarkan dengan-cara terbalik, yakni nilai imbal hasil yg berupa obligasi memiliki nilai tesendiri. Imbalan hasil dgn jangka waktu panjang tersebut akan bernilai jauh lebih tinggi.
Hal tersebut berlaku jikalau dibandingkan dgn nilai imbal hasil obligasi dlm jangka yg lebih pendek. Keadaan inverted yield curve tersebut pula kerap dimaksudkan sebagai salah satu tanda dr resesi ekonomi. Resesi tersebut mampu menyerang semua negara.
Penggambaran Yield Curve
Supaya lebih jelas lagi, ananda mesti mengetahui penggambaran dr yield curve ini. Yield curve wajar akan menggambarkan tanjakan yg berasal dr sudut paling kiri di posisi bawah menuju ke arah kanan paling atas.
Nantinya, sumbu x dr yield curva berfungsi sebagai tenor obligasi. Sedangkan sumbu y berfungsi sebagai tingkat imbal hasil. Jika gambar kurva menawarkan kondisi mirip itu maka keadaannya normal. Mengingat nantinya imbal hasil obligasi dgn jangka waktu panjang tersebut akan jauh lebih tinggi.
Lain halnya jika nilai yield curve itu tadi menggambarkan kondisi sebaliknnya. Maka nilai imbal hasil yg dimiliki oleh obligasi dgn jangka waktu pendek akan jauh lebih tinggi.
Sumbu x dr kurva yg berfungsi selaku tenor obligasi akan mengalami penurunan. Sedangkan sumbu y yg merupakan tingkat imbal hasil akan naik. Itu mampu mengakibatkan nilai imbal hasil obligasi dgn jangka waktu panjang mengalami penurunan.
Selain itu ada satu hal yg wajib ananda ingat alasannya begitu penting, yaitu imbal hasil dr obligasi dgn jangka waktu tertentu merupakan nilai dr risiko yg akan didapatkan.
Dengan kata lain imbal hasil obligasi dgn jangka waktu tertentu tersebut merupakan default risk. Jika nantinya yield curve menunjukkan imbal hasil risiko obligasi jangka panjang membesar maka itu mengembangkan risiko pembayaran.
Hal ini pula berlaku bagi nilai imbal hasil risiko obligasi jangka pendek. Risiko yg besar tersebut bisa menyebabkan nilai imbal hasil risiko dr obligasi dgn jagka pendek mampu ikut naik, baik dlm waktu yg usang maupun singkat.
Dengan begitu mampu dibilang bahwa nantinya ananda akan mengalami kerugian aset dlm jumlah yg tak sedikit menurut penggambaran inverted yield curve.