Beriman kepada malaikat bermakna percaya dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa malaikat itu benar-benar ada dan diciptakan oleh Allah. Keberadaan malaikat bersifat gaib, artinya tidak mampu ditangkap oleh indera manusia. Walaupun tidak mampu dinikmati keberadaannya lewat indera insan. Namun dalam firman-Nya Allah Swt, menawarkan klarifikasi bahwa malaikat itu sungguh-sungguh ada dan diciptakan-Nya. Allah menyuruh untuk mengimani hal-hal yang gaib. Beriman terhadap hal yang gaib juga merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa.
Iman kepada malaikat merupakan rukun akidah yang kedua. Meyakini adanya malaikat hukumnya wajib bagi setiap mukmin karena akrab kaitannya dengan keimanan terhadap Allah.
Sebelum membuat Adam, Allah Swt sudah menciptakan malaikat. Malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan Allah dari nur atau cahaya yang selalu taat dan patuh kepada semua perintah Allah dan tidak pernah membantah-Nya, serta senantiasa bertasbih kepada Allah.
Malaikat merupakan makhluk gaib yang tidak mampu ditangkap oleh indera manusia. Malaikat tidak dapat dilihat dengan indera insan, sekalipun memakai alat yang sungguh terbaru.
Malaikat bukan laki-laki dan bukan wanita, melainkan tidak mempunyai jenis kelamin. Malaikat dapat berganti bentuk dan berkembang menjadi menjadi apa saja yang dia inginkan atas izin Allah Swt. Misalnya, Malaikat Jibril menjelma menjadi seorang pria dikala mengajukan pertanyaan ihwal dogma, Islam dan Ihsan kepada Nabi Muhammad Saw.
Allah membuat malaikat berbeda dengan makhluk lainnya. Malaikat diciptakan untuk selalu taat melaksanakan tugas-peran dan perintah yang telah diputuskan oleh Allah. Mereka tidak pernah letih, tidur dan lupa terhadap peran-tugasnya.
Allah membuat malaikat semata-mata untuk mengabdi dan melakukan perintah Allah. Tidak ada satupun perintah Allah kepada mereka yang tidak dikerjakan. Mereka tidak pernah letih, lupa, ingkar, apalagi membangkang terhadap perintah Allah. Apapun tugas yang diberikan senantiasa dilakukan dengan sebaik mungkin.