Pengertian Ic (Integrated Circuit), Jenis Ic Dan Misalnya

IC merupakan komponen penting dalam elektronika Pengertian IC (Integrated Circuit), Jenis IC dan Contohnya

IC ialah unsur penting dalam elektronika. Selain penting, juga sering dipakai. Lalu, bantu-membantu apa pengertian IC itu? Apa saja jenisnya? Untuk menjawab pertanyaan berikut, simaklah klarifikasi berikut ini.
A. Pengertian Integrated Circuit (IC)
Integrated Circuit (IC) yakni sebuah bagian elektronik yang dibuat dari materi semikonduktor dan ialah pengembangan dari transistor. Dalam sebuah IC terdapat beberapa jenis bagian pasif maupun aktif yang tersusun dalam bungkus (packages). Jenis-jenis kemasan pada IC yang umum dipakai antara lain: Single ln-line Package (SIP), Dual In-line Package (DIP), Quad In-Line Package (QIP), dan Flat Packs.
B. Jenis IC dan Contohnya
IC dibagi menjadi dua jenis ialah sebagai berikut :
1. IC Analog (Linier)
IC analog yaitu IC yang tersusun oleh beberapa rangkaian analog (linier) dan beroperasi dengan memakai sinyal sinusoidal.
Berikut ini yakni acuan IC analog (linier) :
a. IC Op-Amp
Amplifier operasional atau biasa disebut dengan op-amp ialah salah satu jenis IC analog yang berfungsi selaku rangkaian penguat.
Op-Amp dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut :
1) Op-Amp Inverting
Op-Amp Inverting merupakan rangkaian yang tegangan keluarannya berbanding terbalik dengan tegangan masukannya. Sinyal masuk ke op-amp inverting lewat inverting dan menciptakan keluaran dengan sudut fase yang berkebalikan dengan sudut fase tegangan masukan.
Besarnya penguatan bergantung pada aspek penguatan (gain) yang dirumus selaku berikut :
(Vout) = – (R2/R1)Vin
Dengan:
Vout = tegangan keluaran penguat operasional (output)
Vin = tegangan masukan (input)
R1 = hambatan ke-1 (ohm)
R2 = hambatan ke-2 (ohm)
2) Op-Am-Non-Inverting
Penguat operasional non inverting tergolong dalam tata cara analog linier, yaitu tata cara yang menciptakan tegangan keluaran sepadan dengan tegangan masukan yang diberikan. Penguat operasional non inverting yaitu penguat yang dinyal masukannya diberikan pada input non inverting dan menghasilkan output dengan sudut fase sama dengan sudut tegangan input.
Besarnya penguatan bergantung pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan selaku berikut:
(Vout) = ((R1+R2)/R1)Vin
Dengan:
Vout = tegangan keluaran penguat operasional (output)
Vin = tegangan masukan (input)
R1 = kendala ke-1 (ohm)
R2 = hambatan ke-2 (ohm)
2. IC Timer 555
IC timer 555 ialah jenis IC linier yang berfungsi selaku rangkaian pewaktu monostable dan osilator astable. IC 555 ialah jenis IC yang populer di dalam dunia elektro analog/linier. Pada penggunaannya, IC 555 mampu dikategorikan dalam beberapa fungsi rangkaian, antara lain selaku berikut :
a. Rangkaian Monostable
Pada rangkaian monostable, IC 555 berfungsi selaku penghasil pulsa diskrit. Pulsa akan dihasilkan pada saat IC 555 menerima sinyal pemicu. Lebar pulsa yang dihasilkan dipengaruhi oleh korelasi RC (resistor dan kapasitor). Pulsa akan berhenti setelah kapasitor mendapatkan 2/3 tegangan catu daya. Lebar pulsa dapat dimodifikasi dengan mengganti nilai resistor (R) dan kapasitor (C) sesuai dengan rumus berikut :
t = 1,1 (R x C)
Dengan :
t = lebar pulsa (detik)
R = nilai resistor (ohm)
C = nilai kapasitor (farad)
b. Rangkaian Astable
Pada rangkaian astable, IC 555 berfungsi sebagai penghasil sinyal kotak (pulsa) dengan frekuensi tertentu secara terus menerus. R1 menghubungkan Vcc dan pin 7 (pin dischange), R2 menghubungkan pin 7 (pin dischange), pin 6 (threshold), dan pin 2 (trigger). Kapasitor melakukan pengisian pada R1 dan R2, serta hanya melakukan pengosongan pada R2.
Pada rangkaian astable, frekuensi pulsa hanya dipengaruhi oleh nilai R1, R2, dan C. Rumusan frekuensi pada rangkaian astable selaku berikut :
f = 1/ (ln(2) x C (R1 + R2))
Lebar pulsa high dirumuskan senagai berikut :
hight = ln (2) x (R1 + 2R2) C
Lebar pulsa low dirumuskan selaku berikut :
low = ln (2) x C x R2
dengan :
R = nilai resistor (ohm)
C = nilai kapasitor (farad)
3. IC Power
IC power ialah jenis IC yang beroperasi pada catu daya. Umumnya, IC power dipakai pada rangkaian regulator, adaptor, dan power supply.
4. IC Digital
Berbeda dengan IC analog (linier), IC digital beroperassi pada tegangan 0 volt (low) dan 5 volt (high). IC digital tersusun dari beberapa rangkaian akal AND, OR, NOT, NAND, NOR, dan XOR. IC digital sering digunakan selaku aplikasi sakelar cepat. Pada perkembangannya, IC digital ialah jenis IC yang paling banyak digunakan dalam segala bidang elektronik, sebab ukurannya kecil dan memiliki fungsi yang sangat lengkap.

 
Begitulah ulasan dari kami wacana Pengertian IC (Integrated Circuit), Jenis IC dan Contohnya. Semoga artikel ini mampu berguna dan menambah wawasan buat kita semua. Jangan lupa ikuti artikel kami berikutnya dan share artikel kami. Terima kasih.

Sumber :
Chandra, Franky dan Arifianto, Deni. 2010. Jago Elektronika. Jakarta : Penerbit Kawan Pustaka.