Pengertian Gerak Epirogenetik dan Jenisnya (Bahas Lengkap) – Pada kesempatan yang lalu kita telah pernah membahas ihwal pemahaman gerak, kali ini kita masih akan membahas ihwal gerak, namun ada sedikit perbedaan.
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian Gerak Epirogenetik dan Jenisnya (Bahas Lengkap)
Gerak yang hendak dibahas disini ialah gerak epirogenetik, jadi apakah itu gerak epirogenetik? mari simak ulasan berikut ini.
Pengertian Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik merupakan suatu gerak yang mampu menimbulkan permukaan bumi seolah terasa turun atau naik, yang disebabkan oleh gerakan dibumi terbagi atas dua jenis, yaitu gerak epirogenetik aktual dan gerak epirogenetik negatif.
Jenis Gerak Epirogenetik
Terdapat dua jenis gerak epirogenetik, diantranya yaitu gerak epirogenetik aktual dan gerak epirogenetik negatif, simak klarifikasi di bawah ini.
Gerak Epirogenetik Positif
Gerak epirogenetik faktual ialah sebuah gerakan yang mana permukaan bumi turun serta seperti untuk permukaan air laut naik. Gerakan ini dappat terjad alasannya disebabkan oleh adanya aksesori beban contohnya sedimen yang tebal didaerah geosinklinal, yang mana berupa cekungan yang sangat luas.
Contoh gerak epirogenetik positif:
- Salah saru teladan gerak epirogenetik yang terjadi di Indoensia yaitu pada bagian Timur, yang ialah daerahi kepulauan Maluku barat daya hingga ke pulau Banda
– Gerak epirogenetik yang terjadi pada kepulauan Maluku memiliki letak geografis dengan luas keseluruhan 712.479,6 km2, terdiri atas 92,4% lautan dan luasnya mencapai 658.294,69 km2. Sedangkan untuk 7,6% sisanya meruakan sebuah daratan dengan luas yang meraih 54.185 km2. Bisa dikatakan bahwa untuk sebagian besar kepulaun Maluku ialah bahari.
– Pulau Banda yakni salah satu bagian dari kepulauan Maluku, yang mana memunyai luas kawasan 180 km2. Gerak epirogenetik juga pernah terjadi pada pulau Banda ini.
- Turunnya muara sungai Hudson di kawasan Amerika yang mana mampu terlihat mencapai 1.700 meter. Sungai Hudson adalah sungai yang memunyai panjang 507 km yang mengalir mulai dari utara ke selatan yang melintasi wilayah timur New York. Sungai Hudson sendiri bermuara di Hulu Teluk tempat New York.
- Turunnya lembah sungai Kongo pada daerah Afrika Tengah pada bagian barat yang mana meraih hingga 2.000 km dibawah permukaan bahari. Sungai Kongo ialah salah satu sungai yang masuk dalam sungai terpanjang kedua sesudah sungai Nil, sungai ini mempunyai panjang mencapai 4.700 km.
- Tenggelamnya benua Gondwana. Gondwana adalah salah satu benua raksasa yang ada di penggalan bumi selatan yang mana ialah daratan luas yang pernah ada sekitar 500 sampai 180 juta tahun silam. Gerak epirogenetik faktual disebabkan karena benua Gondwana menjadi Sesar Hindia.
- Pengendapan yang terjadi pada muara sungai Mississipi disebabkan karena adanya gerak epirogenetik nyata sehingga dapat menyebabkan daerah geosinklinal tertutupi oleh endapan. Sungai Mississipi ialah sungai yang masuk dalam sungai terpanjang yang ada di Amerika, dengan panjang mencapai 3.734 km2. Sungai Mississipi bermuara di Teluk Mexico.
Gerak Epirogenetik Negatif
Gerak epirogenetik negatif meruakan suatu gerakan di permukaan bumi seakan-akan permukaan bumi naik serta seolah-olah permukaan air turun. Umunya gerakan ini berbentukpengangkatan yang yang mana disebabkan oleh penghematan beban lapisan kerak bumi, contohnya seperti es yang mencair.
Contoh dari gerak epirogenetik negatif :
- Untuk fenomena alam yang disebabkan oleh adanya gerak epirogenetik negatif di Indonesia adalah terjadi di pulau Timor dan pulau Buton.
– Pulau Timor terbagi atas negara merdeka yakni Timor Leste dan Timor Barat yang termasuk pada bab provinsi Nusa Tenggara Timur yang mempunyai luas daerah meraih 30.777 km2.
– Pulau Buton meruakan sebuah pulau yang berada di Sulawesi Tenggara, dengan luas wilayah meraih 4.408 km2.
- Naiknya dataran tinggi di tempat Colorado juga disebabkan karena adanya gerak epirogenetik negatif. Dataran tinggi Colorado, Amerika Serikat memppunyai luas wilayah meraih 337.000 km2.
- Naiknya pulau Simeulue di bab utara. Pulau Simeulue ialah salah satu pulau yang letaknya di Barat Sumatera, memunyai luas kawasan mencapai 2.310 km2 dengan ketinggian 567 m. Naiknya pulau Simeulue bab utara disebabkan alasannya adanya gerak epirogenetik, fenomena ini terjadi alasannya adalah bertepatan dengan terjadinya petaka Stunami yang ppernah terjadi di Aceh pada tahun 2004.
- Gerak epirogenetik negatif juga dappat menjadikan pantai di Stockholm yang naik mencapai 1 meter di setiap 100 tahun.
Damak dari Gerak Epirogenetik
Tak hanya mampu menimbulkan pergeseran bentuk pada permukaan bumi saja, tetapi gerak epirogenetik juga dapat berpengaruh pada makhluk yang hidup yang ada di wajah bumi.
1. Dampak Positif
- Mendekatkan sumber air
Salah satu pengaruh positif yang terjadi pada gerak epirogenetik aktual ialah daat mengakibatkkan air naik ke permukaan. Air ialah sebuah zat utama yang sungguh penting dan diperlukan oleh seluruh mahkluk hidup yang ada dibumi. Dengan adanya gerak epirogentik konkret ini, sumber air yang letaknya jauh dibawah bumi kan mampu terdorong untuk naik ke permukaan bumi.
- Tempat hidup baru untuk makhluk hidup
Dampak possitif selanjutnya yang terjadi pada gerak epirogenetik negatif adalah dapat menimbulkan daratan naik yang berikutnya akan terbentuknya pegunungan atau bukit yang dapat ditumbuhi oleh tumbuhan dan mampu menjadi tempat hidup untuk binatang.
- Area pertanian atau perkebunan
Dapat aktual selanjutnya adalah terbentuknya dataran tinggi yang mampu untuk dimanfaatkan manusia selaku area perkebunan maupun pertanian.
- Tempat rekreasi
Damak nyata yang terakhir ialah terbentuknya pegunungan-pegunungan gres ditambah dengan udara yang segar serta pemandangan yang indah sehingga mampu dimanfaatkan selaku kawasan untuk rekreasi.
2. Dampak Negatif
Dampak negatif yang disebabkan alasannya adanya gerak epirogenetik, adalah bencana alam. Anda mampu untuk mempelajari mengenai biosfer yang mana sebagai lapisan kulit bumi.
- Longsor
Longsor sendiri sering terjadi pada kawasan pegunungan. Longsor ialah kejadian yang mana adanya pergerakan tanah yang disebabkan oleh abad batuan atau tanah dengan berbagai jenis, seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar oleh tanah. Longsor sendiri dapat terjadi dari beberapa faktor, yang salah satunya yakni faktor pemicu mirip bergeraknya material oleh tanah.
- Erosi
Terbentuknya dari lereng yang curam sendiri mampu menjadikan pengikisan. Erosi ialah suatu proses abrasi batuan, tanah ataupun padatan lainnya yang disebabkan karena adanya gerakan air, es, atau angin.
- Gempa
Gempa terjadi sebab adanya Pergeseran permukaan bumi sehingga hal ini menjadikan terjadinya gempa. Gempa bumi ialah getaran yang terjadi pada permukaan bumi yang diakibatkan oleh pelepasan energi secara datang-tiba sehingga menciptakan gelombang seisimik. Gempa yang terjadi diakibat oleh gerak epirogentik termasuk juga dengan gempa umumatau gempa ringan yang mana hanya disebabkan oleh adanya pergerakan kerak atau lepeng bumi.
Demikianlah klarifikasi kita kali ini perihal Pengertian Gerak Epirogenetik dan Jenisnya (Bahas Lengkap), semoga bisa memperbesar pengetahuan anda, dan baca juga postingan lainnya. Terimakasih ?