Pengertian Filsafat Berdasarkan Para Mahir, Secara Umum Dan Etimologi

Pengertian filsafat – Filsafat yaitu kajian duduk perkara biasa dan fundamental ihwal masalah mirip keberadaan, wawasan, nilai, nalar, asumsi, dan bahasa. Filsafat ialah sebuah ilmu wawasan karena mempunyai logika, sistem dan sistem. Namun filsafat berbeda dari ilmu pengetahuan yang lain, alasannya adalah memiliki obyek yang sangat luas.

Filsafat mampu juga diartikan sebagai ilmu yang berupaya mencari alasannya adalah yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan anggapan atau rasio. Filsafat bisa diartikan sebagai sebuah persepsi hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan desain dasar perihal kehidupan yang dicita-citakan.

Filsafat juga ialah studi perihal seluruh fenomena kehidupan dan ajaran insan secara kritis dan dijabarkan dalam rancangan fundamental. Filsafat tidak didalami dengan melaksanakan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, namun dengan mengutarakan persoalan secara persis, mencari solusi untuk itu, menunjukkan alasan dan argumentasi yang tepat untuk solusi tertentu.

Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam suatu proses dialektika. Untuk studi falsafi, mesti dan mutlak dibutuhkan nalar berpikir dan logika dalam berbahasa. Logika adalah suatu ilmu yang serupa-sama dipelajari dalam bidang studi matematika dan filsafat.

Tujuan dari filsafat adalah untuk menemukan kebenaran yang bersifat dasar dan menyeluruh dalam metode yang konseptual. Filsafat menghasilkan pula kebenaran yang bersifat absurd, spekulatif akan tetapi tidak mampu mengenali bagaimana cara mengadakannya.

(baca juga pengertian akal)

Pengertian Filsafat

Pengertian Filsafat

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian dan definisi filsafat secara umum, secara etimologi, dan menurut para hebat.

Arti Filsafat Secara Etimologi

Secara etimologis, kata filsafat memiliki arti yang seimbang dengan kata falsafah dalam bahasa Arab atau kata philosphy dalam bahasa Inggris, juga dengan kata philoshopie dalam bahasa Prancis dan Belanda serta kata philoshophier dalam bahasa Jerman.

Semua kata tersebut mulanya berasal dari kata bahasa latin, ialah philosophia, sebuah kata benda yang ialah hasil dari acara philoshopien sebagai kata kerjanya. Kata philosophia sendiri berasal dari bahasa Yunani, adalah philein (menyayangi) atau philia (persahabatan atau terpesona kepada) dan sophos (kecerdikan, ketrampilan, pengalaman simpel, dan intelgensi).

Dengan demikian, pengertian filsafat secara etimologis dapat diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan budi, atau cinta pada wawasan yang bijaksana. Dapat diartikan juga selaku cinta secara mendalam akan kecerdikan atau cinta sedalam-dalamnya akan kearifan atau cinta secara benar-benar terhadap persepsi dan kebenaran.

Makara secara etimologis, kata filsafat mampu diartikan selaku cinta atau kecenderungan akan akal.

Definisi Filsafat Secara Umum

Pengertian filsafat secara lazim yakni sebuah kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memperlihatkan sebuah persepsi hidup yang menyeluruh menurut refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah dengan menggunakan logika dan akal pikiran insan.

Sedangkan pemahaman filsafat berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) diartikan sebagai berikut:

  • Pengetahuan dan pengusutan dengan akal kebijaksanaan mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
  • Teori yang mendasari alam asumsi atau sebuah acara.
  • Ilmu yang berintikan akal, estetika, metafisika, dan epistemologi

Dapat juga ditarik kesimpulan bahwa filsafat yaitu ilmu yang berupaya untuk memperoleh kebenaran tentang hakikat sesuatu yang ada melalui penggunaan kesanggupan nalar secara maksimal. Kebenaran yang dihasilkan oleh ajaran filsafat ialah jawaban dalam bentuk gagasan atau ide.

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

Kerana luasnya lingkungan pembahasan perihal ilmu filsafat ini, maka para filsuf atau mahir filsafat, baik yang dari barat maupun timur, berlainan beda dalam mendefiniskan mengenai apa itu filsafat. Berikut ini pembahasan pemahaman filsafat berdasarkan para andal dan pakar filsuf secara lengkap.

Menurut Cicero

Pengertian filsafat berdasarkan Cicero diartikan selaku sebagai ibu dari semua seni. Ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae atau seni kehidupan.

Menurut Aristoteles

Pengertian filsafat menurut Aristoteles adalah memiliki keharusan untuk menilik alasannya dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat sebagai ilmu biasa . Tugas penyelidikan tentang alasannya adalah telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

Menurut Ibnu Sina

Menurut Ibnu Sina, hal pertama yang dihadapi seorang filsuf ialah bahwa yang ada berebeda-beda, terdapat ada yang cuma mungkin ada.

Menurut Plato

Pengertian filsafat menurut Plato ialah sebuah wawasan wacana segala yang ada atau ilmu pengetahuan yang berhasrat mencapai kebenaran yang orisinil.

Menurut Al Farabi

Definisi filsafat ialah ilmu pengetahuan wacana alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.

Menurut Thomas Hobbes

Arti filsafat yakni ilmu pengetahuan yang mengambarkan perhubungan hasil dan karena atau alasannya adalah dari balasannya, dan oleh karena itu selalu ialah sebuah perubahan.

Menurut Al-Kindi

Filsafat yaitu pengetahuan benar tentang hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi insan. Ia menunjukkan pemahaman filsafat di kelompok umat Islam membagi filsafat itu dalam tiga lapangan:

  • Ilmu Fisika (al-ilmu al-tabiyyat), ialah tingkatan paling rendah.
  • Ilmu Matematika (al-ilmu al-riyadil), tingkatan tengah.
  • Ilmu Ketuhanan (al-ilmu ar-rububiyyat), tingkatan tertinggi.

Menurut Johann Gotlich Fickte

Pengertian filsafat merupakan ilmu dari ilmu-ilmu, yaitu ilmu biasa , yang jadi dasar segala ilmu. Filsafat membahas seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh realita.

Menurut Imanuel Kant

Definisi filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala wawasan yang di dalamnya tercakup empat persoalan ialah metafisika, adat agama dan antropologi.

  • Apakah yang dapat kita pahami? (dijawab oleh metafisika)
  • Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh akhlak)
  • Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
  • Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh anthroposlogi)

Menurut Paul Nartorp

Filsafat selaku ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan insan dengan menunjukan dasar final yang serupa, yang memikul sekaliannya.

Menurut Harold H. Titus

Harold membagi pengertian filsafat selaku berikut:

  • Filsafat ialah sekumpulan perilaku dan kepecayaan kepada kehidupan dan alam yang umumnya diterima secara tidak kritis.
  • Filsafat ialah sebuah proses kritik atau aliran kepada kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
  • Filsafat adalah suatu perjuangan untuk memperoleh sebuah persepsi keseluruhan.
  • Filsafat ialah analisis logis dari bahasa dan klarifikasi tentang arti kata dan pengertian (konsep).
  • Filsafat ialah kumpulan problem yang mendapat perhatian insan dan yang dicirikan jawabannya oleh para mahir filsafat.

Menurut Bertrand Russel

Definisi filsafat yaitu sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi, filsafat terdiri dari anutan-ajaran perihal dilema-dilema yang wawasan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak mampu dipastikan. Namun, mirip sains, filsafat lebih mempesona perhatian nalar insan dibandingkan dengan otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.

Menurut Stephen R. Toulmin

Arti filsafat ialah sebagai sebuah cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba menjelaskan unsur-komponen yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, teladan-teladan perbinacangan, sistem-tata cara penggantian dan perhitungan, pra-fikiran-pra-fikiran metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan akal formal, metodologi simpel, dan metafisika.

Menurut Rene Descartes

Pengertian filsafat menurut Rene Descartes adalah kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.

Menurut Francis Bacon

Filsafat berdasarkan Bacon adalah induk agung dari ilmu-ilmu dan filsafat mengatasi semua pengetahuan sebagai bidangnya.

Menurut Dr. A. C Ewing

Filsafat adalah kebenaran, bahan, kecerdikan, korelasi bahan dan kebijaksanaan, ruang dan waktu, alasannya adalah, kemerdekaan, monisme musuh fluarlisme dan Tuhan yaitu termasuk pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat

Menurut Fichte

Menurut Fichte, filsafat disebut selaku wissenschafslehre yang bermakna ilmu dari ilmu-ilmu, yaitu ilmu yang biasa, yang menjadi dasar segala ilmu.

Menurut John Dewey

Filsafat haruslah dipandang sebagai sebuah pengungakap tentang perjuangan manusia secara terus meners dalam upaya melaksanakan adaptasi banyak sekali tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan keinginan politi yang baru dan tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.

Menurut Dr. M. J. Langeveld

Pengertian filsafat sebagai ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan persoalan ialah:

  • Lingkungan masalah kondisi (metafisika insan, alam dan seterusnya).
  • Lingkungan problem pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, akal).
  • Lingkungan masalah nilai (teori nilai adat, estetika yang bernilai berdasarkan religi).

Menurut Kattsoff

Pengertian filsafat berdasarkan Kattsoff dibagi menjadi beberapa bagian yakni sebagai berikut:

  • Filsafat adalah berpikir secara kritis,
  • Filsafat yakni berpikir dalam bentuk yang sistematis.
  • Filsafat menciptakan sesuatu yang runtut.
  • Filsafat yakni berpikir secara rasional.
  • Filsafat bersifat komprehensif.

Menurut Henderson

Filsafat diartikan selaku suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya tentang segala sesuatu yang ada.

Menurut Roger Garaudy

Pengertian filsafat yang berbeda-beda itu masuk akal, akan tetapi filsafat tidak memberi fasilitas -sarana, akan namun bertanya wacana tujuan dan perihal makna-makna.

Menurut Berling

Pengertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang muncul dari pengalaman pengalaman (experience).

Menurut Walter Kuffman

Definisi filsafat yakni suatu penelusuran akan kebenaran dengan santunan fakta-fakta dan alasan alasan, tanpa membutuhkan kekerasan dan tanpa mengetahui balasannya apalagi dahulu.

Menurut Verhoeven

Menurut Verhoeven, arti filsafat didefinisikan selaku meradikalkan keherananan ke segala penjuru.

Menurut Anton Bakker

Filsafat mempunyai daerah dan kedudukan yang khusus. Filsafat mencakup semua dimensi ilmu-ilmu lain, tidak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan kenyataan. Oleh sebab itu, filsafat bersifat total. Filsafat mempelajari sesuatu yang menjadi objek formalnya menurut alasannya adalah-alasannya adalah yang mendasar (per ultima causas).

Menurut John Brubacher

Filsafat berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang mempunyai arti cinta akal atau mencar ilmu. Lebih dari itu dapat diartikan cinta mencar ilmu kebanyakan, dalam proses kemajuan ilmu pengetahuan (sains) cuma terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat. Untuk alasan ini sering kita katakan bahwa filsafat ialah induk dari segala ilmu pengetahuan.

Menurut Dogobel Runes

Filsafat berasal dari kata Yunani philein (cinta) dan sophia (kebijaksanaan), asalnya klarifikasi rasional dari sesuatu (the most general science), prinsip prinsip lazim yang menerangkan segala fakta, dalam pengertian ini tidak dibedakan dengan sains.

Menurut Soetrionon dan Rita Hanafie

Pengertian filsafat secara umum yakni ilmu wawasan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk menemukan kebenaran. Ilmu pengetahuan ihwal hakikat yang menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu.

Menurut Notonegoro

Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut hakekat.

Menurut Harun Nasution

Filsafat ialah berfikir menurut tata tertib (akal) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga hingga ke dasar-dasar masalah

Menurut Prof. Dr. N Driyarkara S. J

Filsafat selaku perenungan yang sedalam-dalamnya perihal alasannya adalah-sebabnya ada dan berbuat, perenungan perihal realita yang sedalam-dalamnya hingga mengapa yang penghabisan.

Menurut Sidi Gazalba

Menurut Gazalba, filsafat adalah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.

Menurut Prof Drs. Hasbullah Bakry, S.H

Ilmu filsafat yaitu ilmu yang menilik segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga mampu menghasilkan pengetahuan ihwal bagaimana sikap manusia itu bergotong-royong sesudah meraih wawasan itu.

Menurut Koento Wibisono

Filsafat mampu didefinisikan dalam satu segi adalah sebagai ilmu yang berupaya mengetahui hakikat dari sesuatu ‘ada’ yang dijadikan sebagai objek sasarannya, sehingga filsafat merupakan ilmu yang berupaya untuk mengerti apakah hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri.

Menurut Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.

Filsafat adalah usaha aliran dan renungan insan dengan nalar dan qalbunya secara benar-benar, yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan memperoleh kebenaran yang hakiki (wawasan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati).

Menurut Prof. Mr. Muhammad Yamin

Pengertian filsafat berdasarkan Muhammad Yamin ialah proses pemusatan asumsi, sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya keseriusan.

Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan

Filsafat adalah sebuah ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya sebuah tanda-tanda, dari akarnya suatu hal yang akan dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berupaya untuk sampai terhadap kesimpulan-kesimpulan yang universal.

Menurut Imam Barnadib

Arti filsafat yaitu sebagai persepsi menyeluruh dan sistematis. Disebut meyeluruh, alasannya pandangan filsafat bukan cuma sekedar pengetahuan, melainkan sebuah pandangan yang dapat menembus di balik pengetahuan itu sendiri.

Dengan pandangan mirip ini akan terbuka kemungkinan untuk mendapatkan hubungan pertalian antara semua bagian yang dipertinggi, dengan mengarahkan perhatian dan kedalaman perihal kebijakan. Dikatakan sistematis, sebab filsafat menggunakan berpikir secara sadar, teliti, teratur, sesuai dengan aturan aturan yang ada.

Menurut Darmodihardjo

Definisi filsafat sebagai pedoman dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya hingga keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistematis) dan menyeluruh (universal).

Menurut Ir. Putjowijatno

Filsafat selaku ilmu yang berusaha mencari alasannya yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu menurut atas fikiran bela.

Menurut Pudjo Sumedi dan Mustakim

Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani yaitu philosophia. Seiring pertumbuhan jaman risikonya dikenal juga dalam banyak sekali bahasa, seperti philosophic dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis, philosophy dalam bahasa Inggris, philosophia dalam bahasa Latin, serta falsafah dalam bahasa Arab.

Menurut Rocky Gerung

Pengertian filsafat berdasarkan Rocky Gerung yakni pertengkaran asumsi dengan alat dialektika dan nalar. Filsafat adalah intervensi insan terhadap establishment. Ia juga mengemukakan bahwa filsafat itu wacana cara berpikir insan.

Demikianlah penjelasan megenai definisi dan pemahaman filsafat (filosofi) secara umum, secara etimologi dan menurut para mahir secara lengkap. Semoga mampu memperbesar tumpuan dan pengetahuan pengetahuan dalam memahami apa itu filsafat.

  Definisi, Unsur-Bagian, Jenis-Jenis, Dan Elemennya