Pengertian Demokrasi Menurut Abraham Lincoln

Apa pemahaman demokrasi berdasarkan Abraham Lincoln? Untuk dikenali, demokrasi mampu mempunyai pengertian yg bermacam-macam. Ada banyak tokoh di dunia yg pernah menawarkan definisi ihwal apa itu demokrasi, salah satu di antaranya yakni bapak Abraham Lincoln, mantan presiden Amerika Serikat. Beliau pernah memperlihatkan derma pikirannya tentang demokrasi yg sampai sekarang masih digunakan sebagai pondasi demokrasi di Amerika Serikat & dunia. Nah, sebelum kita membahas lebih jauh wacana demokrasi menurut Abraham Lincoln, ada baiknya kita mengenal apalagi dahulu sosok mantan presiden Amerika yg satu ini, selamat membaca.

Abraham Lincoln, Pemikir Demokrasi

Abraham Lincoln adalah mantan presiden Amerika Serikat yg lahir di Hardin Contry, Kentucky pada tanggal 12 Februari 1809. Beliau merupakan presiden Amerika Serikat ke-16 yg menjabat pada tahun 1861. Abraham Lincoln banyak berjasa terhadap terciptanya perdamaian di Amerika Serikat. Beliau sukses memimpin bangsanya untuk mempertahankan persatuan bangsa, menghapus perbudakan, & menyelesaikan perang kerabat di Amerika Serikat.
Sebelum menjadi Presiden dr partai Republik, Abraham Lincoln ialah seorang pengacara, kemudian menjadi anggota legislatif Illinois, & anggota dewan perwakilan rakyat Amerika Serikat. Beliau pernah 2 kali gagal tatkala mencalonkan diri selaku anggota senat. Semasa hidupnya, Abraham Lincoln populer sungguh keras menentang terjadinya perbudakan. Karena itu pula, banyak penduduk yg simpati kepadanya & mengirimkan dirinya mengungguli pencalonan presiden Amerika Serikat pada tahun 1860. Perintah pertamanya tatkala menjabat yaitu pembatalan perbudakan melalui Proclamation of Emancipation pada tahun 1863. Hal ini sekaligus menciptakan pihak Negara Konfederasi Amerika yg pro Perbudakan mengalami kekalahan. Atuaran pelarangan perbudakan itu diperkuat lagi melalui UUD AS pada tahun 1865. 
Para jago sejarah setuju bahwa Abraham Lincoln yakni presiden terhebat dlm sejarah Amerika Serikat. Dirinya mampu mengawasi perang dengan-cara ketat, termasuk proses pemilihan panglima perang mirip Ulysses S. Grant. Lincoln pula sukses mengurus semua faksi di Partai Republik, membawa mereka ke dlm kabinetnya, & menekan mereka untuk melakukan pekerjaan sama. Beliau pula berhasil menghilangkan ketegangan dgn negara Inggris akhir skandal Trent pada tahun 1861. Pihak utara sukses menduduki tempat selatan sejak awal pertempuran di bawah kepemimpinan Abraham Lincoln. Akibat dr semua itu, Lincoln sukses terpilih kembali selaku presiden untuk kedua kalinya pada tahun 1864.
Dibalik penentangannya terhadap perbudakan, banyak pengkritik yg sering menentang kebijakannya. Bahkan, sebagian dr kalangan Republik yg beraliran radikal pula menentang dirinya alasannya adalah terkesan lamban dlm meniadakan perbudakan. Berkat kelihaian Lincoln dlm berpolitik, semua hambatan & rintangan itu sukses di atasi. Ia bisa menyatukan bermacam-macam opini publik melalui kecanggihan retorika & pidatonya.
Namun, dibalik semua kecanggihan Lincoln, ternyata banyak pula pihak yg tak bahagia dgn dirinya. Presiden Lincoln tertembak di teater ford, Washington pada tanggal 14 April 1865. Nyawanya tak berhasil diselamatkan & meninggal esok harinya pada tanggal 15 April 1865. Pelakunya ialah John Wilkes Booth, seorang pemain sandiwara yg memiliki gangguan mental. Penembak itu pula dikenal selaku seorang penunjang konfederasi yg ikut menentang penyerahan serdadu konfederasi pada pemerintah setelah perang saudara berakhir. Jasad Abraham Lincoln dimakamkan di Springfield, Amerika Serikat.

Pengertian Demokrasi Menurut Abraham Lincoln

 Apa pengertian demokrasi menurut Abraham Lincoln Pengertian Demokrasi Menurut Abraham Lincoln
Semasa hidupnya, Abraham Lincoln dikenal sebagai pemikir demokrasi. Pandangannya ihwal demokrasi pernah diungkapkan lewat pidatonya di Gettysburg pada tahun 1863, bahwa demokrasi yakni “pemerintahan dr rakyat, oleh rakyat, & untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people)” Kekuasaan rakyat, untuk kepentingan rakyat dgn perantaraan rakyat. Pandangan Lincoln wacana demokrasi itu diakui sampai kini & sudah diterapkan oleh banyak sistem pemerintahan, bahkan pemerintahan totaliter sekalipun.
Demikianlah uraian ihwal Pengertian Demokrasi Menurut Abraham Lincoln, gampang-mudahan berfaedah.