Pengertian Dan Acuan Kata Ulang

Kata Sandang” />

Kata dasar kata ulang
a. Berdasarkan bentuknya
  1. Kata asal, misalnya, takut-takut, datang-datang, makan-makan, bolak-balik, gerak-gerik, dan sebagainya.
  2. Kata bersambungan, contohnya, kuliner-kuliner, berlangsung-jalan, hulubalang-hulubalang, dan sebagainya.

b. Berdasarkan jenis katanya
  1. Kata kondisi, contohnya, takut-takut, baik-baik, dan sebagainya.
  2. Kata kerja, misalnya, makan-makan, minum-minum, tiba-datang, dan sebagainya.
  3. Kata benda, misalnya, hulubalang-hulubalang, masakan-kuliner, baju-baju, dan sebagainya.
  4. Kata bilangan, misalnya, satu-satu, sepuluh-sepuluh, dan sebagainya.
  5. Kata ganti, misalnya, apa-apa, siapa-siapa, dan sebagainya.

Pengulangan kata dasar
    Ada empat cara dalam mengulang kata dasar, adalah sebagai berikut.
a. Mengulang seluruh kata dasarnya, misalnya:

takut → takut-takut
tiba → datang-tiba
tiba → tiba-tiba
tanda → tanda-tanda

b. Mengulang sebagian dari kata dasarnya, misalnya:

berlangsung → berjalan-jalan
memukul → menghantam-mukul
berlari → berlari-lari
sama → sesama
tangga → tetangga
berapa → beberapa

c. Mengulang kata dasar sekaligus dengan afiksasi, contohnya:

malas → bermalas-malas
tinggi → setinggi-tingginya
terpelajar → sepandai-pandainya

d. Mengulang kata dasar dengan pergantian, misalnya:

balik → bolak-balik
sayur → sayur-mayur
gerak → gerak-gerik
mandir → mondar-mandir

Arti perulangan / kata ulang
a. Menguatkan, contohnya,
  1. Malam ini sunyi-senyap (amat sunyi).
  2. Pesta di rumah terdengar hiruk-pikuk (sangat hiruk = ribut).

b. Kebanyakan, pada umumnya, senantiasa dalam kondisi, contohnya,
  1. Pemain basket di tim itu tinggi-tinggi (pada umumnya tinggi).
  2. Bayi di pemukiman itu sehat-sehat (pada umumnya sehat).

c. Agak atau sedikit, contohnya,
  1. Bunga itu hampir layu, warnanya merah kecokelat-cokelatan (agak cokelat).
  2. Akibat terjatuh dari pohon, anak itu berlangsung terpincang-pincang (sedikit pincang).

d. Paling, bagaimanapun, …mungkin, contohnya,
  1. Nilai agar dapat lulus UAN serendah-rendahnya 5,0 (paling rendah).
  2. Potonglah sayuran itu sekecil-kecilnya (sekecil mungkin).
  3. Sejahat-jahatnya insan, suatu saat pasti akan bertobat (bagaimanapun jahatnya).
  Kita sebagai orang yang beriman,

e. Berulang-ulang, contohnya,
  1. Jangan berteriak-teriak di sini, mengganggu orang!
  2. Adik mencari ibu sambil mengundang-manggil namanya.

f. Saling, misalnya,
  1. bersalam-salaman
  2. berpeluk-pelukan

g. Bermacam-macam, misalnya,
  1. buah-buahan
  2. lauk-pauk
  3. sayur-mayur

h. Menyerupai, misalnya,
  1. kuda-kudaan
  2. anak-anakan
  3. langit-langitan

i. Menyatakan jumlah, misalnya,
  1. sedikit-sedikit
  2. masing-masing
  3. satu-satu

j. Selalu, misalnya,
  1. Ibu membela-belai adik untuk memperlihatkan kasih sayangnya.
  2. Hatinya murung alasannya setiap hari dimaki-maki oleh pamannya.

Kata Sandang
    Kata sandang dipergunakan untuk memastikan kata yang dilekati atau yang mengikutinya. Pemakaian kata sandang ialah selaku berikut.
1. Yang, sebagai kata sambung berfungsi:
  • memastikan dan memberi ketentuan kepada kata benda, misalnya, yang lakilaki, yang wanita,
  • membedakan, misalnya, yang hitam, yang panjang, yang tidur.

2. Si, lazimnya digunakan di depan nama orang atau binatang yang kurang dihormati.
    Contohnya: Si kancil, Si maman, Si buta, Si cebol, dan sebagainya.
3. Sang, untuk menyebutkan seseorang atau sesuatu yang dihormati. 
    Contohnya: sang raja, sang Pencipta, sang Merah Putih, sang prabu, dan sebagainya.