Pengertian, Ciri-Ciri Entrepreneurship Serta Aspek Penyebab Kesuksesan Dan Kegagalan Enterpreneurship

Pengertian, Ciri-Ciri  Entrepreneurship 

Kebanyakan perusahaan-perusahaan yang sedang tumbuh dan bersifat kreatif membuktikan suatu jiwa untuk mendorong sebuah manajer menjadi orang-orang yang berjiwa entrepreneur, perusahaan-perusahaan sedang mengembangkan acara-acara entrepreneurship, maka akan berkembangnya para entrepreneur individual, sehingga menimbulkan pergantian-pergantian dramatik dalam penduduk kita. Dunia entrepreneurship tidak terbatas. Kebanyakan produk dan jasa-jasa yang kita anggap biasa, cukup umur ini muncul dari visi individu-individu yang tidak pantang menyerah.

Pengertian entrepreneurship menurut Zimmerer yang dialih bahasakan oleh Buchari Alma (2007:67) mengemukakan

Entrepreneur ialah satu kelompok yang fantastis, manusia kreatif dan inovatif. Mereka ialah materi bakar perkembangan ekonomi masyarakat, alasannya beliau mempunyai kemampuan berfikir dan bertindak produktif

Sedangkan berdasarkan Rostand yang dialih bahasakan oleh winardi (2003:23) mengemukakan entrepreneurship ialah sebagai berikut:

Sebuah proses dinamika dimana orang menciptakan kekayaan inkremental. Kekayaan tersebut diciptakan oleh individu-individu yang menanggung resiko utama, dalam wujud resiko modal, waktu dan komitmen karier dalam hal menyediakan nilai untuk produk atau jasa tertentu

Menurut Buchari Alma (2007:26) mengatakan bahwa entrepreneurship yaitu selaku berikut:

kegiatan individual atau kelompok yang membuka usaha gres dengan maksud menemukan keuntungan (laba), memelihara usaha itu dan membesarkannya, dalam bidang produksi atau distribusi barang-barang ekonomi atau jasa

Dari kutipan diatas mampu disimpulkan bahwa entrepreneurship ialah seorang yang memulai sebuah bisnis baru dan yang melakukan hal tersebut dengan jalan menciptakan sesuatu yang baru, atau dengan jalan mempergunakan sumber-sumber daya dengan cara yang tidak lazim, dengan upaya menciptakan nilai bagi para pelanggan 

Ciri-ciri Utama Entrepreneur 

Karakteristik-karakteristik entrepreneur telah memusatkan perhatian pada sejumlah sifat pada lazimnya dimiliki oleh individu-individu yang memulai dan mengoperasikan usaha-usaha gres. Dengan berlangsungnya waktu terlihat gejala bahwa para enterpreneur sering kali diidentifikasi melalui cara mereka berprilaku dan apa yang diraih oleh mereka melalui macam aneka kegiatan yang dilakukan oleh mereka. 

Sedangkan berdasarkan Prof. Dr. Mahar Mardjono (www.majalahswa.com) mengemukakan ciri-ciri entrepreneurship adalah selaku berikut: 

“Kepemimpinan yang ada pada sosok entrepreneur ditandai dengan kesanggupan berorientasi pada tujuan atau sasaran dalam korelasi kerja mampu menghadirkan situasi personal kepemimpinannya efektif. Inovasi yang dimaksudkan disini adalah kesanggupan mengakali berpindahnya sumber daya ekonomi yang tersedia di lingkungan produktivitas rendah ke lingkungan berproduktivitas tinggi dan mendapatkan hasil yang lebih besar. Dengan kata lain menghadirkan sesuatu yang memberikan faedah bagi orang lain yang sebelumnya tidak dipikirkan. Cara pengambilan keputusan entrepreneur dalam mengambil keputusan memiliki gaya yang berlawanan, mereka lebih didominasi oleh otak kanan yang lebih mengedepankan berfikir kreatif. Sikap tanggap kepada pergantian dimaksudkan entrepreneur senantiasa bereaksi kepada pergeseran. Working smart dimaksudkan mampu bekerja secara efektif dan efisien. Mempunyai visi kala depan ialah pencerminan komitmen, kompetensi dan konsistensi. Entrepreneur selalu setia pada komitmennya dengan melaksanakan kegiatan-kegitan yang cuma ada kompetensinya dengan pengembangan dirinya. Dengan demikian, beliau selalu tampil konsisten. Sikap kepada risiko entrepreneur cenderung opportunity focused bukan risk focused”

Sedangkan menurut Winarto (www.vibiznew.com) ada lima ciri unggulan seorang entrepreneur diantaranya adalah:

Dari kelima ciri entrepreneur Winarto tersebut mampu dijelaskan sebagai berikut:

1 Berani mengambil resiko

artinya berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Dalam hal ini, pasti tidak semua risiko yang diambil, melainkan cuma risiko yang sudah dipertimbangkan secara cermat.

2 Menyukai tantangan 

Segala sesuatu yang dilihat selaku tantangan bukan dilema. Perubahan yang terus terjadi dan zaman yang serba mutakhir menjadi motivasi kemajuan, bukan menciutkan nyali seorang entrepreneur unggulan. Dengan demikian, seorang entrepreneur akan terus memacu dirinya untuk maju, menanggulangi segala hambatan.

3 Punya daya tahan yang tinggi

Seorang entrepreneur harus banyak nalar dan tidak mudah putus asa. Ia mesti selalu bisa bangkit dari kegagalan dan bersungguh-sungguh.

4 Punya visi jauh kedepan

Segala yang dijalankan punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya sasaran untuk jangka waktu tertentu. Usahanya bukan alasannya adalah latah (ikut-ikutan).

5 Selalu berupaya menawarkan yang terbaik

Entrepreneur akan mengarahkan semua kesempatanyang dimilikinya. Jika hal itu dirasa kurang, ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten semoga mampu menunjukkan yang terbaik untuk pelanggan”

Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak orang yang menafsirkan akan memandang bahwa enterpreneurship identik apa yang dimiliki baru dilaksanakan pandangan tersebut tidak sempurna, berdasarkan Suryana (2003:2) dalam bukunya kewirausahaan beropini bahwa enterpreneurship ialah:

Jiwa dan sikap entrepreneurship tidak dimilki oleh usahawan akan tetapi dimilki oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan bertindak kreatif baik kalangan pengusaha maupun penduduk biasa mirip karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru dan pimpinan organisasi lainnya.

Entrepreneurship ini mampu ditimbulkan atau dibentuk pada diri seseorang melalui pendidikan atau pelatihan. Pendidikan dan training entrepreneurship adalah proses pembelajaran desain dan skills untuk mengetahui peluang-peluang yang orang lain tidak mampu melihatnya dan wawasan untuk bertindak sementara yang lain bimbang. Termasuk di dalamnya mencar ilmu mengetahui peluang dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya untuk menghadapi resiko dan berinisiatif bisnis baru. Berdasarkan uraian tersebut, maka entrepreneurship ialah fatwa dan langkah-langkah ihwal bagaimana seseorang dapat mempergunakan potensi dan mengambil resiko dengan melaksanakan penemuan tanpa mengandalkan sumberdaya yang ada untuk meraih tujuan, walaupun yang dijalankan itu susah dan penuh resiko. Selalu siap untuk mencari alternatif dalam mengatasi tantangan. hambatan, dan problematika pekerjaan

Faktor Penyebab Kegagalan Enterpreneurship

Suatu kegagalan dan keberhasilan enterpreneurship sungguh tergantung pada kemampuan pribadinya berdasarkan Zimmerer yang diterjemahkan oleh Suryana (2003:44) dalam bukunya kewirausahaan yakni sebagai berikut: Tidak kompeten dalam manajerial, kurang berpengalaman, kurang dapat mengontrol keuangan, gagal dalam perencanaan, lokasi yang kurang mencukupi, kurang pengawasan perlengkapan, sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berupaya, ketidak mamapuan dalam melaksanakan peralihan.

Dari definisi diatas yang dikemukan oleh Zimmerer yang diterjemahkan oleh Suryana mampu dijelaskan selaku berikut:

  1. Tidak kompeten dalam manajerial tidak kompeten atau tidak memilki kesanggupan dan pengetahuan mengurus usaha penyebab aspek penyebab utama yang menciptakan perusahaan kurang sukses
  2. Kurang terlatih baik dalam kesanggupan teknik, kesanggupan memvisualisasikan usaha, kesanggupan mengkoordinasikan, keahlian mengelola sumber daya manusia, maupun mengintegrasikan oprasi perusahaan
  3. Kurang mampu mengontrol keuangan. Agar perusahaan dapat sukses dalam faktor keuangan yakni memelihara aliran kas, mengontrol pengelolaan dan pengeluaran secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara pemikiran kas akan menghalangi oprasional perusahaan dan menimbulkan perusahaan tidak tanpa gangguan
  4. Perencanaan merupakan sebuah titik awal dari sebuah kegiatan, sekali gagal dalam penyusunan rencana maka akan mengalami kesusahan dalam pelaksanaan
  5. Lokasi usaha yang strategis ialah faktor dalam kesuksesan sebuah perjuangan
  6. Pengawasan dekat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mampu menjadikan penggunaan alat tidak efisien dan efektif
  7. Sikap yang setengah-setengah kepada usaha akan menjadikan usaha yang dikerjakan akan menjadi labil dan gagal
  8. Wirausaha yang kurang siap menghadapi pergantian tidak akan berhasil alasannya adalah wirausaha yang sukses selalu siap menghadapi perubahan setiap waktu 
  Pemahaman Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Faktor Penyebab Keberhasilan Enterpreneurship

Suatu kesuksesan enterpreneurship sangat tergantung pada kesanggupan pribadinya menurut Zimmerer yang diterjemahkan oleh Suryana (2003:46) dalam bukunya kewirausahaan adalah, Ada visi dan tujuan yang terperinci, bersedia untuk mengambil resiko duit dan waktu, bermaksud dan terorganisir, kerja kersa sesuai dengan tingkat kepentingannya, menyebarkan hubungan yang baik dengan pelanggan, penyuplai dan karyawan